Menemukan Jawaban Tuhan

“Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah, perhatikanlah doaku! Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.” (Mazmur 61:2-3)

Ayat di atas adalah seruan Daud kepada Tuhan meminta Tuhan untuk membawanya ke gunung yang lebih tinggi dari dia. Setiap kita perlu belajar dari Daud untuk mau terus naik ke atas gunung Tuhan yang kudus.

Gereja didesain oleh Tuhan untuk masuk ke dalam peperangan. Dan di dalam peperangan ini kita tidak akan dapat menang jika kita berjalan satu level dengan lawan-lawan kita. Kita perlu naik ke level yang lebih tinggi dari lawan-lawan kita.

“Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.” (Lukas 16:8)

Jika kita mengatasi masalah hanya dengan kecerdikkan semata-mata, maka kita akan kalah; sebab memang anak-anak dunia lebih cerdik dari pada anak-anak terang.

Tanpa Tuhan mungkin kita dapat menyelesaikan masalah kita, tetapi masalah itu tidak akan dapat dikalahkan sampai tuntas. Untuk itu kita memerlukan pertolongan Tuhan untuk menghadapi masalah dan untuk menyelesaikannya sampai tuntas.

Mazmur 3 adalah mazmur Daud ketika ia melarikan diri dari anaknya Absalom. Daud menceritakan bagaimana Tuhan dapat menyelesaikan masalahnya, bahkan sampai ia dapat tertidur. Ini menunjukkan suatu damai dan ketenangan di tengah-tengah masalah.

Contoh lain di dalam Alkitab adalah cerita tentang nabi Elia (1 Raja-raja 18) yang pergi melawan nabi baal. Elia melawan mereka dengan cara yang sangat mirip dengan nabi baal, tetapi dengan level yang lebih tinggi. Jika nabi baal mempersembahkan lembu, Elia mempersembahkan lembu dan air kepada Tuhan. Pada saat itu air lebih berharga dari pada lembu, sebab sudah 3 tahun lamanya tidak turun hujan. Pada saat Elia mempersembahkan air yang begitu berharga kepada Tuhan, Tuhan lalu mengirimkan hujan ke negeri itu. Apakah yang terjadi di sini? Elia menuai apa yang ia tabur!

“Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” (Mazmur 126:4-6)

Jika kita menabur benih yang tidak berkualitas, belum tentu taburan itu menghasilkan tuaian. Tetapi jika benih yang berkualitas ditabur, firman Tuhan mengatakan bahwa pasti kita akan menuai hasil.

“sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?” (1 Yohanes 4-5)

Marilah kita berjalan dengan iman dan memakai potensi yang Tuhan sudah berikan dengan maksimal. Kita harus bergerak di tempat di mana kita dapat beroperasi secara maksimal, sebab itu yang Tuhan inginkan dari kita.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.