Mengalami Pembaharuan

Setelah kita belajar agar “Jangan menghakimi & menghukum” dan bagaimana pentingnya komunitas Agape yang saling mengasihi dan menyembuhkan; sekarang kita akan belajar bagaimana caranya mengalami pembaharuan pikiran bawah sadar (mengubah memori bawah sadar kita, dari yang jahat menjadi yang baik).

 

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

  • Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan
  • Orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya” Lukas 6:43-45.

 

Yesus berkata bahwa pohon yang tidak baik, tidak akan menghasilkan buah yang baik.

Pohon itu gambaran manusia dan apa yang mereka hasilkan sangat ditentukan oleh perbendaharaan hatinya.

Yesus menggunakan kata “perbendaharaan” (tempat penyimpanan) untuk menggambarkan memori-memori yang tersimpan di dalam pikiran bawah sadar kita.

 

Jadi, baik tidaknya buah yang dihasilkan oleh seseorang akan sangat ditentukan oleh apa yang tersimpan di dalam memori bawah sadarnya.

 

“Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Markus 7:20-23.

 

Bagaimana dengan hidup anda?

Apakah memori bawah sadar anda dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat seperti Markus 7:20-23? Apakah anda rindu menjadi orang yang baik?

  • Ubahlah memori bawah sadar anda!
  • Milikilah perbendaharaan hati yang dipenuhi dengan memori-memori yang baik.

 

Sebelum kita mengubah memori bawah sadar kita, kita perlu melakukan pengamatan yang teliti untuk menemukan memori-memori yang sudah ada di dalam pikiran bawah sadar kita (entah itu pikiran yang baik ataupun yang jahat).

 

Ada 4 sarana yang efektif untuk menyingkapkan memori/ pikiran bawah sadar kita dan tetap melibatkan kuasa Roh Kudus dan Firman Tuhan yang dapat menyingkapkan pikiran bawah sadar kita.

 

“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” Ibrani 4:12-13.

 

  1. Sharing Yang Penuh Empati Di Rumah Tuhan

Agar kita dapat dipulihkan, kita harus ada di dalam suatu komunitas (sel grup/ pemuridan one on one) yang tidak saling menghakimi dan menghukum tetapi justru saling bercerita dan mendengarkan dengan penuh empati.

Ketika sharing yang penuh empati terjadi, maka Kristus akan bergerak di antara kita dan mulai menyingkapkan memori-memori yang tersembunyi di alam bawah sadar kita.

 

“Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” 2 Korintus 6:16.

 

Di dalam komunitas rumah Tuhanlah saling menolong dalam penyembuhan akan terjadi.

 

  1. Pengamatan Tubuh – tubuh kita adalah Bait Roh Kudus

“Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” 1 Korintus 6:19.

 

Karena itu kita harus terus-menerus mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan. Itu adalah Ibadah kita yang sejati – Roma 12:1.

 

Ketika mempersembahkan tubuh kita, kita mulai mengamati tubuh kita untuk memastikan bahwa tubuh kita tidak dikuasai oleh pikiran bawah sadar yang jahat dan hanya dikuasai oleh pikiran bawah sadar yang baik (pikiran yang benar dan penuh kasih).

 

Ketika kita melakukan pengamatan tubuh, kita akan menemukan berbagai reaksi dan respon tubuh.

  • Lewat berbagai reaksi dan respon tubuh kita, kita dapat mengetahui emosi-emosi yang ada dibaliknya.
  • Emosi-emosi itu merupakan hasil dari pikiran-pikiran (ide dan gambar) yang ada di dalam memori bawah sadar kita.

 

Jadi kita dapat memperhatikan reaksi atau respon seseorang ketika mereka bercerita mengenai suatu peristiwa yang terjadi di masa lalunya.

 

Gejala-gejala dan gejolak-gejolak emosi seseorang biasanya akan diproyeksikan keluar dalam bentuk gerakan tubuh yang mencerminkan emosi itu. Misalnya:

  • wajah yang sedih, takut, bingung, tertolak, marah dan sebagainya.
  • Ada pula yang menutupi wajahnya sebagai tanda bahwa ia malu atau menutupi kepalanya dengan kedua telapak tangan sebagai tanda takut diserang.

 

Akhirnya melalui pengamatan tubuh (Roma 12:1) kita dapat mengetahui kehendak Allah dan melakukan pembaharuan pikiran (Roma 12:2).

 

  1. Melalui pemicu-pemicu yang terjadi

 

Salah satu tujuan Allah mengijinkan umatNya mengalami berbagai pencobaan dan kesulitan adalah supaya pikiran bawah sadar mereka yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan dapat dimunculkan ke permukaan. Dengan demikian pikiran itu dapat disingkirkan.

 

“Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu yakni apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan” Ulangan 8:2-3.

 

Pikiran bawah sadar biasanya mudah ditemukan ketika ada hal-hal dalam kehidupan kita yang memicunya.

  • Pemicu itu dapat berupa situasi, orang atau barang-barang yang berinteraksi dengan kita, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
  • Pemicu-pemicu itu akan mengungkapkan emosi-emosi bawah sadar kita.

 

Jadi pemicu (situasi, orang, barang) yang terjadi merupakan sarana agar pikiran-pikiran yang ada di dalam memori bawah sadar kita dapat muncul ke pikiran sadar.

 

 

  1. Menulis dan menceritakan kisah hidup

Ketika suatu pikiran bawah muncul ke alam sadar, pikiran itu hanya tinggal di sana selama 48 jam.

  • Ketika pikiran itu ada di pikiran sadar kita, kita mempunyai kekuasaan penuh atasnya.
  • Kita dapat menolak, melawan dan menaklukkannya kepada Kristus atau
  • Kita dapat mengabaikannya dan tidak melakukan apa-apa.

 

Kalau anda tidak melakukan apa-apa terhadapnya, maka setelah 48 jam pikiran itu akan kembali ke alam bawah sadar kita dan dilupakan.

 

Tahukah anda apa yang akan terjadi jika pikiran itu muncul ke alam sadar anda dan anda merasa tertuduh atau malu, hingga anda mengatakan kepada diri anda sendiri “aku tidak bisa berubah” atau “aku tidak mau berubah”.

 

Jika itu yang terjadi, maka pikiran itu akan masuk lagi ke alam bawah sadar anda dan menjadi lebih kuat.

 

Karena itu kita perlu segera menulis cerita hidup kita.

Dengan menuliskannya dan tidak sekedar mengingatnya, maka memori bawah sadar anda akan terungkap dengan lebih jelas.

  • Anda dapat menulisnya dalam bentuk cerita,
  • anda juga perlu menulisnya secara konsep atau bagan-bagan

 

Pemicu (situasi, orang, barang)

“krisis keuangan”

 

Pikiran bawah sadar               >            Emosi            >              Sikap & Perbuatan

“uang adalah segalanya”                   “khawatir”                  “berhutang, bisnis tidak jujur”

 

 

 

Bacalah tulisan cerita maupun konsep yang anda buat berkali-kali, kemudian ceritakanlah kepada komunitas agape anda. Dengan bantuan komunitas agape, anda dapat menemukan hikmat untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negatif anda dan menggantikannya dengan Firman Tuhan.

 

Alami Perjumpaan dan Pembaharuan

 

Bagaimana pikiran-pikiran jahat itu bisa tertanam di dalam memori bawah sadar kita?

 

Pikiran-pikiran jahat yang berupa ide dan gambar-gambar (imajinasi) itu tertanam ke dalam memori bawah sadar kita lewat

  • Kesan-kesan yang kuat,
  • Secara berulang-ulang kita alami.
  • Kesan itu biasanya kita terima lewat orang yang memiliki otoritas atas kita.

 

Karena itu jika kita ingin menanamkan pikiran-pikiran yang benar, kita dapat melakukannya lewat prinsip yang sama yaitu:

  • Harus terjadi dengan berkesan,
  • Berulang-ulang dan
  • Melalui orang-orang yang memiliki otoritas atas kita.
  • Dalam suasana yang se rileks mungkin.

 

 

  1. Berkesan

Sesuatu yang berkesan kuat, entah positif atau negatif, cenderung menerobos masuk ke dalam memori bawah sadar kita.

 

Contoh kesan negatif: pengalaman trauma, di khianati, ditolak, difitnah dan dilecehkan.

Contoh kesan positif adalah pengalaman dikasihi, didengar dengan penuh empati, dipedulikan dan diterima tanpa syarat.

 

Kesan-kesan ini tidak hanya ditangkap oleh otak kiri (logika) kita tetapi harus disertai juga dengan otak kanan (imajinasi) kita.

 

Karena itu kita perlu merenungkan Firman Tuhan bukan hanya dengan otak kiri (logika) tetapi juga dengan otak kanan yang berkaitan dengan imajinasi kita. Imajinasi kita menyebabkan perasaan yang berkesan.

 

Ketika pikiran yang berkesan itu tiba di amyglada (bagian otak yang menyimpan kesan-kesan), kita harus membuat keputusan apakah kesan itu akan kita buang atau kita simpan di perpustakaan yang bernama hipocampus.

 

Apabila kita memutuskan untuk

  • Tidak merenungkan kesan-kesan itu, maka kesan-kesan itu akan dihapus.
  • Terus merenungkannya, maka hipocampus kita akan menyimpannya dalam memori bawah sadar kita.

 

Begitu pikiran (positif atau negatif) itu tersimpan di hipocampus, maka pikiran itu telah menjadi bagian hidup kita.

 

 

 

  1. Berulang-ulang

Salah satu unsur yang menyebabkan terjadinya penanaman suatu memori ke dalam pikiran bawah sadar seseorang adalah melalui perenungan (otak kiri dan kanan) yang berulang-ulang.

 

Pengulangan yang berkala selalu menyebabkan masuknya suatu kebenaran ke dalam pikiran bawah sadar kita. Itulah sebabnya Alkitab berkata bahwa kita harus “merenungkan taurat Tuhan siang dan malam” – Mazmur 1:2

 

Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa agar terjadi pembersihan pikiran (detoksifikasi), seseorang memerlukan 7x perenungan yang mendalam dan berkala selama 21 hari.

 

Semakin sering kita dalam sehari melakukan perenungan Firman Tuhan terhadap pikiran-pikiran yang negatif/ jahat, semakin terbongkarlah tipuan yang ada di dalam pikiran-pikiran itu. Dengan demikian, persepsi kita akan berubah menjadi benar.

 

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini tetapi renungkanlah itu siang dan malam supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”

Yosua 1:8.

 

Firman Tuhan juga akan sangat efektif tertanam dalam memori bawah sadar bila kita mengucapkan Firman Tuhan pada waktu “sekarang” bukan pada waktu “dulu” atau “akan datang”.

 

 

  1. Melalui orang yang ber-otoritas

Seperti dahulu kita menerima rekaman negatif melalui orang yang berotoritas (ayah, ibu, pembina rohani, pemimpin dan orang-orang lainnya), demikian juga sekarang kita memerlukan mereka untuk menanamkan kebenaran ke dalam memori bawah sadar kita.

 

Itulah sebabnya kita memerlukan keluarga rohani yaitu rumah Tuhan, agar kita dapat dipulihkan.

Anggota komunitas sel dan pemurid’an one on one dapat menjadi otoritas yang Tuhan pakai untuk menanamkan kebenaran ke dalam pikiran bawah sadar kita.

 

 

  1. Dalam suasana se-rileks mungkin

Alkitab menjelaskan bahwa suasana tenang dapat menyebabkan semakin maksimalnya kehidupan doa kita.

 

“Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa” 1 Petrus 4:7.

 

Untuk berkomunikasi dengan Tuhan yang ada di alam roh, kita memerlukan suasana yang tenang.

Dalam suasana tenang, pikiran bawah sadar kita terbuka untuk mendengarkan suara Tuhan yang ada di alam roh.

Ketika kita tenang, kita dapat mendengar Firman Tuhan bahkan kita dapat menanamkan Firman Tuhan ke dalam pikiran bawah sadar kita.

 

Alkitab melarang kita menyimpan kemarahan yang berdosa sampai matahari terbenam.

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis” Efesus 4:26-27.

 

Mengapa?

 

Sebab bila kita terus menerus marah dan membiarkan pikiran-pikiran itu sampai kita tidur, maka sesaat sebelum kita tidur (dalam kondisi setengah sadar) atau bahkan saat kita tidur (kondisi tidak sadar), pikiran negatif itu akan tertanam di dalam alam bawah sadar kita.

 

  • Ketika kita tidur, alam bawah sadar kita tidak pernah tertidur.
  • Pikiran bawah sadar kita bekerja 24 jam sehari.

 

Itulah sebabnya jika Allah ingin memberkati kita, seringkali Ia bekerja di alam bawah sadar kita, pada malam hari, ketika kita tertidur.

 

“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur” Mazmur 127:2.

 

 

Perjumpaan dengan Allah dan pembaharuan pikiran bukan sekedar teori yang harus kita pahami, namun pengalaman yang harus kita alami.

 

 

Perjumpaan yang terus-menerus dengan Bapa di Surga di tempat tersembunyi – Matius 6:5-16 (Hal Berdoa); akan menyebabkan

  • Sentuhan kasih atas otak kita yang menyebabkan otak kita berintegrasi dan berfungsi normal.
  • Ketika otak kita berfungsi normal, maka kita terus-menerus menghasilkan buah Roh.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.