Menikmati keselamatan

Efesus 1:3-14

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya– supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

 

Hari ini, saya punya tujuan sederhana. Saya ingin memperluas kapasitas hati anda akan Injil. Saya ingin anda bertumbuh dalam kasih anda kepada Tuhan. Dan sebagai hasilnya, saya ingin anda meledak dengan pujian kepada Allah. Kita semua harus memuji sesuatu. Kita selalu memuji apa yang kita sukai. Apakah anda menyadarinya? Saya beri contoh. Apa yang anda lakukan ketika anda menemukan restoran yang enak, memiliki porsi besar dan murah? Anda memberi tahu semua orang tentang hal itu. Itulah pujian. Kaum pria, apa yang anda lakukan ketika tim favorit anda menjadi juara liga? Anda tidak bisa berhenti berbicara tentang betapa hebatnya tim anda. Kaum wanita, apa yang anda lakukan ketika anda menemukan sale besar-besaran? Anda borong berbelanja dan memberitakannya kepada orang-orang di sekitar anda. Kita berbicara tentang seri Netflix yang kita sukai; kita berbicara tentang toko favorit kita; kita berbicara tentang bayi kita yang baru lahir; kita berbicara tentang tempat kopi favorit kita. Ini semua adalah ungkapan pujian. Kita memuji hal-hal yang berbeda tetapi satu kesamaan yang kita miliki adalah bahwa kita selalu memuji apa yang kita sukai. Kita memuji apa yang kita cintai. Tetapi kita tidak bisa mencintai apa yang tidak kita ketahui. Dengan kata lain, untuk memuji Allah, kita perlu mencintai Allah. Dan untuk mencintai Allah, kita perlu mengenal Allah. Hati tidak bisa mencintai apa yang pikiran tidak ketahui. Kita tidak bisa memisahkan cinta akan Allah dari pengetahuan akan Allah. Kita tidak bisa memisahkan doksologi dari teologi.

Ini sangat penting. Saya sudah cukup lama bergereja untuk mengetahui bahwa ada banyak orang Kristen yang tidak peduli dengan teologi. Kata teologi berarti pelajaran tentang Allah. Mereka mengatakan hal-hal seperti, “Kita tidak membutuhkan teologi dan doktrin. Yang kita butuhkan adalah mencintai Allah. Teologi dan doktrin hanya mengisi otak manusia dan membuat manusia menjadi sombong. Yang penting adalah kita mencintai Allah.” Saya mengerti mengapa mereka mengatakannya. Ya, memang benar bahwa pengetahuan yang benar tentang Allah tidak menjamin kasih yang benar akan Allah. Tetapi bagaimana mungkin anda bisa mencintai seseorang yang tidak anda kenal? Apakah anda mencintai Allah dalam Alkitab atau apakah anda mencintai ilah buatan anda sendiri? Karena itulah kesalahan yang dilakukan bangsa Israel. Mereka ingin menyembah Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir tetapi mereka membuat anak lembu emas. Mereka memiliki konsepsi mereka sendiri tentang siapa Allah yang tidak sejalan dengan Allah dalam Alkitab. Dan inilah masalah dengan banyak orang Kristen saat ini. Mereka suka menyembah tetapi mereka tidak menyembah Allah dalam Alkitab. Mereka menyembah ilah buatan mereka sendiri. Mereka tidak menginginkan teologi yang mendalam. Mereka berpikir bahwa Allah senang dengan ibadah mereka sementara kenyataanya adalah Allah tersinggung oleh ibadah mereka. Anda tidak bisa lepas dari teologi. Setiap orang memiliki pemahaman tentang Allah, yang berarti bahwa setiap orang memiliki teologi. Pertanyaannya bukan apakah anda memiliki teologi atau tidak, tetapi apakah teologi anda baik atau buruk. Teologi sangat penting. Anda hanya bisa mencintai apa yang anda ketahui. Dan untuk mengenal Allah dengan benar, anda membutuhkan teologi yang baik. Tidak ada hal yang lebih praktis untuk kehidupan daripada teologi yang baik.

Kenapa saya mengatakan semua ini? Karena hari ini saya ingin memberikan anda teologi yang dalam. Saya ingin memberikan anda alasan untuk memuji Allah dalam setiap keadaan. Saya tidak tahu keadaan apa yang anda hadapi saat ini. Anda mungkin frustrasi karena karantina. Anda mungkin kehilangan pekerjaan karena COVID19. Anda mungkin berada di ambang gangguan. Anda mungkin menghadapi tantangan dalam keluarga, pekerjaan, sekolah, dan kehidupan. Atau anda mungkin ada di musim di mana anda tidak tahu harus berbuat apa lagi dan anda sudah siap untuk menyerah kapan saja. Inilah yang ingin saya lakukan. Saya ingin memberi tahu anda tentang berkat-berkat yang sudah anda miliki di dalam Kristus. Saya ingin mengisi hati anda dengan sukacita dan kegembiraan. Saya ingin mengembangkan kapasitas pikiran dan hati anda akan Injil. Dan saya ingin mulut anda meledak dengan pujian kepada Allah. Dan saya ingin melakukan itu dengan memberikan anda Injil Trinitas.

 

Biarkan saya jelaskan. Efesus adalah surat yang ditulis oleh rasul Paulus ketika ia dipenjara. Dan setelah Paulus mengucapkan salam dalam ayat 1 dan 2, Paulus tiba-tiba memuji Allah. Dan itulah bacaan kita hari ini. Pujian ini sangat indah dan kompleks pada saat yang bersamaan. Dalam bahasa Yunani, ayat 3 sampai 14 adalah satu kalimat yang kompleks dan panjang yang terdiri dari 202 kata. Para teolog menyukainya. Guru bahasa membencinya. Tidak ada terjemahan yang mencoba menerjemahkannya dalam satu kalimat. Itu tidak mungkin dilakukan. Tapi seluruh kalimat Paulus ini isinya adalah pujian untuk Allah. Paulus memuji Allah untuk semua berkat rohani yang telah Allah berikan kepada umat Kristus. Berkat-berkat rohani adalah istilah lain untuk berkat keselamatan. Dan berkat rohani ini adalah berkat Trinitas. Kata Trinitas berarti bahwa Allah adalah tiga dan satu pada saat yang sama. Ada Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh. Mereka semua berbeda, namun mereka satu. Jadi Paulus menulis kepada gereja di Efesus bahwa mereka memiliki berkat Trinitas. Injil adalah karya Trinitas. Keselamatan kita adalah karya dari Allah Tritunggal. Injil adalah berkat yang dimulai oleh Allah Bapa, dibeli oleh Allah Anak, dan diterapkan oleh Allah Roh. Atau, cara lain untuk mengatakannya adalah, keselamatan direncanakan oleh Allah Bapa, diselesaikan oleh Allah Anak, dan dimeteraikan oleh Allah Roh. Dan berkat-berkat ini diberikan kepada setiap umat Kristus. Itulah sebabnya Paulus meledak dalam pujian kepada Allah. Dan harapan saya adalah bahwa ketika anda mengetahui keselamatan anda, anda akan bergabung dengan Paulus dalam mengangkat pujian anda kepada Allah.

 

Perencanaan Allah Bapa

 

Efesus 1:3-6 – Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. 

Paulus mulai dengan mengatakan bahwa Allah Bapa adalah sumber dari setiap berkat yang kita nikmati. Allah adalah subjek dari hampir setiap kata kerja dalam ayat-ayat ini. Dan bukan hanya itu, tetapi berkat Allah bukanlah sesuatu yang perlu kita usahakan. Berkat adalah sesuatu yang sudah diberikan kepada kita. Ayat 3. Allah telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Kata telah berarti ini adalah sesuatu yang sudah kita miliki. Allah telah memberkati kita bukan dengan beberapa berkat rohani, bukan dengan banyak berkat rohani, tetapi dengan setiap berkat rohani. Ini berarti bahwa anda dan saya tidak kekurangan apa pun. Allah tidak menahan berkatnya terhadap anda dan saya. Sebagai umat Kristus, kita menjalani setiap saat dalam kehidupan sehari-hari dengan semua berkat rohani dari Allah yang sudah kita miliki. Bukan berarti kita sudah sempurna. Kita masih harus tumbuh dalam kedewasaan, tetapi setiap berkat yang kita butuhkan untuk bertumbuh sudah menjadi milik kita. Ini halnya seperti bayi yang baru lahir. Setiap bayi yang sehat memiliki segala yang dia butuhkan untuk tumbuh. Tangan, kaki, paru-paru, otak, dan yang lainnya. Saat bayi bertumbuh, ia akan belajar cara menggunakan tangan dan kakinya dengan benar. Tetapi bayi tersebut sudah memiliki semua yang dia butuhkan untuk tumbuh. Dengan cara yang sama, Allah telah memberikan kita segala berkat rohani yang kita butuhkan. Ini sudah menjadi milik kita. Ini mengingatkan saya pada adegan dalam film Bruce Almighty. Apakah anda ingat adegan di mana Bruce baru saja menerima kekuatannya dari “tuhan” (Morgan Freeman)? Dia berjalan berkeliling dengan penuh keyakinan diri, bernyanyi “I’ve got the power” dan dia mengarahkan jarinya ke pompa air, dan pompa itu meledak. Inilah gambaran saudara dan saya. Kita bisa menjalani kehidupan Kristen kita dengan penuh keyakinan, bernyanyi “I’ve got the blessings.”

Bagian selanjutnya sangat mengejutkan. Ayat 4. Paulus mengatakan bahwa “Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.” Ini berarti bahwa sebelum matahari bersinar, sebelum bintang-bintang diletakkan di langit, sebelum gunung-gunung diletakkan di atas tanah, sebelum lautan dicurahkan ke seluruh bumi, sebelum ada sesuatu selain Allah, Allah sudah mengasihi anda. Dari kekekalan masa lalu, Allah telah mengarahkan pandangannya kepada anda dan berkata, “Aku memilihmu.” Ini luar biasa. Ini berarti bahwa apa yang membuat anda berbeda dari orang lain tidak ada hubungannya dengan betapa hebatnya anda, seberapa pintar anda, di mana anda dilahirkan atau apa yang telah anda capai. Paulus mengatakan bahwa sebelum anda melakukan hal baik atau buruk, sebelum anda menyanyikan lagu Kristen pertama anda, sebelum anda melakukan dosa pertama anda, sebelum anda mengambil nafas pertama anda, Allah sudah menetapkan kasihnya kepada anda. Ini seperti menonton “The Voice”. Dalam awal pertunjukan ini, para pelatih tidak bisa melihat para peserta. Mereka harus menilai peserta berdasarkan suara mereka saja. Dan jika mereka suka apa yang mereka dengar, mereka akan menekan tombol, kursi akan berputar, mereka akan menghadapi peserta dan berkata, “Aku memilihmu.” Tetapi apa yang Allah lakukan, bahkan sebelum ia mendengar suara anda, ia menekan tombol, kursinya berputar, dia melihat kepada anda melalui koridor sejarah dan berkata, “Aku menginginkanmu. Kamu adalah milikku.” Dan keputusan Allah adalah pasti. Tidak ada yang bisa membatalkannya. Jadi ketika mata anda akhirnya melihat keindahan Allah, ketika anda mengaku dengan mulut anda dan percaya dengan hati anda bahwa Yesus Kristus adalah Allah, Allah tidak di surga berkata, “Oh, kaget Aku. Aku tidak menyangka ini bisa terjadi.” Tidak. Dia tahu waktu dan tempat yang persis ketika iman hidup di dalam anda. Dia sudah mengatur keselamatan anda sejak awal.

Dan jangan berpikir sedikitpun bahwa Allah memilih anda karena dia melihat sesuatu yang baik di dalam anda. Allah tidak memilih anda karena dia melihat potensi anda di masa depan. Allah juga tidak memilih anda karena dia melihat bahwa anda akan memilih dia. Dia tidak berkonsultasi dengan bola kristal dan berkata, “Bola kristal, tunjukkan padaku siapa yang akan menaruh kepercayaannya padaku di masa depan sehingga aku bisa memilih mereka.” Ini adalah pemahaman yang salah. Paulus berkata bahwa Allah memilih anda “sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia.” Ini berarti Allah tidak memilih anda karena ras, latar belakang keluarga, prestasi, atau kekayaan anda. Dia memilih anda berdasarkan kasih karunia dan kehendak kedaulatan-Nya semata. Kondisi Allah dalam memilih anda hanya berdasarkan pada Allah sendiri. Itu sebabnya tidak ada yang bisa bangga bahwa mereka dipilih. Saya suka kutipan ini dari Charles Spurgeon. “Saya cukup yakin bahwa, jika Allah tidak memilih saya, saya seharusnya tidak memilih dia; dan saya yakin dia memilih saya sebelum saya dilahirkan, atau dia tidak akan pernah memilih saya setelah itu; dan dia pasti memilih saya untuk alasan yang tidak diketahui oleh saya, karena saya tidak pernah dapat menemukan alasan dalam diri saya mengapa dia harus memandang saya dengan kasih yang khusus.”

Jadi, apakah itu berarti bahwa anda tidak harus memilih Allah? Tentu tidak. Alkitab dengan jelas memberi tahu anda bahwa anda memiliki tanggung jawab untuk memilih Allah. Paulus berbicara tentang Allah memilih anda dan anda memilih Allah. Kedua kebenaran ini adalah sahabat baik yang tak terpisahkan. Anda memiliki tanggung jawab untuk memilih Allah dan menaruh iman anda kepada Yesus. Tetapi ketika anda menaruh iman anda di dalam Kristus, anda menyadari bahwa anda telah dipilih. Dengan kata lain, jika anda percaya kepada Yesus, anda berutang kepada Allah. Anda memilih Allah karena Allah dalam kekekalan masa lalu telah memilih anda terlebih dahulu. Ini disebut doktrin election. Saya mengakui bahwa ada misteri pada doktrin election. Kita tidak bisa sepenuhnya memahami doktrin ini. Tapi hanya karena kita tidak bisa memahami sepenuhnya bukan berarti bahwa doktrin ini tidak benar. Pikirkan seperti ini. Bayangkan jika anda harus menjelaskan kalkulus kepada seorang anak berusia empat tahun. Apa yang terjadi? Tidak peduli seberapa keras anda mencoba, anak itu hanya akan melihat anda dengan wajah kosong. Kalkulus berada di luar pemahaman anak tersebut. Hal ini tidak membuat kalkulus tidak benar tetapi ada kesenjangan pemahaman antara anda dan anak itu. Sekarang, mana yang memiliki kesenjangan yang lebih besar? Kesenjangan pengertian antara anda dan anak itu, atau anda dan Allah yang kekal?

 

Namun, meski ada beberapa hal yang tidak kita pahami tentang election, kita bisa tahu pasti tujuan election. Paulus berkata bahwa “Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Sekali lagi, jangan salah membaca. Paulus tidak mengatakan bahwa Allah memilih kita karena kita kudus dan tidak bercacat, tetapi untuk menjadikan kita kudus dan tidak bercacat. Mereka yang dipilih Allah ditentukan untuk menjadi seperti Kristus. Salah satu pertanyaan yang sering saya terima adalah, “bagaimana aku tahu bahwa aku dipilih?” Jawabannya sederhana. Anda tahu bahwa anda telah dipilih oleh Allah melalui keinginan anda untuk bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus. Anda mulai menginginkan apa yang Kristus inginkan. Anda mulai berjalan seperti Kristus; berbicara seperti Kristus; hidup seperti Kristus. Ada tujuan dari election. Dan Paulus melanjutkan, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya.” Jika Allah telah memilih anda, anda sudah ditentukan untuk diadopsi sebagai anak-Nya. Jadi, Allah pencipta alam semesta bukan hanya Raja saudara, tetapi ia juga Bapa saudara. Dalam kasih, dia menentukan anda untuk menjadi anak-anaknya. Dia berkomitmen untuk pertumbuhan anda. Dia akan mendisiplinkan anda. Dia akan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. Tetapi pada saat yang sama, ada rasa aman dalam hubungan anda dengan Allah. Karena anda bukan hanya hamba Allah tetapi anak Allah.  

Apakah anda tahu perbedaan hubungan antara bos dan karyawan dan seorang ayah dan anak? Katakanlah anda bekerja untuk gereja dan Ps Sem adalah bos anda dan anda melakukan kesalahan yang sangat besar. Anda sangat malas dan ceroboh dan melakukan sesuatu yang bodoh yang merugikan gereja jutaan dolar. Apa yang akan terjadi pada anda? Anda akan dipecat. Astalavista. Setuju? Ps Sem hanya mempunyai kesabaran yang terbatas untuk seorang karyawan. Tapi mari katakan saya bekerja untuk Ps Sem dan saya malas dan ceroboh dan melakukan kesalahan besar. Sejauh mana Ps Sem akan sabar terhadap saya? Jelas lebih jauh dari pada terhadap anda. Karena Ps Sem adalah papi saya. Mungkin itu alasan mengapa saya masih memiliki pekerjaan hari ini. Ada rasa aman dalam mengetahui bahwa Allah adalah Bapa saudara. Dapatkan ini dengan jelas. Jika anda tidak pernah cukup baik bagi Allah untuk memilih anda dari permulaan, anda tidak akan pernah cukup buruk bagi Allah untuk melepaskan anda. Anda telah diadopsi menjadi keluarganya. Anda adalah anak-anaknya. Ia berkomitmen untuk pertumbuhan anda sebagai anak-anaknya. Kita perlu mengerti ini. Allah tidak mengasihi versi masa depan anda di mana hidup anda sempurna. Allah mengasihi anda sebelum anda ada. Ini berarti bahwa Allah mengasihi anda dalam segala kehancuran dan kekurangan anda sekarang. Doktrin election merendahkan kita dan meninggikan kita pada saat yang bersamaan. Election merendahkan kita karena kita mengetahui bahwa pemilihan Allah itu bebas dan tidak ada hubungannya dengan kita, dan election meninggikan kita karena kita mengetahui bahwa kita telah diadopsi menjadi anak Allah. Sebelum ada orang yang mengasihi kita, Allah Bapa sudah mengasihi kita dan membuat rencana bagi kita untuk menikmati keselamatan. Ini adalah doktrin election. Election bukanlah doktrin untuk diperdebatkan tetapi sebuah doktrin yang membuat hati kita bernyanyi kepada Allah.

 

Penyelesaian Allah Anak

 

Efesus 1:7-10 – Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Ini adalah berkat yang kita terima dari Allah Anak, oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa.” Allah Bapa yang memulai dan merencanakan keselamatan kita, tetapi Allah Anak yang melakukan dan menyelesaikan keselamatan kita. Agar kita bisa diadopsi ke dalam keluarga Allah, pertama-tama kita perlu ditebus. Kata penebusan berarti ada sebuah pembayaran. Anda harus mengerti ini. Kita bukan anak yatim piatu yang imut, manis dan polos yang menunggu untuk diadopsi. Ini bukanlah gambaran yang diberikan Alkitab tentang kita. Kita adalah anak yatim yang sangat bermasalah yang menolak Allah. Kita semua memberontak melawan Allah. Sejak kejatuhan dalam Kejadian 3, kita semua dilahirkan dalam dosa. Kita telanjang dan malu. Dan kita mencoba segala yang kita bisa untuk menutupi ketelanjangan kita, untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa kita adalah seseorang dan untuk menebus diri kita sendiri. Kita tahu ada yang salah dengan kita dan kita ingin memperbaikinya sendiri. Jadi, kita berpikir bahwa jika saja kita menjadi cukup kaya, cukup kuat, cukup dicintai, maka kita akan baik-baik saja. Tapi itu tidak berhasil. Maka kita berpikir jika kita bisa menjadi ayah yang baik, ibu yang baik, orang yang baik, orang Kristen yang baik, atau seorang pendeta yang baik, maka kita akan baik-baik saja. Dan itu tidak berhasil.

Biarkan saya memberi tahu anda sebuah rahasia. Apakah anda tahu apa yang membuat saya tidak bisa tidur? Jawabannya adalah pelayanan. Adalah wajar jika saya sedih sewaktu saya tidak melakukan pelayanan dengan baik. Katakanlah saya berkhotbah dengan sangat buruk dan setengah dari gereja tertidur sewaktu saya berkhotbah. Adalah normal bagi saya untuk merasa sedih. Adalah normal bagi saya untuk pulang ke rumah dengan perasaan cemas dan mulai memikirkan cara untuk meningkatkan khotbah saya untuk ke depannya. Ini baik. Anda tidak ingin pendeta anda menjadi obat tidur. Itu tidak baik. Tapi katakanlah saya berkhotbah dengan sangat buruk, dan saya pulang dengan keyakinan bahwa saya tidak berguna, bahwa hidup saya tidak berarti. Dan saya tidak bisa tidur sepanjang malam dan saya mengundurkan diri dari menjadi pendeta pada hari berikutnya karena saya penuh dengan ketakutan untuk berkhotbah minggu depannya. Ini namanya adalah “Monday blues,” penyakit pendeta setiap hari Senin. Apakah anda tahu apa masalah saya? Saya tidak melayani Allah. Yang saya lakukan adalah saya melayani diri sendiri dengan menggunakan pelayanan khotbah. Pelayanan saya adalah cara bagi saya untuk membuktikan diri saya, untuk menutupi ketelanjangan saya, untuk menebus diri saya sendiri. Saya melayani diri sendiri dengan menggunakan pelayanan dan itu membunuh saya. Itulah dosa. Mungkin terlihat berbeda untuk setiap orang, tetapi dosa adalah keinginan untuk menebus diri sendiri. Dosa adalah apa pun yang anda inginkan dan cintai lebih dari pada Allah. Ini bisa saja pekerjaan anda, karier, pasangan, keluarga, dll. Inilah yang memberikan makna bagi hidup anda. Kita mencoba menebus diri kita sendiri melalui hal tersebut, tetapi kita tidak berhasil. Kita membutuhkan orang lain untuk menebus kita.

Dan Paulus berkata bahwa kita sudah ditebus melalui darah Kristus. Yesus telah datang dan membayar harga penebusan kita. Dan Yesus membeli kita tidak dengan emas ataupun perak; dia membeli kita dengan darahnya. Darah Yesus yang berharga ditumpahkan untuk penebusan kita. Sekarang kita tidak lagi terikat terhadap dosa. Sekarang kita tidak lagi harus membuktikan diri kita sendiri. Kita ditutupi oleh darah Yesus. Kita telah diampuni dari segala dosa kita. Dan kita telah diadopsi menjadi bagian dari keluarga Allah karena Yesus. Dan semua ini dilakukan untuk kita sesuai dengan kekayaan kasih karunia Allah. Di sinilah kita harus jelas. Kasih karunia berarti gratis. Anda tidak bisa cukup pantas untuk menerimanya. Anda tidak bisa layak untuk mendapatkannya. Tapi kasih karunia itu tidak murah. Kasih karunia sangatlah mahal. Kasih karunia gratis bagi kita karena bayarannya adalah darah Yesus. Kita adalah penerima kebaikan Allah yang luar biasa karena Kristus telah membayar harga penebusan kita.

 

Namun, ruang lingkup penebusan Kristus bukan hanya untuk membeli kita dari perbudakan dosa. Penebusan Kristus tidak hanya untuk penebusan pribadi. Darah Yesus juga membayar harga penebusan kosmik. Efesus 1:9-10 – Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Ini sangat penuh dengan arti. Biarkan saya jelaskan. Allah Bapa memiliki rencana dari kekekalan masa lalu. Dan rencana itu melibatkan keselamatan dan adopsi anda ke dalam keluarganya. Tetapi itu bukan akhir dari rencana. Rencana Allah Bapa dari kekekalan masa lalu adalah untuk menyatukan segala sesuatu di surga dan di bumi di dalam Kristus. Karena inilah yang terjadi. Pada mulanya, ketika Allah menciptakan dunia, segala sesuatu itu baik dan indah. Tetapi pada saat Adam dan Hawa berdosa terhadap Allah, dosa memasuki dunia dan menciptakan keretakan kosmik. Segala sesuatu di dunia ini menjadi rusak karenanya. Saya beri anda sebuah contoh. Katakanlah saya memasak ayam goreng yang sangat enak. Baunya harum dan rasanya luar biasa enak. Saya menyebutnya Yosi Fried Chicken (YFC). Lalu, saya meninggalkannya di dapur selama sebulan. Apa yang terjadi? Ayam goreng Yosi yang enak itu berubah menjadi Yuck Fried Chicken (YFC). Ayamnya rusak. Tidak peduli seberapa cantik penampilan anda saat ini, anda sedang dalam proses kerusakan. Akan tiba waktunya dimana ukuran 6 anda berubah menjadi ukuran 10. Karena dosa telah memisahkan kita dari Allah, segala sesuatu dalam hidup kita juga dalam proses kerusakan. Setiap hubungan menjadi rusak. Saat ini, masih ada keretakan kosmik di alam semesta karena dosa.

Namun, dalam kegenapan waktu, dunia yang kita tahu ini akan ditebus. Akan ada pembaruan kosmik di mana tidak akan ada yang rusak. Di mana Kristus akan kembali sebagai Raja alam semesta dan segala sesuatu akan menjadi indah dan baik di bawah kerajaan-Nya. Seperti apa yang terjadi di episode ketiga di Lord of the Ring, the return of the King. Sepanjang seri, ada yang salah dengan kerajaan Gondor karena raja yang sah tidak ada di singgasananya. Ada kekacauan, perang, kelaparan dan semuanya rusak. Tapi ketika Aragorn, pewaris sah tahta, kembali dan memerintah atas kerajaan, kerajaan Gondor dipulihkan. Segala sesuatu yang salah menjadi benar. Itulah yang akan terjadi pada kegenapan waktu. Darah Yesus telah membayar harga untuk penebusan pribadi kita dan penebusan kosmik. Itu berarti bahwa sejarah bukan kejadian acak. Ada tujuan dari sejarah. Dalam kekekalan masa lalu, sebelum dunia dijadikan, Allah telah merencanakan keselamatan dan pemerintahan Kristus atas segala sesuatu. Dalam kekekalan masa depan, setiap orang akan bertekuk lutut, setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan orang-orang yang menaruh iman mereka kepada Yesus akan memerintah bersama dengan dia di dalam kerajaan kekal. Dari kekekalan masa lalu sampai kekekalan masa depan, Allah yang berdaulat memegang kendali. Dan di pusat sejarah adalah kisah Injil, kisah penebusan melalui darah Yesus.

 

Pemeteraian Allah Roh

 

Efesus 1:11-14 – Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya — supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Jadi, Allah Bapa merencanakan keselamatan kita dan Allah Anak menyelesaikan keselamatan kita. Tapi tidak berhenti di sana. Allah Roh memeteraikan keselamatan kita. Ada dua cara anda bisa menerjemahkan ayat 11 dari bahasa Yunani. Pertama adalah menerjemahkannya bahwa kita memiliki warisan dari Allah, yang merupakan cara banyak terjemahan menerjemahkannya. Atau dua, bahwa kita adalah warisan Allah. Kedua opsi ini Alkitabiah. Di banyak tempat lain, Paulus sering berbicara bahwa kita akan menerima warisan dari Allah. Tapi menurut saya, itu bukan apa yang dikatakan Paulus di sini. Kebanyakan komentator setuju bahwa yang dikatakan Paulus di sini adalah bahwa kita adalah warisan Allah. Ini sangat indah. Tahukah anda apa artinya menjadi warisan Allah? Bayangkan jika anda diundang ke pesta ulang tahun Bill Gates. Bayangkan saja. Saya tahu sangat tidak mungkin kita diundang ke pesta ulang tahun Bill tetapi imajinasi itu gratis. Jadi, anda diundang ke pesta ulang tahun Bill Gates. Anda bersemangat. Anda memberi tahu semua orang tentang hal itu. Dan anda ingin membuat kesan yang baik. Pertanyaan saya adalah, hadiah apakah yang anda dapat berikan untuk Bill? Jenis hadiah yang membuat dia berkata, “Aku sangat menginginkan ini. Terima kasih.” Jawabannya, tidak ada. Apa pun yang anda berikan untuknya, ia memiliki yang lebih baik. Anda memberikan dia pakaian, dia memiliki mal. Anda memberikan sebuah rumah, ia memiliki pulau. Anda memberikan mobil, ia memiliki jet pribadi. Anda memberikan laptop, ia memiliki Windows. Anda memberikan Ipad, anda diusir dari pesta. Tetapi di sini Paulus berkata, “Ada satu hal yang menggairahkan Allah. Ada satu hal yang Allah semesta alam sebut sebagai warisan yang mulia.” Coba pikirkan tentang ini. Dia memiliki alam semesta. Dia memiliki setiap bintang yang ada. Dia menciptakan itu semua. Pemberian apa yang dapat anda berikan kepada Allah yang akan membuat dia senang? Jawaban Paulus adalah anda. Saya. Umat pilihan-Nya. Dari segala sesuatu di alam semesta, Allah menyebut kita warisan-Nya.

Jadi inilah yang Allah lakukan. Ayat 13. Anda “dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Apa itu meterai? Meterai adalah tanda kepemilikan dan otoritas. Pada masa itu, budak dan ternak dicap dengan meterai tuannya untuk menunjukkan siapa pemilik mereka. Dan inilah yang Allah lakukan kepada anda. Dia menaruh tanda kepemilikan atas anda dengan memeteraikan anda dengan Roh Kudus. Roh Kudus adalah tanda bahwa anda adalah milik Allah secara eksklusif. Tidak ada yang bisa mencuri anda dari Allah. Anda adalah miliknya. Dan apa yang menakjubkan tentang meterai ini adalah meterai ini tidak bisa dihancurkan. Ingat kisah Daniel di gua singa? Raja Darius mengasihi Daniel. Dia tidak ingin menyakiti Daniel. Tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan Daniel karena dia telah menandatangani dokumen dengan materainya. Dengan cara yang sama, materai anda dan materai saya tidak bisa dihancurkan. Allah tidak akan pernah berubah pikiran tentang kita.

Dan tidak hanya itu. Kita tidak hanya dimeteraikan dengan Roh Kudus, tetapi dalam ayat 14, Roh Kudus juga “jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya.” Kata jaminan sebenarnya adalah kata deposit atau pembayaran pertama. Beberapa menggambarkannya seperti cincin pertunangan. Anda belum menikah tetapi anda memberikan cincin pertunangan sebagai tanda bahwa anda akan menikahi orang tersebut. Tapi itu bukan analogi yang benar. Cincin tunangan bukanlah deposit. Cincin pertunangan bukan bagian dari pernikahan. Itu hanya janji sementara yang akan diganti dengan yang lain. Kata deposit adalah lebih seperti membeli apartemen sebelum apartemen itu jadi. Apa yang anda lakukan? Anda belum melihat apartemen yang sebenarnya. Apartemen masih dalam proses pembangunan. Tapi anda menaruh deposit anda untuk apartemen tersebut. Dan deposit anda adalah cicilan pertama atas harga total pembelian. Deposit $50,00 adalah bagian dari total harga yang harus anda bayar untuk melunasi apartemen. Dengan kata lain, pemeteraian Roh Kudus bukanlah janji sementara yang akan digantikan dengan janji yang lain. Pemeteraian Roh Kudus adalah jaminan yang telah dibayarkan Allah untuk menjadikan anda warisannya. Allah sudah berinvestasi dan bekerja untuk menjadikan anda warisannya sekarang. Allah tidak hanya memberi tahu anda tentang sesuatu yang akan ia lakukan di masa depan, tetapi ia juga membawa masa depan datang ke masa sekarang sehingga anda dapat mencicipi bagian dari masa depan itu saat ini. Yang berarti, anda tidak harus menunggu kekekalan masa depan untuk melihat pekerjaan Allah dalam hidup anda. Pada saat ini, dalam semua kelemahan anda, Roh Kudus sedang membentuk anda untuk kemuliaan di masa depan. Anda adalah warisan Allah. Dia tidak akan gagal.

 

Jadi inilah apa yang Paulus katakan kepada kita melalui ayat-ayat ini. Allah Bapa merencanakan keselamatan anda. Allah Anak menyelesaikan keselamatan anda. Allah Roh memeteraikan keselamatan anda. Keselamatan adalah karya Allah TriTunggal dari awal hingga akhir. Itulah sebabnya Paulus berulang kali memuji Allah. Dalam ayat 6, ia mengatakan ini semua untuk pujian kasih karunia Allah yang mulia. Dalam ayat 12, dia mengatakan ini adalah pujian untuk kemuliaan Allah. Dan di ayat 14, dia mengulangi pujian untuk kemuliaan Allah. Tujuan akhir dari keselamatan kita adalah bahwa Allah akan menerima pujian tertinggi. Dan jika anda memahami keselamatan anda, anda tidak akan bisa menahan pujian anda.

Pikirkan saja. Paulus berada di penjara ketika dia menulis surat ini. Tapi dengarkan ini. Tubuh Paulus mungkin ada di penjara, tetapi pikiran dan hatinya berada di kekekalan. Paulus melihat mundur ke kekekalan masa lalu dan dia melihat maju ke kekekalan masa depan, dan dia memuji Tuhan. Dan hal yang sama dapat terjadi pada anda. Ketika anda melihat kehidupan melalui lensa kekekalan Injil, hidup menjadi panggung pujian. Anda melihat hidup anda dan berkata,“Bagaimana aku menjadi anak-anak Allah? Aku dipilih oleh Allah. Pilihan ini tidak ada hubungannya dengan aku. Aku dipilih sesuai dengan tujuan Allah. Aku sudah dicintai sebelum alam semesta diciptakan. Allah Bapa yang merencanakan keselamatanku. Dan Allah Anak menyelesaikan keselamatanku. Dia menebus aku dengan darahnya. Dia mengampuniku dari semua dosaku. Dan dia juga menebus seluruh ciptaan dan suatu hari segala sesuatu akan dipersatukan dalam dirinya. Dan Allah Roh memeteraikan keselamatanku. Aku ditandai sebagai milik Allah, dan tidak ada yang bisa mencuri aku darinya. Allah telah membayar deposit untuk kemuliaanku di masa depan melalui Roh Kudus.” Jika anda mengetahui hal ini, tidak peduli apa yang sedang anda alami sekarang, anda dapat bangun setiap hari dengan keyakinan, mengetahui bahwa hidup anda memiliki tujuan. Tidak ada hari yang tidak penting dalam hidup anda. Dalam apa pun yang anda alami, Allah mengasihi anda sebagai anaknya dan ia membentuk anda untuk menjadi seperti Kristus. Dan akhir dari segala sesuatu sudah ditetapkan. Segala sesuatu di surga dan di bumi akan dipersatukan dalam Kristus dan anda akan memerintah dengan dia untuk selamanya bersama. Itu adalah tujuan anda dan tidak ada yang bisa mengubah itu. Keselamatan anda direncanakan oleh Allah Bapa, diselesaikan oleh Allah Anak dan dimeteraikan oleh Allah Roh. Sudah selesai. Jadi sekarang, anda dapat melihat kehancuran dunia dan berkata, “Ini bukan akhir ceritaku. Aku mungkin tidak menyukai apa yang aku lihat dan rasakan saat ini. Aku mungkin merasa lemah. Aku mungkin sakit. Aku mungkin terluka. Tapi aku tahu tujuanku. Aku ditetapkan untuk memerintah bersama Kristus dan karena itu aku akan memuji dia hari ini!” Saudara, ini adalah Injil. Injil bukan hanya sebuah doktrin yang anda yakini. Injil adalah lagu yang anda nyanyikan. Injil sangatlah mulia, dan Injil menciptakan keajaiban dan kekaguman di hati anda. Injil adalah alasan anda memuji kasih karunia Allah yang mulia.

 

Ada satu hal lagi yang saya ingin anda lihat dalam perikop ini. Bagian ini memberi tahu anda tentang segala berkat rohani yang telah anda terima. Ini pertanyaannya. Bagaimana anda menerima semua berkat ini? Paulus mengulangi jawabannya 11 kali dalam perikop ini. Dan jawabannya adalah “di dalam Kristus.” Dengan kata lain, ketika Allah merencanakan keselamatan anda, ia merencanakannya di dalam Kristus. Ketika Allah menyelesaikan keselamatan anda, ia menyelesaikannya di dalam Kristus. Ketika Allah memeteraikan keselamatan anda, ia memeteraikannya di dalam Kristus. Anda menerima segala berkat rohani di dalam Kristus. Jadi, anda hanya memiliki dua pilihan. Anda berada di dalam Kristus atau anda tidak berada di dalam Kristus. Tidak ada jalan tengah. Itu seperti pernikahan. Anda sudah menikah atau belum. Anda sudah diselamatkan sepenuhnya atau anda belum diselamatkan sama sekali. Dan jika anda tidak di dalam Kristus, hari ini ada undangan bagi anda untuk berada di dalam Kristus. Yang harus anda lakukan adalah percaya kepada Kristus dan segala berkat rohani adalah milik anda. Doktrin election tidak menghilangkan tanggung jawab manusia. Paulus yang sama yang memberi tahu kita tentang pemilihan Allah yang tanpa syarat dalam ayat 4, memberitahu kita untuk percaya kepada Kristus dalam ayat 13. Jadi, datanglah kepada Yesus. Percayalah padanya. Dan ketika anda datang, pujilah dia karena telah memilih anda.

 

 

Discussion questions:

 

  1. Explain why good theology is very important and practical for our life.
  2. How does knowing that we have been blessed with every spiritual blessing changes the way we live our daily life? Give examples from your own life.
  3. Why is the doctrine of unconditional election is not a doctrine to be debated but to make our hearts sing to God?
  4. Everything in this world is falling apart because of sin. List out some examples that you see in your own life.
  5. What is the role of the Holy Spirit in our salvation?
  6. Is the promised Holy Spirit someone we received at our moment of salvation, or someone we received after our salvation? Explain. (verse 13-14).
  7. “Your salvation is initiated by the Father, accomplished by the Son, sealed by the Spirit.” How does understanding the work of the Triune God in your salvation enable you to praise God in every circumstance?
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.