Menjadi tempat kediaman Tuhan 8

Setiap anak Tuhan pasti akan mengalami proses permunian, bukan hanya sekedar hamba hamba Tuhan saja tapi semua anak Tuhan dan sering kali semakin besar rencana Tuhan dalam orang tersebut akan semakin sulit proses yang dihadapinya.

Dalam kisah Yusuf kita dapati sebuah cerita yang terpisah dalam Kejadian 38 yah itu tentang proses yang Tuhan sedang lakukan untuk Yehuda. Pada waktu Tuhan memproses hidup seseorang, sering kali Tuhan akan pakai orng lain yang lebih dekat kita untuk mengasah kita. Yehudah pada saat itu telah menjadi dewasa dan mempunyai tiga anak lelaki dan ketika anak yang pertama dan kedua meninggal, Yehuda mencoba untuk membohongi menantunya dari anak pertama, yaitu Tamar, dengan janji akan mengikuti hukum taurat untuk melindungi Tamar tapi tidak ada maksud untuk memenuhinya. Tapi Tamar tau niat dari pada Yehuda dan pada akhirnya menipu kembali Yehuda. Dengan kejadian ini, Yehudah dip roses Tuhan dan dia akhirnya mengakui kesalahannya berbohong dan bahkan Yehudah mengakui bahwa Tamar lebih baik dari pada nya.

Waktu saudara mengijinkan Tuhan untuk memproses anda, orang yang berbuat jahat atau memfitnah anda akan berurusan sendiri dengan Tuhan. Tuhan akan memproses dia juga untuk dirubah kalau dia mau atau dihancurkan. Sedih boleh, sakit boleh, tapi jangan kepahitan. Disaat Yusuf sedang mengalami proses dari Tuhan, Tuhan pun sedang memproses saudara saudara Yusuf.

Pada saat Yusuf selesai di proses Tuhan, Yusuf diberikan kuasa oleh Firaun untuk berkuasa atas seluruh tanah Mesir (Kejadian 41:41-43). Ketika cincin materai tersebut diberikan kepada Yusuf, Firaun tidak lagi berhak memutuskan apa pun (Kejadian 41:55). Kalau engkau setia dalam proses Tuhan, semuanya akan dipulihkan dengan cincin materai Raja segala raja.

Yusuf menjadi sangat berhasil, tetapi setelah kelimpahan datanglah masa masa kekurangan, dan saudara saudara Yusuf datang ke Mesir dengan tujuan untuk menyelamatkan keluarganya dari kelaparan, dan ini menimbulkan suatu peristiwa yang merubah kehidupan mereka semua.

“Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: “Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?”” (Kejadian 42:1)


Pada masa masanya kekurangan, saudara saudara Yusuf dalam rumah Yakub hanya saling berpandangan dengan satu sama lain mengharapan yang satu yang lain melakukan sesuatu untuk pergi ke Mesir. Waktu digereja ada kesulitan dan butuh sesuatu, sering anak anak Tuhan saling mengharapkan yang lain untuk melakukan sesuatu. Yang buat seorang berbeda dan melakukan sesuatu di masa masa yang sulit adalah visi dari seorang itu.

“Jubahmaha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: “Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?”” (Kejadian 37:32)

 

Ketika saudara membuat perpisahan dengan saudaramu, saudara akan tidak lagi mengenal orang itu pada saat dia di promosikan. Jangan biarkan iri hati, kepahitan berada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi mengenali saudara kita sendiri.

Bohong kalau kita disakiti dikhianati tapi kita tidak rasakan luka itu atau berkata dengan kasih Tuhan kita bisa lupakan, mungkin sesaat bisa tapi akan ada masanya rasa itu akan datang kembali tapi jangan sampai kita bereaksi yang negatif.

 

To be continued…

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.