Musa meminta penyertaan Tuhan di padang gurun

1 “Ketika bangsa itu melihat bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: ”Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir – kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”

3 Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.

4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: ”Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”

Keluaran 32:1,3-4.

 

Perhatikan keadaan yang mengarah pada perilaku penyembahan berhala ini. Setelah Musa naik ke gunung Sinai untuk berbicara dengan Allah, orang-orang menjadi gelisah menunggu. Keadaan inilah yang kemudian mengobarkan keinginan bangsa Israel. Ada sesuatu yang secara inheren menyenangkan untuk memiliki sumber keamanan dan jaminan bagi diri mereka sendiri. Ada keinginan untuk mengendalikan dan keinginan untuk mengembalikan keteraturan ke dalam hidup mereka. Ini belum tentu hal-hal buruktetapi mereka menginginkan hal-hal ini selain dari Allah yang Benar.

Perhatikan ayat 4 …”Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”    

Kita melihat tindakan mereka dan bisa melihat seluruh gambar besarnya. Dalam pikiran mereka, ini bukanlah allah palsu; mereka benar-benar merasa menyembah Allah yang Benar > betapa seremnya penyembahan berhala itu!  

Ayat 34 “Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka.”

1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu
2 Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus
3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan.

Keluaran 33:1-3.

Allah Memberi Hukuman.

Pernyataan ini merupakan hukuman Allah atas Israel. Allah Yehovah sendiri, bukan sekadar utusan-Nya, yang ada di tengah mereka sebelum itu tetapi sekarang ”Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu”… (ayat 3).
Ini berarti Tuhan tidak mau menuntun bangsa Israel. Penyertaan Tuhan tidak lagi tersedia bagi Israel. Hal ini ancaman dan sekaligus pembelajaran iman.


4 Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini, berkabunglah mereka dan seorangpun tidak ada yang memakai perhiasannya.
5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel: kamu ini bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun, tentulah Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu.
6 Demikianlah orang Israel tidak memakai perhiasan-perhiasan lagi sejak dari gunung Horeb.
7 Sesudah itu Musa mengambil kemah dan membentangkannya di luar perkemahan, jauh dari perkemahan dan menamainya Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari TUHAN, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan yang diluar perkemahan.
8 Apabila Musa keluar pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa itu dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah.
9 Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah dan berbicaralah TUHAN dengan Musa di sana.
10 Setelah seluruh bangsa itu melihat bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.
11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.
Keluaran 33:4-11.

 

Pertobatan Bangsa Israel

Bangsa itu mulai merasakan beratnya hukuman Allah dan di dalam kesedihan, mereka membuang semua perhiasan (tanda perkabungan).

Musa membuat kemah pertemuan untuk mencari Tuhan. Kemah Pertemuan ini bukanlah Kemah Suci. Musa mendirikan kemah di luar perkemahan (sebuah tempat ibadah sementara), di mana Musa bisa berjumpa dengan Allah Yehovah dan orang-orang yang mencari Tuhan dapat datang.

Musa menggambarkan hukuman Allah bahwa Allah Yehovah tidak akan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel.

Kepergian Musa ke dalam kemah dilihat oleh seluruh bangsa (ayat 8) dan ini pelajaran bahwa dosa telah memisahkan mereka dari Allah.

Kenyataan ini menimbulkan kerinduan di dalam hati bangsa Israel (ayat 10).

 

12 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: “Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia dihadapan-Ku.
13 Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku sehingga aku mengenal Engkau supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah bahwa bangsa ini umat-Mu.”
14 Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.”
15 Berkatalah Musa kepada-Nya: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
16 Dari manakah gerangan akan diketahui bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?”
17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Juga hal yang telah kau katakan ini akan Kulakukan karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau.
18 Tetapi jawabnya: “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.”

 

Ayat 12 ketika Tuhan berfirman Aku mengenal namamu = ini menunjukkan hubungan yang khusus antara Tuhan dengan Musa.

  • Musa mendapat kasih karunia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.
  • Musa memohon kepada Tuhan, kiranya memberitahukan jalanNya (=kehendak Tuhan) sehingga Musa mengenal Allahnya.
  • Musa kembali memohonkan dengan sangat agar Tuhan membimbing umatNya dalam perjalananNya.

 

Musa berkata, “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini“ (Ayat 15); bahkan dengan jelas ditegaskan bukti Tuhan memberi kasih karunia kepada Musa adalah ketika Tuhan berjalan bersama-sama dengan umatNya. Ini menjadi tanda yang membedakan umatNya dari bangsa yang ada dimuka bumi. Kasih karunia itu akhirnya dinyatakan kepada Musa (Ayat 17)

 

Tegar tengkuk sama dengan kesombongan, mengandalkan diri sendiri, harta benda (kekayaan materi), kepintaran yang dapat menutupi kemuliaan Tuhan.

19 Tetapi firman-Nya: “Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.”
20 Lagi firman-Nya: engkau tidak tahan memandang wajah-Ku sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
21 Berfirmanlah TUHAN: “Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku sampai Aku berjalan lewat.
23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.”

Engkau akan melihat belakang-Ku = “hanya cahaya saja yang Ia tinggalkan di belakang-Nya, namun tetap dapat menunjukkan secara samar-samar bagaimana kecemerlangan hadirat-Nya yang sesungguhnya”.
Pemulihan Hubungan Israel dengan Allah Yehovah (33:12-23).

Perenungan: apakah setelah peristiwa tsb bangsa Israel tidak menyembah berhala lagi, bertobat dan hubungan dengan Allah Yehovah pulih total?? 

 

5 Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka karena mereka ditewaskan di padang gurun.

6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat

7 dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: ”Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.”

8 Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.

9 Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka sehingga mereka mati dipagut ular.

10 Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

12 Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”

1 Korintus 10:5-12.

Rasul Paulus berkata, ayat 11 Semuanya ini telah menimpa bangsa Israel sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”

 

Hal-hal yang kita inginkan dari dalam diri kita sendiri bukanlah hal-hal yang buruk tetapi hal tsb dapat menjadi hal-hal yang terutama, jika kita tidak berhati-hati. Ketika itu terjadi, kita menjadi terpicu oleh keinginan untuk menyembah berhala.

Bahkan apa yang disebut perbuatan benar dapat didorong oleh motivasi dosa.  

“Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” 1 Yohanes 5:21.

 

Penyembahan berhala tidak bisa dihindari.

“Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya…” Roma 1:25.

Ini adalah masalah hati manusia. Semua orang menyembah. Kita semua membangun hidup kita di sekitar satu hal. Kita semua mencari sesuatu untuk mengarahkan dan membimbing hidup kita. Keluarga, teman, hubungan, pemahaman diri, agama, kekristenan, karir, bisnis, pelayanan, perintisan gereja – semua ini dapat menjadi hal-hal yang kita bangun di sekitar kehidupan kita.

Yang jahat dari penyembahan berhala adalah kita sering tidak sadar sedang melakukannya. Kecuali kita sempurna seperti Yesus sempurna. Jadi kita bisa mengatakan penyembahan berhala tidak bisa dihindari.    

 

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” Roma 5:8.

 

Inilah kebaikan Injil – walaupun kita masih berdosa, Yesus datang kepada kita.

Yesus adalah perantara yang lebih baik daripada Musa, Musa tidak berhasil menyelamatkan para penyembah berhala dari murka Allah, namun Yesus mengambil murka yang pantas kita terima; DIA bukannya marah kepada kita karena dosa kita, DIA tidak menunjukkan apa-apa selain KASIH.

 

Yesus tidak tinggal di kemah, di belakang batu atau melalui utusan seperti malaikat … DIA adalah kehadiran Allah itu sendiri.

16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.

18 Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”

2 Korintus 3:16, 18.

Semakin kita menghidupi Injil, semakin karakter kita diubah menjadi serupa dengan Yesus.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.