Pemburu kemuliaan

Setiap dari kita memiliki masa kejayaan yang kita banggakan. Tetapi masa kejayaan kita akan selalu berakhir dan sewaktu kita membicarakan masa kejayaan kita dengan yang lain, kita sering kali membesar-besarkan cerita itu. Setiap dari kita mengejar masa kejayaan dan hati kita terkagum melihat kejayaan sosok yang jauh melebihi kita. Eg: Michael Jordan; Kate Middleton. Setiap dari kita mempunyai suatu tempat di dalam kehidupan kita yang mengagumi kebesaran dan keindahan – WOW factor. Dan kita akan terus mencoba mengisi WOW factor kita dengan segala cara. Setiap dari kita adalah ‘pemburu kemuliaan.’

 

 

Dari mana asal mulanya ‘pemburu kemuliaan’? Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah” menceritakan tentang Allah tri-tunggal menciptakan alam semesta. Kenapa Tuhan menciptakan? Tuhan tidak menciptakan karena dia bosan. Dia berada dalam kepuasan yang sempurna dan penuh kasih dalam hubungan tri-tunggal. Allah tidak menciptakan karena kebutuhan tetapi karena dia berlimpah dengan kasih dan kemuliaan. Allah Bapa yang meng-initiative proses penciptaan, Allah anak yang menciptakan segalanya dan Allah roh kudus yang memberikan kehidupan kepada ciptaan. Alam semesta dimulai dari hubungan yang sempurna di dalam tri-tunggal dan semuanya itu baik! Mazmur 90:2 – “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakan, bahkan dari selama-lamanya Engkaulah Allah.” Tuhan tidak membutuhkan ciptaan untuk meng-afirmasi Ke-Tuhanannya. Dialah Tuhan dari selama-lamanya sampe selama-lamanya.

 

Jadi ada sebuah ritme yang kita lihat di Kejadian 1 dan 2, dan ritme itu berbunyi seperti ini, “Tuhan menciptakan siang dan malam dan semuanya itu baik; Tuhan menciptakan daratan dan lautan dan semuanya itu baik; Tuhan menciptakan tanaman dan binatang dan semuanya itu baik; Tuhan menciptakan matahari, bulan, bintang dan semua galaxy dan semuanya itu baik.” Seluruh ciptaan semuanya itu baik dan alam semesta berada di dalam damai sejahtera yang sempurna (shalom). Illustration: pergi menonton orchestra untuk pertama kalinya dan mendengar symphony Mozart. Seluruh violin, chelo, double bass, flute, piano dan percusi bekerja sama dalam satu harmony untuk membuat sebuah karya yang menajubkan dan saya tertidur di dalam damai sejahtera yang sempurna. Mazmur 19:2 – “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Kebesaran alam semesta mencerminkan kemuliaan sang pencipta.

 

 

Kejadian 1:26 – “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” Manusia diciptakan dalam rupa Allah yang kekal. Pengkotbah mengatakan bahwa Tuhan memberikan kekekalan di hati manusia. Hanya hal yang kekal yang bisa mengisi kekosongan manusia. Kita diciptakan untuk mengejar hal-hal yang bernilai kekal. Kemudian Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya untuk berkuasa atas ciptaan yang lain. Dan Tuhan memberkati manusia dengan berkat untuk – be fruitful, multiply, fill the earth, subdue it, have dominion! Kita diciptakan sebagai ‘gods’ untuk berkuasa dan menghasilkan karya karya yang terbaik.

 

“Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkanya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu Tuhan Allah memberi perintah itu kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakanya, pastilah engkau mati.”” – Kejadian 2:15-17. Tuhan menciptakan Adam untuk bekerja dan berkarya. Berkarya bukanlah kutuk melainkan pemberian dari Tuhan untuk manusia. Kita diciptakan untuk memakan, merasakan dan menikmati hasil karya tangan kita. Dan di waktu yang bersamaan Tuhan memberikan satu perintah. Kenapa Tuhan memberikan perintah ini? Karena Tuhan menginginkan manusia mengetahui bahwa kepuasaan yang sesunguhnya didapatkan di dalam Tuhan dan bukan di dalam pemberian Tuhan. Semua pemberian Tuhan bisa kita nikmati sewaktu kita melihat semuanya adalah bagian dari menikmati pribadi Tuhan dan bukan hanya pemberiannya. Dari awal, Tuhan menginginkan manusia untuk berkuasa dan bergantung kepada Tuhan dalam waktu yang bersamaan.

 

 

Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” – Kejadian 2:18. Tuhanlah yang berfirman. Adam senang senang saja memakan pohon KFC dan bermain dengan singa chi hwa hwa nya tetapi Tuhan menginginkan sesuatu yang lebih baik untuk Adam. Tuhan menginginkan Adam untuk menikmati keindahan hubungan yang Allah tri-tunggal miliki. Maka Allah menciptakan hawa. Dan di detik Adam melihat Hawa, Adam berubah menjadi Shakespeare. “Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki laki.” – Kejadian 2:23. Ada sesuatu tentang wanita terlanjang yang membuat pria benyanyi. Kata ‘wanita’ berarti ‘diambil dariku.’ Ini bisa diterjemahkan sebagai ‘mine’ atau kepunyaanku. Adam berkata, “anjing, singa, gajah, semut,…. mine”

 

Tuhan menciptakan Hawa untuk Adam nikmati; dan sebaliknya. Tidak ada bagian tubuh dari Adam dan Hawa yang ada hanya karena Tuhan iseng. Tuhan tidak pergi break makan siang suatu hari dan menemukan Adam dan Hawa melakukan hal yang aneh. Tuhan lah yang menciptakan hubungan sexual untuk dinikmati di dalam context pernikahan.

 

Segala sesuatu yang Tuhan ciptakan adalah baik. Tuhan melihat ciptaannya dan berkata, “Matahari, bulan dan bintang adalah baik. Daratan dan lautan adalah baik. Bumi adalah baik. Tumbuhan dan binatang adalah baik. Makanan adalah baik. Sex adalah baik. Pria dan wanita yang terlanjang adalah baik.” Segala sesuatu bekerja dalam keharmonisan yang sempurna, shalom. Semua ciptaan berteriak kepada sang Raja, semuanya itu baik. Segala ciptaan memainkan bagian mereka dalam memainkan sebuah orchestra yang mempunyai satu tema, SEGALA KEMULIAAN  BAGI TUHAN. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh DIa, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” – Roma 11:36. Kepuasan manusia dan kemuliaan Tuhan adalah 2 sisi dari koin yang sama; mereka tidak bertolak belakang. “The prize of creation is God in His glory” – “Tujuan atau hadiah dari penciptaan adalah Allah dalam kemuliaanya”

 

 

Tetapi shalom ini tidak berlangsung lama. Di tengah tengah kebaikan Tuhan, Adam dan Hawa gagal mentaati SATU perintah yang Tuhan berikan. Mereka menolak kepuasan dalam Tuhan dan memilih untuk mencari kepuasan itu sendiri. Mereka mau menjadi ‘tuhan’ dan menolak satu satunya Tuhan yang hidup. Symphony yang sempurna tergoncangkan. Shalom sudah tidak ada lagi. Seperti contohnya seorang pemain electric guitar yang memainkan solo untuk menunjukan kemampuan dia bermain, dan tiba tiba senar guitar itu putus. Dosa menyebabkan ‘Cosmic fractureatau keretakan alam semesta terjadi.

 

Manusia memilih untuk mengejar kemuliaanya sendiri dan menolak kemuliaan Tuhan. Mata mereka terbuka dan mereka menyadari mereka terlanjang. Dan apa yang mereka lakukan? Mereka mengambil daun daun untuk menutupi kemaluan mereka. Kemuliaan manusia dimulai dengan mereka mengambil daun daun, yang adalah bagian dari pemberian Tuhan untuk mereka nikmati, untuk menutupi kekurangan mereka. Dan hal yang sama terus terjadi sampai hari ini. Manusia mengejar kemuliaanya sendiri dengan daun – daun. Eg: Harta, wanita, makanan, minuman, kekuasaan, pengaruh, tahta. Tapi ini semua hanyalah daun dan tidak dapat memberikan kepuasan yang sesunguhnya.

 

 

Meskipun terjadi keretakan dalam alam semesta, tidak untuk suatu saat pun Tuhan kehilangan control. Manusia menolak kerajaan Allah dan manusia membangun kerajaanya sendiri, tetapi kerajaan Allah adalah kerajaan yang tidak tergoncangkan. Dia tidak akan gagal menyelesaikan apa yang sudah Dia mulai. Di tengah pemberontakan manusia, sang raja turun dari tahta untuk mencari pemberontak. Raja berhak untuk menumpas semua pembelot tetapi raja dari kerajaan yang sempurna ini turun untuk mencari para pemberontak.

 

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunanya; keturunanya akan meremukan kepalamu , dan engkau akan meremukan tumitnya” – Kejadian 3:15. Keturunan wanita itu di bahasa Ibraninya adalah singular (satu orang).

 

“Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakanya kepada mereka” – Kejadian 3:21. Allah menyembelih binatang dan membuat pakaian dari kulit untuk mengantikan daun – daun untuk menutupi ketelanjangan mereka – Salib Kristus. Tuhan memulihkan kembali apa yang sudah dihancurkan oleh dosa untuk manusia nikmati. Daun – daun Tuhan gantikan dengan kulit.

 

 

 

Kisah para rasul 7:1-2 – Jawab Stefanus: “Hai saudara sudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masi di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran…” Tuhan di dalam kemuliaan-Nya memilih Abraham.

 

Yesaya 63:12-14 – yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya; yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, seperti  ternak yang turun ke dalam lembah. Roh Tuhan membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu. Israel dipilih untuk kemuliaan Tuhan.

 

Yesaya 42:8 – “Aku ini Tuhan, itulah nama-Ku; AKu tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.” Dialah satu-satunya Tuhan dan tidak ada yang lain.

 

Wahyu 1:8 – “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Kemuliaan Tuhan tidak ada batasnya. Ada banyak orang yang kelihatanya mempunyai kemuliaan yang untuk sementara waktu. Tetapi kemuliaan itu selalu berakhir. Hanya ada satu yang mempunyai kemuliaan yang kekal.

 

Keluaran 20:2-3 – “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Perintah pertama adalah larangan untuk menyembah allah lain karena semua allah lain tidak sanggup memberikan apa yang satu-satunya Allah kekal dapat berikan.

 

Habakuk 2:14 – Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut. Betapa banyak air di laut? Kemuliaan Tuhan akan menutupi seluruh bumi.

 

Romans 1:21-23 – Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung burung, binatang binatang yang berkaki empat atau binatang binatang yang menjalar.

 

Roma 3:23 – Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah

 

Luke 2:14 – “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di umi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Yesus lahir di dunia untuk kemuliaan Tuhan.

 

2 Corintus 4:6 – Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang Nampak pada wajah Kristus. Yesus adalah gambar kemuliaan Tuhan dan Dia datang supaya manusia bisa melihat kembali kemuliaan Allah.

 

Yohanes 12:27-28 – “Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa muliakanlah nama-Mu!” Maka terdengarlah suara dari sorga: “Aku telah memuliakan-Nya dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!” Kita menerima banyak berkat dari kematian Yesus tapi alasan utama Yesus mati bukanlah untuk kita. Yesus mati untuk menunjukan kemuliaan Tuhan yang tak terbatas.

 

1 Timotius 1:15-17 – Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di atanra mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak Nampak, yang esa! Amin. Alasan Tuhan menyelamatkan orang berdosa adalah untuk kemuliaan nama-Nya.

 

1 Korintus 10:31 – Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Alah.

 

Wahyu 21:22-23 – Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adlaah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.

 

 

Tuhan mempunyai tujuan yang specific dalam penciptaan – Kemuliaanya. Dan kemuliaan Tuhan dan kepuasan manusia adalah dua sisi dari coin yang sama. Tetapi Tuhan juga mempunyai cara yang sangat specific untuk mencapai tujuannya – salib Kristus. Nama Tuhan akan dimuliakan dan manusia akan dipuaskan melalui salib Kristus. “If God in His glory is our prize then God in His cross is our price.” Dengan kata lain, kepuasan akan kita temukan bukan sewaktu kita menutupi hidup kita dengan daun – daun, tetapi sewaktu kita menukarkan daun – daun kita dengan Salib Kristus.

 

Kingdom principal – “Katanya kepada mereka semua: “Setiap orang yang may mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkanya” – Lukas 9:23-24. Jalan untuk naik ke atas adalah turun ke bawah. Jalan untuk menjadi yang terbesar adalah menjadi yang terkecil. Jalan untuk menemukan kepuasan dan kesukaan yang Tuhan ingin kita nikmati adalah melepaskan daun – daun kita dan pikul salib. Berhenti mengejar kemuliaan untuk dirimu sendiri dan kejar kemuliaan Tuhan karena hanya dalam kemuliaan Tuhan ada kepuasan hidup. Menyangkal diri dan memikul salib bukanlah jalan kesengsaraan tetapi jalan yang penuh kepuasan dalam Kristus.

 

 

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” – Filipi 2:5-11

 

“If God in His glory is our prize then God in His cross is our price”

 

Mari kita tukarkan kemuliaan pribadi kita dengan satu-satunya kemuliaan yang kekal. Kemuliaan kita hanyalah sementara tapi kemuliaan Dia tidak akan pernah berakhir. Dan mari kita memainkan peran kita dalam menyanyikan sebuah lagu yang akan terus bermain dari kekekalan sampai kekekalan, bersama dengan seluruh malaikat dan alam semesta – “Worthy is the lamb who was slain”

 

 

 

Yudas 24-25 – Bagi Dia, yang berkuasa menjaga  supaya jangan kamu tersandung dan yang mebawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.