Perjumpaan pribadi dengan Tuhan

Dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri, pemuda bernama Saulus yang adalah salah satu murid terbaik Gamaliel (guru besar Yahudi) waktu itu, memacu kudanya bersama rombongan menuju Damsyik. 

Dengan semangat membela keyakinannya akan Taurat, ia merasa sedang berjuang bagi Tuhan dan menjaga kesucian nama Yahweh dari pencemaran. Namun di jalan menuju Damsyik itu jugalah hidupnya berubah. TIDAK PERNAH SAMA LAGI SELAMA-LAMANYA.

1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar

2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”
5 Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”
7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan karena mereka memang mendengar suara itu tetapi tidak melihat seorang juga pun.
8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
Kisah Para Rasul 9:1-8.

Tiga hari kemudian, seorang nabi Tuhan bernama Ananias menjumpainya di rumahnya. Mendoakan dan mengenalkannya kepada pribadi yang telah berbicara kepadanya di tengah jalan itu. Suatu selaput lepas dari matanya dan ia dapat melihat lagi. 

Ia tahu itu kuasa Tuhan dan pekerjaan Tuhan dalam hidupnya. Hari itu ia dibaptis menjadi pengikut Yesus. Bukan hanya itu, ia menggenapi tujuan Tuhan dalam memanggil dan memilihnya yakni menjadi rasul Kristus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. 

Surat-suratnya kini kita baca sebagai bagian kitab suci kita. 

12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku —
13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas tetapi aku telah dikasihani-Nya karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1 Timotius 1:12-16.

Saulus, penghujat, penganiaya, orang yang ganas, angkuh dan penuh kebencian BERUBAH oleh jamahan kuasa dan kasih Tuhan menjadi Paulus, rasul dan teladan bagi pengikut dan hamba-hamba Kristus.
Inilah perubahan yang sangat baik, mulia dan berharga. 

Jika dosa menyebabkan manusia menjadi fasik hingga melakukan berbagai perbuatan jahat dan keji terhadap Tuhan dan sesamanya, tanpa mereka menyadarinya bahkan membenarkannya melalui alasan serta dasar perintah Tuhan maka JAMAHAN TUHAN mengubah manusia menjadi baru, yang tidak lagi menginginkan hidup dalam dosa dan keterpisahan dengan Allah. 

Iman dan kasih kepada Yesus membuka hati orang sehingga kuasa kasih itu menembus jiwanya dan memberikannya hati yang baru.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” 2 Korintus 5:17.

19 “Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
20 supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.”
Yehezkiel 11:19-20.

Perubahan yang besar di hidup kita dimulai dari PERJUMPAAN SECARA PRIBADI DENGAN YESUS KRISTUS. Ini harus merupakan perjumpaan yang pribadi, bukan massal. 

Perjumpaan dimana Kristus sendiri yang terasa begitu nyata hadir dan berbicara kepada kita. 

Roh kita bersentuhan dengan Roh-Nya sampai-sampai kita merasakan sesuatu yang tidak pernah kita rasakan sebelumnya: sukacita, damai, kasih, kemegahan, ketentraman, kelegaan YANG TIDAK PERNAH KITA DAPATKAN DI MANAPUN DAN DARI APAPUN SEBELUMNYA. 

Ini adalah sesuatu yang menembus kuat di hati sehingga kita tahu bahwa Allah bukan hanya ada tetapi Ia telah benar-benar datang, berbicara dan bekerja dalam kita, mengubah sesuatu yang rusak dan salah di hati kita menjadi sesuatu yang baru

Tanpa Yesus, kita tetap akan berubah tetapi dalam suatu keadaan yang terus menurun dan merosot menuju kerusakan, hingga kebinasaan. Perjumpaan dengan Yesus memberikan kepada kita hidup yang baru: 

  • awal yang baru, 
  • harapan baru, 
  • sifat baru, 
  • kekuatan baru, 
  • sudut pandang yang baru dan 
  • masa depan yang baru.

Dalam Kristus, kita hidup tidak lagi dalam belenggu dosa dan kutuk melainkan di bawah rahmat kasih karunia Allah yang tak berkesudahan.

PERJUMPAAN DENGAN TUHAN PASTILAH MENGUBAHKAN
Saya berulang kali membaca kesaksian dari orang-orang yang menceritakan betapa hidup mereka berubah karena telah bertemu sesosok pribadi atau bahkan sebuah produk yang telah mengubah hidup mereka. Entah cara berpikir mereka, gaya hidup mereka, ekonomi mereka, hingga tujuan hidup mereka – sedikit atau banyak orang-orang ini merasa hidup mereka telah diubahkan oleh perjumpaan dengan suatu figur, komunitas atau produk tersebut. 

Jika hal-hal itu saja dapat mengubah hidup seseorang, perjumpaan sejati dengan Tuhan tentu berdampak lebih besar. Sebab tidak ada pribadi yang seperti Dia. Dialah pencipta sekaligus yang sanggup memperbaiki dan memulihkan apa yang rusak dan keliru dalam diri manusia. 

Pertemuan dengan Dia telah mengubah hidup ribuan bahkan jutaan manusia yang pernah lahir di bumi, termasuk hidup saya. 

Di dalam Yesus, anda menemukan:

  • sesuatu yang paling berharga, yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun juga, yang melebihi segala harta dunia. 
  • apa yang anda cari, yang anda butuhkan, yang mampu memberikan arti dan kebahagiaan di hidup anda. 
  • jiwa anda puas, damai, tentram, dipenuhi sukacita yang tidak pernah habis dalam keadaan apapun. 
  • kebahagiaan dalam hidup yang baru dimana dosa anda diampuni, bebas dari rasa bersalah dan segala ketakutan serta kegelisahan hidup yang sebelumnya menghantui hari-hari anda. 

Dalam Yesus, anda mengalami perubahan hidup menuju kemuliaan demi kemuliaan sampai kekal.

Jika anda telah merasa sebagai orang Kristen dan pengikut Yesus, namun tampaknya tidak ada perubahan dalam hati dan jiwa anda, sadarilah sekarang bahwa kemungkinan anda belum pernah mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus dalam suatu perjumpaan yang begitu menggoncang keberadaan anda.

Oleh sebab itu, mintalah hari ini, dalam suatu doa pribadi yang tulus di hadapan Tuhan. 

  • Sampaikanlah kerinduan hati anda supaya hidup anda diubahkan selama-lamanya menjadi kehidupan yang baru dan berarti. 
  • Lalu mulailah berjalan bersama Dia setiap hari. 
  • Mintalah Dia memimpin tiap langkah hidup anda. 
  • Mulailah perjalanan yang paling menggairahkan yang dapat dijalani manusia di muka bumi. 

Hanya dengan hidup dalam Kristus, hidup anda akan diubahkan menjadi kehidupan yang sesuai dengan tujuan penciptaan anda sebagai manusia.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.