Pleasures Foreveremore part 2

Psalm 16:11

You make known to me the path of life; in your presence there is fullness of joy; at your right hand are pleasures forevermore.

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Janji Tuhan bagi kita bukanlah kesukaan yang luar biasa yang akan kita nikmati disini dan pada saat hidup kita yang sekarang ini.

Kesukaan yang bisa kita nikmati pada saat sekarang ini adalah kesukaan yang terbatas, yang sementara, yang bersifat semu, dan bisa hilang dalam sekejap mata saja.

Janji kehidupan yang melimpah dengan kesukaan dari Sang Raja diatas segala raja adalah sebuah kesukaan yang akan berlangsung abadi atau selamanya.

Janganlah kita mau dibutakan dan di bodohi dengan menerima tawaran kesukaan yang dunia janjikan dan berikan yang hanya berlaku sementara dan tidak mencakup kesukaan yang lengkap dan sempurna, lalu kita rela menukarkanya dengan kesukaan yang dari Tuhan yang sempurna dan bersifat kekal.

Perbedaan waktu yang sekarang dan disini yang hanya sementara tidaklah sepadan dibandingkan dengan kesukaan yang sempurna dan berlaku kekal.

Kekal atau abadi, atau lebih jelasnya juga disebut selama-lamanya adalah rentangan waktu yang amat sangat panjang yang tidak ada seorangpun tahu kapan batasan akhirnya, karena memang tidak ada batasan waktunya.

Pada waktu kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita secara pribadi, maka kita sudah dilahirkan kembali, yang mempunyai arti kehidupan kita sudah pindah dari yang tadinya ada dibawah hukum dunia yang berdosa, sekarang sudah berada didalam kehidupan Kerajaan Allah, yang juga disebut sudah pindah dari gelap kepada terang Nya yang ajaib.

Sesungguhnya kita bukan cuma sudah mendapat banyak janji-janji dari Firman Tuhan untuk menikmati hidup yang penuh dengan sukacita, tetapi kita juga sudah diberikan hak untuk menikmati sebagian kecil dari kebaikan dan kesukaaan yang berlaku bagi kita sekarang ini, dan terus akan meningkat sampai pada kesukaan kekal.

Apa yang Tuhan Janjikan dan berikan:

  1. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan

Tuhan sendiri yang pasti akan memberi tahu kepada anak-anak Nya jalan kehidupan, karena sesungguhnya jalan kehidupan itu adalah diri Nya sendiri yaitu Tuhan Yesusu Kristus.

Jalan = ’ôraḥ (greek) = way, path.

passing of life (fig.), way of living (fig.)

Kehidupan = ḥay = alive; life (or living thing), 

whether literally or figuratively: life, age, life time, lively, living creature, living thing.

Karena jalan kehidupan itu sempit, dan sukar maka tidak mudah untuk orang bisa menemukanya,dan masuk kedalamnya tapi Tuhan Yesus bukan cuma memberitahu jalan sempit, dan sukar yang menuju pada kehidupan yang penuh kesukaan kepada kita, tetapi dengan sesunguhnya Dia sudah menjadikan dirinya sendiri sebagai jalan kehidupan bagi kita anak-anak Nya untuk kita terima dan menikmati kesukaan yang melimpah didalam Dia.

MATIUS 7:13-14:

  1. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 
  2. karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

YOHANES 14:6:

  1. Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Yesus bukan penunjuk arah jalan atau peta jalan tapi Dia adalah JALAN itu sendiri, kita hanya bisa berjalan bersama dengan Dia pada waktu kita sudah jadi anak-anak Nya yang hidup didalam prinsip Firman Nya.

Mengenal dan percaya kepada Yesus kita baru tahu jalan kehidupan, tahu jalan bukan jaminan kita bisa sampai kepada tujuan, tapi cuman tahu jalan kearah tujuan.

Tingkatan KEBENARAN akan kita capai pada waktu kita menjalani atau melakukan Firman Tuhan yang kita sudah ketahui.

Makanan yang kata orang enak akan terbukti enak bagikita pada waktu kita sudah merasakanya.

Kebenaran adalah pengetahuan Firman atau JALAN  yang kita sdh tahu secara teori, terus dilakukakan berulang-ulang sampai kita mengalami apa yang Firman itu katakan.

Kebenaran adalah sebuah bukti dari iman atau yang kita imani dan percayai.

Tingkatan selanjutnya adalah KEHIDUPAN, ini adalah suatu tingkatan dimana KEBENARAN atau Firman yang kita lakukan secara terus menerus, sampai menjadi GAYA HIDUP atau CIRI KARAKTER KEHIDUPAN kita setiap hari.

Kehidupan kita setiap hari, adalah kehidupan Tuhan Yesus yang kita hidupi dalam segala aspek kehidupan di bumi.

  1. Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah

Dimana kita dapatkan sukacita yang berlimpah-limpah?

Dihadapan hadirat Tuhan! Bukan di dalam pemberian Tuhan. 

Kita sering kali mencari hadirat Tuhan pada waktu ada keperluaan atau kebutuhan. Sebenarnya kita hanya membutuhkan Tuhan sebagai alat untuk kita mencapai tujuan kita, atau memperoleh yang kita inginkan, dan bukan mencari Tuhan karena kita merindukan dan mencintai pribadi Nya.

Sukacita = (Greek) śimḥâ = blithesomeness or glee, 

(religious or festival): Joy exceeding(-ly), gladness, joy(-fulness), mirth, pleasure, rejoice(-ing).

Berlimpah-limpah = (Greek) ôśḇa‘ = satisfaction (of food) or (figuratively) joy): joyfull, fullness of joy, satisfying, be satisfied.

Do you Love the Gifts or the Giver?

Mari kita belajar dari Ayub, 

AYUB 22:23-26:

  1. Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu, 
  2. membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai, 
  3. dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu, 
  4. maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah.

Perkataan Eliphaz kepada Ayub ini benar, walaupun keadaan Ayub tidak sama seperti yang dituduhkan Elifas kepadanya.

Kalau kita membuang biji emas kedalam debu dan bahkan emas ofir yang sangat mahal pun kita letakan sama seperti batu sungai yang tidak berharga, maka kita lebih bergairah dengan hadirat Tuhan yang sangat berarti bagi kita, maka Tuhan akan mengangkat wajah kita kehadapan hadirat Nya yang penuh kesukaan dan kemuliaan yg tiada taranya. 

Sikap hidup yang seperti ini adalah kehidupan yang sangat mengutamakan Tuhan lebih dari segala harta yang lain.

Jesus said in Matthew 6:21, 

“Where your treasure is, there your heart will be also.” 

If God is your treasure, he will be your pleasure.

“If God is your gold, he will be your gladness. 

If God is your treasure, he will be your pleasure.”

Apa atau siapa yang paling berharga buat kita akan terlihat dari sikap dan cara hidup kita sehari-hari.

Bagaimana kita bisa enjoying God dan dihadirat Tuhan terus menerus?

A. Enjoy The Person

The first and most fundamental thing to say is that the enjoyment of God is the enjoyment of a Person. Not just the enjoyment of a thing, or an idea, or a pattern of actions.

God is a Person. The Bible reveals ultimate reality how to be a Person, it’s not affirming anything impossible or even improbable. 

God is a Person. Eternal, ultimate reality is a Person. 

And therefore eternal, ultimate joy is the joy of a Person — God’s joy. 

And the ultimate joy of his creatures is joy in a Person — joy in God.

But you don’t have to reason it out. We have a more sure word. 

Over and over again in God’s word, our great job is joy in the ultimate Person:

  • Rejoice in the Lord always. (Philippians 4:4)
  • Delight yourself in the Lord. (Psalm 37:4)
  • Be glad in the Lord. (Psalm 32:11)
  • In your presence there is fullness of joy. (Psalm 16:11)
  • The Lord is my chosen portion and my cup. (Psalm 16:5)
  • As a deer pants for flowing streams, so pants my soul for you, O God. My soul thirsts for God, for the living God. (Psalm 42:1–2)
  • I stretch out my hands to you; my soul thirsts for you like a parched land. (Psalm 143:6)
  • We rejoice in God through our Lord Jesus Christ, through whom we have now received reconciliation. (Romans 5:11)

B. Enjoy the Savior

This is why Jesus died! In our selves, we are sinners and have no hope of everlasting joy in God. We can’t even get near him without being incinerated by his holiness. But God is utterly committed to being enjoyed forever by a redeemed people.

Therefore, the apostle Peter says (1 Peter 3:18):

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,

 “Christ suffered once for sins, the righteous for the unrighteous, that he might bring us to God.” 

To God. To God! The Person. 

Jesus prayed, 

“This is eternal life, that they know you [Father], the only true God, and Jesus Christ whom you have sent”. 

YOHANES 17:3:

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

What makes eternal life desirable is not just that it lasts forever, but that it is knowing and enjoying an infinitely satisfying PERSON, and who is also a Person who died for us (SAVIOR) so that they could be known and enjoyed.

C. Enjoy His Gifts.

I said a moment ago that the enjoyment of God is the enjoyment of a Person, notthe enjoyment of a thing, or an idea, or a pattern of actions. And yet that is how we come to know the Person: his actions, his ideas revealed in his word — things that he has made as pointers and foretastes of himself.

“The heart is not the organ of performance. It is the organ of preference”

Consider these Person-revealing actions. 

“In this the love of God was made manifest among us, that God sent his only Son into the world, so that we might live through him”. 

C.1. We know the love of the Person by the action of the Person. 

1 YOHANES 4:9

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

C.2. We know the power of the Person by the action of his creation of the universe. 

ROMA 1:18-20:

  1. Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. 
  2. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. 
  3. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

C.3. We know the wisdom of the Person by his purposeful providence in history. 

ROMA 11:33-36:

  1. O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! 
  2. Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? 
  3. Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? 
  4. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

C.4. We know the justice and righteousness of the Person by the punishment of sin in the death of Jesus. 

ROMA 3:23-26

  1. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 
  2. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 
  3. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. 
  4. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

C.5. We know the faithfulness of the Person by the keeping of his promises. 

2 KORINTUS 1:20

Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.

C.6. We know the compassion and patience of the Person because we know Jesus Christ who said, 

“Whoever has seen me has seen the Father” (John 14:9).

Pada waktu kita hidup dalam kehidupan Firman Tuhan, bukan berarti kita tidak akan menemukan hambatan dan serangan dari iblis dan kedagingan kita, yang sering membuat kita jatuh dan gagal, dan lalu kita jadi sedih dan frustasi. Kita masih hidup dalam dunia dan masih bergumul melawan daging kita, tapi jangan biarkan kejatuhan dan kegagalan kita membuat kita tidak bisa enjoying kesukaan dari Tuhan yang sangat melimpah yang Dia sediakan bagi kita.

Kesukaan yang Tuhan Yesus berikan tidak dibatasi pada waktu kita hebat, kuat dan berhasil saja, tapi sekalipun kita sedang di lembah kekelaman dan gelap gulita meliputu disekitar kita, namun kesukaan dari Tuhan melebihi semuanya itu. The JoyOf The Lord Is My Strength!

MAZMUR 21:6

(21-7) Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Satu-satunya pergumulan kita adalah bergumul untuk selalu berada dalam hadirat Tuhan dan duduk denga n sukacita dihadapan hadirat NYA!

  1. Di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Tangan kanan = (greek) yâmîyn; the right hand or side of a person.

MAZMUR 110:1-2

  1. DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN KEPADA TUANKU: “DUDUKLAH DI SEBELAH KANAN-KU, SAMPAI KUBUAT MUSUH-MUSUHMU MENJADI TUMPUAN KAKIMU.”
  2. TONGKAT KEKUATANMU AKAN DIULURKAN TUHAN DARI SION: MEMERINTAHLAH DI ANTARA MUSUHMU!

Mikmat = Pleasure = (Greek) nâ‘îym = delightful. 

(objective or subjective, literal or figurative):  pleasant, pleasure, sweet, lovely, beautiful (physical).

Senantiasa = (Greek) neṣaḥ; netsach = properly, a goal.

(figuratively) = splendor, or (subjectively) truthfulness, or (objectively) confidence; but usually (adverbially), continually, alway(-s), constantly, never end, forever(more), perpetual.

Kesimpulan:

Pada waktu kita menjadi anak Tuhan, maka Tuhan akan memberitahukan jalan kehidupan kepada kita, dan bahkan Dia sendiri yang sudah menjadi jalan, kebenaran, dan kehidupan bagi kita, sehingga dalam perjalanan hidup kita didalam dunia ini bersama dengan Tuhan Yesus, untuk menuju purpose dan Destiny yang sudah Dia siapkan bagi kita, walaupun ada banyak halangan dan rintangan, tapi tidak akan membuat kita kehilangan kesukaan dan damai sejahtera yang melampauwi akal, pikiran manusia kita, karena Tuhan sudah persiapkan kemenagan demi kemenangan yang akan membuat kita bersukacita sentantian didalam Dia.

Filipi 4:4:

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” 

MAZMUR 102:12-13

  1. TETAPI ENGKAU, YA TUHAN, BERSEMAYAM UNTUK SELAMA-LAMANYA, DAN NAMA-MU TETAP TURUN-TEMURUN.
  2. ENGKAU SENDIRI AKAN BANGUN, AKAN MENYAYANGI SION, SEBAB SUDAH WAKTUNYA UNTUK MENGASIHANINYA, SUDAH TIBA SAATNYA. Amin.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.