Prince of life

KISAH RASUL 3:15:
Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
 
Acts 3:15 ESV
and you killed the Author of life, whom God raised from the dead. To this we are witnesses.
 
Firman ini di kotbah kan oleh Petrus di serambi Salomo setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian dan naik ke Sorga.
Untuk dapat pengertian yang lebih jelas mari kita baca semua
Kejadian bersejarah dari cerita Paskah dari kitab Keluaran yang terjadi kurang lebih 5000 tahun yang lalu sewaktu Musa memimpin bangsa Israel keluar dari penjajahan di Mesir.
 
PERAYAAN PASKAH
KELUARAN 12:1-28:
  1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
  2. “Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
  3. Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
  4. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
  5. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
  6. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
  7. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
  8. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
  9. Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.
  10. Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.
  11. Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
  12. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
  13. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
  14. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
  15. Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.
  16. Kamu adakanlah pertemuan yang kudus, baik pada hari yang pertama maupun pada hari yang ketujuh; pada hari-hari itu tidak boleh dilakukan pekerjaan apapun; hanya apa yang perlu dimakan setiap orang, itu sajalah yang boleh kamu sediakan.
  17. Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.
  18. Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada waktu petang, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.
  19. Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.
  20. Sesuatu apapun yang beragi tidak boleh kamu makan; kamu makanlah roti yang tidak beragi di segala tempat kediamanmu.”
  21. Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.
  22. Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
  23. Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
  24. Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu.
  25. Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.
  26. Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
  27. maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita.” Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.
  28. Pergilah orang Israel, lalu berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
 
Waktu saya membaca dan merenungkan ayat-ayat tentang Paskah yang diawali dengan kematian di seluruh anak sulung baik manusia maupun binatang penghuni negeri Mesir, akan tetapi terhadap orang Israel diperintahkan Tuhan untuk tidak keluar dari rumah mereka, dan ambang pintu rumah mereka harus diolesi dengan darah domba agar mereka tidak kena tulah malaikat maut dan tidak ada kematian.
 
Tiba-tiba saya tersentak serasa seperti diingatkan Roh Kudus dengan satu pertanyaan pemikiran: “kita sebentar lagi merayakan Paskah. Tetapi perayaan Paskah kali ini kita semua tidak boleh keluar rumah,” karna adanya virus yang bisa membawa kematian di mana-mana diseluruh dunia karena wabah firus Corona atau Covid 19.
 
Dari kejadian cerita Paskah dalam kitab Keluaran 12, dan kejadian yang sedang terjadi sekarang ini mari kita simak beberapa pelajaran berikut ini:
 
Pada saat membaca ayat yang ke enam, mata saya tertegun pada kalimat “kamu harus mengurungnya sampai hari yang ke empat belas”.
KELUARAN 12:6:
Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
 
Terbersit pertanyaan, bukankah 14 hari itu juga merupakan jumlah hari ketetapan dari pemerintah untuk masa mengurung diri atau yang disebut Social Distancing?. Waktu 14 hari itu juga yang menurut para ilmuwan adalah masa hidup Virus Covid 19, dan setelah lewat 14 hari maka virus Covit 19 ini sudah bisa diatasi oleh anti body didalam tubuh kita.
Apakah ini angka 14 hari ini kebetulan sama, atau ada maksud pesan tersembunyi dari Tuhan bagi kita berkaitan dengan Paskah tahun ini?
 
KELUARAN 12:15-18:
  1. Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.
  2. Kamu adakanlah pertemuan yang kudus, baik pada hari yang pertama maupun pada hari yang ketujuh; pada hari-hari itu tidak boleh dilakukan pekerjaan apapun; hanya apa yang perlu dimakan setiap orang, itu sajalah yang boleh kamu sediakan.
  3. Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.
  4. Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada waktu petang, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.
 
Ayat 15 – 18 berbicara tentang membersihkan seisi rumah dari ragi, dan selama tujuh hari itu digunakan untuk melakukan pertemuan kudus dan memakan roti tidak beragi.
“Ini berbicara tentang mencari hadirat Tuhan/beribadah dan pengudusan hidup”.
 
TUHAN ingin di masa tujuh hari ini umatNya benar-benar hidup kudus bersama Dia
 
Bekerja dari rumah, tidak pergi keluar rumah kalau tidak perlu, tidak menerima tamu adalah cara kita untuk lebih konsentrasi pada orang-orang yang terdekat dengan kita dan yang kita kasihi yang mungkin selama ini kurang dekat.
Makan roti tidak beragi mungkin bisa berarti kita juga membersihkan rumah kita dengan desinfectan, membersihkan pola makan kita dengan lebih sehat, pola tidur kita lebih cukup waktunya.
Mari kita pakai waktu 14 hari (anak domba dipisahkan) + 7 hari ( untuk makan makanan yang tidak beragi), ini adalah waktu batasan yang minimal yang sedang kita jalani untuk self distancing atau social distancing bahkan mungkin tiga bulan atau lebih bukan untuk berkeluh kesah tapi untuk membangun, memperhatikan dan saling mengasihi lebih dari biasanya, terutama memimpin seluruh rumah tangga kita untuk mendekat kepada Tuhan dengan baca Alkitab bersama, Ibadah bersama, berdoa bersama dan bermain bersama.
Singkirkan ragi-ragi yang bisa mencemarkan kebahagian rumah tangga kita. Izin kan Tuhan melalui Firman dan kuasa Roh Kudus nya mengkoresi kesalahan dan kekurangan kita, tapi Roh Kudus yg sama juga akan membangun, menghiburkan, dan memberkati kita dengan segala yang butuhkan untuk kita hidup dengan penuh kemenangan di dalam Tuhan Yesus.
 
Dampak Positive Covid 19.
 
Dalam waktu beberapa bulan ini TUHAN ijinkan COVID-19 datang, sehingga kesulitan menimpa kita dan memaksa kita untuk melepaskan semua kesenangan, kebanggaan dan agenda pribadi kita.
Tanpa kita sadari seringkali kita menomor-sekiankan TUHAN dan lebih mengutamakan hal-hal lain melebihi hubungan kita dengan TUHAN.
Hari-hari ini iman kita sedang diuji dan kita dipaksa untuk menghancurkan semua *berhala* kita dan membangun hubungan dengan TUHAN dan dengan keluarga.
• Yang memberhalakan *olahraga*, sekarang semua stadion dipaksa tutup.
• Yang memberhalakan *uang* sekarang ekonomi runtuh.
• Yang memberhalakan *pekerjaan*, sekarang tidak bisa pergi bekerja.
• Yang memberhalakan *pergaulan*, sekarang tidak bisa bertemu teman-teman.
• Yang memberhalakan *pengetahuan dan kepintaran*, sekarang sekolah2 dan kampus tutup.
• Yang memberhalakan *makan-minum* sekarang cafe dan restoran tutup.
• Yang memberhalakan *pesta*, sekarang kumpul-kumpul dilarang.
• Yang memberhalakan *jalan-jalan atau liburan*, sekarang mall, tempat2 wisata dan hotel-hotel tutup dan semua penerbangan cancel.
• Yang memberhalakan *bentuk tubuh*, sekarang salon kecantikan dan tempat2 gym tutup.
• Yang memberhalakan *agama, pelayanan dan gedung gereja yang megah*, sekarang pertemuan ibadah dilarang dan *harus live streaming*.
• Yang malas *pulang ke rumah* dan suka kesal dengan suami/istri/anak/orang tua, * sekarang * setiap hari siang-malam HARUS berkumpul dengan keluarga*.
*TUHAN itu baik!*
TUHAN tidak merancang kita untuk hancur.
 
KELUARAN 12:21-23:
  1. Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.
  2. Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
  3. Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
 
Pada ayat 21-23 Tuhan berbicara tentang ketentuan menyembelih anak domba Paskah dan menyapukan darahnya pada ambang atas dan kedua tiang pintu, dan itu sebagai tanda darah bagi Tuhan untuk melewati pintu itu dan tidak akan membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumah untuk menulahi mereka.
Saya percaya ini juga berlaku bagi kita umat perjanjian baru yang ambang pintu rumah kehidupan kita sudah ada tanda salib oleh darah Tuhan Yesus Kristus yang sudah tercurah 2000 tahun yang lalu di atas kayu salib diatas bukit Golgota yang sudah melewatkan kita dari wabah yang mematikan baik dosa maupun pandemic dan kuasa-kuasa kematian yang lainya.
Saya juga percaya bahwa kalau ada diantara keluarga kita, sahabat kita, atau orang yang kita cintai kena wabah Covid 19 dan meninggal dunia, itu bukanlah kena tulah atau kutuk, tapi memang sudah saatnya orang tersebut untuk kembali kepada Tuhan, karena tugasnya sudah selesai.
Cara kematian seseorang bukanlah ukuran untuk menentukan kebenaran atau kekudusan orang tersebut. Tuhan Yesus yang sangat kudus harus mati di atas kayu salib yang terkutuk. Para martir nya Tuhan dan orang-orang kudus nya Tuhan banyak yang mati dengan cara yang sangat tragis dan mengerikan. Semua itu sudah sejalan dengan rencana Tuhan dalam hidup mereka.
Saya minta dalam menghadapi wabah Covid 19 kita jangan jadi hakim sendiri dan saling tuding diantara kita, tapi mari kita saling membangun, menghibur, dan mengkuatkan iman kita kepada Tuhan.
Saya juga mau menghimbau bagi kita semua untuk menyiapkan Perjamuan Kudus disetiap rumah kita, seperti biasa yang kita lakukan digereja setiap hari Minggu, mari kita lakukan bersama dirumah kita masing-masing tapi dengan waktu yang bersamaan seperti sekarang ini.
Persiapkan anggur dengan grape juice, dan roti tawar atau dengan bisquit tawar boleh.
 
KELUARAN 12:24-27
  1. Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu.
  2. Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.
  3. Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
  4. maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita.” Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.
 
Mari kita tanya dalam setiap hati kita, “apakah setiap kita sudah menerima korban darah anak domba Allah, sebagai tanda keselamatan bagi kiata dari bahaya kematian dan kebinasaan kekal?”
Jika belum, ini waktunya bagi saudara untuk “menerima Darah Anak Domba Allah, yaitu Yesus Kristus yang sudah mati dengan mecucurkan darahnya yang kudus diatas kayu salib dibukit Golgota sebagai darah korban penebusan untuk keselamatan kekal bagi hidup kekal saudara.”
 
Saya yakin, kejadian wabah Virus Covid-19 ini bukan kebetulan, karna pasti ada pesan tersembunyi berupa peringatan bagi setiap kita umat tebusanNya.
 
TUHAN, apakah yang akan Tuhan kerjakan bagi umatMu pada peristiwa momen Paskah tahun ini?
 
Tulah Kesepuluh: Anak Sulung Mati, Orang Israel Keluar dari Mesir
 
KELUARAN 12: 29-42:
  1. Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
  2. Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.
  3. Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: “Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu.
  4. Bawalah juga kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan pohonkanlah juga berkat bagiku.”
  5. Orang Mesir juga mendesak dengan keras kepada bangsa itu, menyuruh bangsa itu pergi dengan segera dari negeri itu, sebab kata mereka: “Nanti kami mati semuanya.”
  6. Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.
  7. Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain.
  8. Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu.
  9. Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.
  10. Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.
  11. Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.
  12. Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.
  13. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
  14. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
 
Setelah wabah kematian anak sulung ini berlalu, Tuhan mengeluarkan bangsa Israel dari jajahan 430 tahun oleh Mesir dan berjalan menuju tanah perjanjian dengan tubuh yang sehat dan harta jarahan yang melimpah
Ketetapan Lebih Lanjut Tentang Paskah
 
MAZMUR 105:36-37:
  1. dibunuh-Nya semua anak sulung di negeri mereka, mula segala kegagahan mereka:
  2. Dituntun-Nya mereka keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
 
Psalm 105:36-37 ESV
36 He struck down all the firstborn in their land, the firstfruits of all their strength.
37 Then he brought out Israel with silver and gold, and there was none among his tribes who stumbled.
 
STUMBLE = ḵâšal (Hebrew) = to totter or waver (through weakness of the legs, especially the ankle); by implication, to falter, stumble, faint or fall; cast down, be decayed, cause to fail, cause to fall down, feeble, to be overthrown.
 
Psalms 105:37NIV
He brought out Israel, laden with silver and gold, and from among their tribes no one faltered.
 
Melalui proses kematian anak sulung seluruh manusia dan anak sulung binatang kepunyaan bangsa Mesir, tetapi Tuhan meluputkan semua banga Israel dari tulah kematian itu dengan melakukan korban anak domba Paskah yang darahnya dioleskan diambang pintu rumah seluruh orang Israel, dan sekali gus Tuhan mengeluarkan bangsa Israel dari perbudakan selama 430 tahun oleh bangsa Mesir dengan harta yang berlimpah dan tidak ada yang sakit fisik diantara mereka
 
Perikop kotbah Petrus ini:
KISAH PARA RASUL 3:11-26:
  1. Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.
  2. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?
  3. Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
  4. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
  5. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
  6. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
  7. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
  8. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
  9. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
  10. agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
  11. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
  12. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
  13. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
  14. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
  15. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
  16. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
 
Jelaskan ayat-ayat yang di bold, under line dan cetak miring!
 
Di tengah-tengah situasi sulit ini *TUHAN ingin kita kembali bersekutu dengan-Nya melebihi apapun dan DIA ingin kita mengetahui bahwa DIA sedang bekerja dan memulai musim yang baru bagi anak-anak-Nya*
 
Lepaskan yang lain, temui DIA dalam tempat rahasia-Nya dan dapatkan hati-Nya.TUHAN memberkati. Amin.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.