Restorasi Pondok Daud

“Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula.” Kisah Para Rasul 15:16-18

Restorasi Pondok Daud berbicara soal suatu kehidupan, bukan suatu benda. Saya ingin memulai dengan bertanya kepada setiap kita: seperti apa Pondok Daud kita ini? Bagaimanakah kehidupan kita hari-hari ini?

Melalu Pondok Daud yang direstorasi, semua bangsa yang tidak mengenal Tuhan akan mencari Nama-NYA.

“Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.” 2 Samuel 6:1-7

Pondok Daud berbicara tentang memberikan tempat yang terbaik bagi Tuhan di dalam hidup kita. Untuk dapat memberikan yang terbaik kepada Tuhan kita bukan hanya perlu merawat tubuh kita, tetapi juga merawat jiwa dan roh.

Banyak kita yang berolah-raga agar tubu menjadi sehat. Tetapi bagaimana dengan jiwa kita, apakah jiwa kita sehat atau sedang sakit saat ini?

Bagaimana kita dapat cek apakah jiwa kita sehat atau sakit? Apakah kita gampang tersinggung, atau gampang marah, atau pendendam?

Kulit yang terluka dapat sembut setelah beberapa saat, tetapi jiwa yang sakit dapat berkepanjangan dan bahkan bisa dibawa sampai mati.

Lalu bagaimana juga dengan kesehatan roh kita? Caranya supaya roh kita dapat sehat kita perlu berada dalam hadirat Tuhan.

Untuk menyiapkan tempat yang terbaik bagi Tuhan kita perlu merawat tubuh, jiwa dan roh kita dengan baik.

Di Pondok Daud ada banyak pujian bagi Tuhan. Sayang sekali banyak orang Kristen yang hanya menyanyi bagi Tuhan tetapi tidak memuji-Nya.

Biarlah kita miliki kehidupan yang senantiasa melekat kepada Tuhan.

“Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: “TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu.” Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.” 2 Samuel 6:11-12

Tuhan akan memberkati kita di mana pun juga, jika Pondok Daud ada di dalam kehidupan kita. Bahkan seisi rumah kita akan diberkati Tuhan. Perusahaan di mana kita berkerja juga akan diberkati-NYA.

“Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.” 2 Samuel 6:13-14

Di dalam mengiringi Tuhan biarlah kita lakukan itu dengan penuh gairah dan lakukan segalanya untuk Tuhan dengan segenap hati.

Hari ini Tuhan rindu mencari Pondok Daud yang mau dibangun kembali.

Seperti Daud yang belajar dari pengalaman yang terjadi atas Uzah, biarlah kita juga mau belajar mempersiapkan hidup kita dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan.

Datanglah kepada Tuhan dan masuk ke ruang Maha Kudus dan mintalah kepada-NYA untuk membangun Pondok Daud dalam hidup kita hari ini.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.