Run the race

Ibrani 12:1-11

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

 

 

Siapa yang pernah menonton film ‘Click’? Jika anda belum pernah, anda harus menontonnya. Anda pulang gereja, dapatkan di Netflix, atau sewa DVD, atau lakukan apa pun untuk menonton film ini. Hanya jangan men-download secara ilegal. Ini mungkin salah satu film komedi terbaik yang pernah ada. Apa yang membuat film komedi yang baik? Film yang tidak hanya akan membuat anda tertawa terbahak bahak tetapi juga membuat anda banjir menangis. Saya sudah menonton Click beberapa kali dan tidak ada satu kalipun di mana saya tidak menangis. Jadi tugas anda pulang gereja hari adalah menonton Click. Bahkan, mari kita mengakhiri ibadah sekarang dan saya akan doa tutup sehingga kita semua bisa pulang dan menonton Click. Tenang, saya cuman bercanda. Saya akan dipecat besok jika saya melakukan itu. Saya ingin saudara duduk dan mendengarkan saya selama 45 menit mendatang sehingga saya bisa melunasi biaya uang kuliah saya. Tapi serius, luangkan waktu untuk menonton Click. Saya yakin anda tidak akan kecewa.

Ijinkan saya memberi anda sedikit sinopsis jalan cerita Click. Beberapa dari anda mulai khawatir sekarang. “Mengapa kita berbicara tentang film di gereja?” Jangan khawatir. Saya punya tujuan dengan semua ini. Saya akan mencoba untuk tidak memberikan spoiler apapun. Seorang pria bernama Michael Newman, yang diperankan oleh Adam Sandler, adalah seorang arsitek pekerja keras yang mencintai keluarga dan pekerjaannya. Dan seperti setiap ayah yang bekerja keras dalam karirnya, ia berusaha untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara pekerjaan dan keluarga. Di satu sisi ia ingin bersama keluarganya tapi pada saat yang sama ia juga ingin menyenangkan atasannya. Hal ini menciptakan frustrasi dan banyak konflik dalam hidupnya. Konflik dengan keluarganya di satu sisi dan konflik dengan bosnya di sisi lain. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria misterius bernama Morty, yang memberinya ‘remote control universal.’

Yang menakjubkan tentang remote control ini adalah remote ini memungkinkan anda untuk mengklik fast forward dalam kehidupan. Jadi setiap kali ia dihadapkan dengan situasi yang sulit, yang perlu ia lakukan adalah klik fast forward. Dan dalam sekejap, masa sukar sudah dilalui. Coba anda berpikir tentang hal itu. Betapa menakjubkan bagi kita untuk memiliki remote control ini? Ujian. Fast forward. Kerja. Fast forward. Ribut sama suami ato istri? Fast Forward. Patah hati. Fast Forward. Sakit. Fast Forward. Sekolah. Fast Forward. Ngegym? Fast forward. Liburan. Rewind selamanya. Benar tidak? Kita menginginkan kehidupan yang seperti ini. Kita ingin menikmati semua bagian hidup yang baik tapi kita ingin mengalami sedikitpun dari bagian-bagian yang sulit.

Jadi saya akan jujur kepada anda. Kotbah hari ini tidak akan menyenangkan. Maksud saya, kita menyukai bagian-bagian indah dalam kehidupan keKristenan. Kita senang mendengar bahwa Allah adalah murah hati, penuh kasih, baik dan lambat untuk marah. Kita senang mendengar bahwa Tuhan adalah Tuhan yang memulihkan dan menyembuhkan dan menyiapkan masa depan yang cerah. Kita ingin mendengar bahwa Allah ada bagi kita dan dia terobsesi dengan kita. Dan saya katakan “Amin” untuk semua hal ini. Tapi ada sisi lain dari kehidupan keKristenan yang tidak populer. Sisi yang sering kita tidak suka dan tidak nikmati. Sisi bagian yang sulit untuk bertumbuh di dalam Kristus. Ini adalah bagian yang jika kita bisa, kita ingin menekan fast forward dan cepat selesai. Kita menyukai adegan senang tetapi kita tidak ingin berurusan dengan hal-hal yang sulit. Namun kalau anda sudah mengikut Kristus untuk beberapa waktu, maka anda tahu bahwa justru pada masa-masa sulitlah dimana anda bertumbuh paling pesat di dalam perjalanan anda dengan Kristus. Siapapun yang memberitahu anda bahwa kehidupan keKristenan adalah mudah, dia bukan pengikut Yesus. Dia tidak pernah berjalan di dalam kehidupan keKristenan yang benar. Kristus tidak datang untuk membuat hidup anda lebih baik. Dia datang untuk menunjukkan bahwa ia lebih baik dari hidup. Dan kesulitan dalam hidup adalah saat-saat dimana anda mengalami bahwa Kristus memang lebih baik daripada hidup.

 

Kitab Ibrani ditulis ke sebuah gereja Yahudi atau kelompok gereja Yahudi yang mengalami banyak tantangan dalam mengikuti Yesus. Kita menemukan dalam kitab Ibrani bahwa ada banyak orang Kristen yang menghadapi penganiayaan yang berat. Banyak orang yang mereka kasihi yang menderita. Ada orang-orang yang mengaku Kristen yang berjalan menjauhi iman mereka. Mereka dihadapkan dengan banyak godaan dunia. Mereka menemukan bahwa kehidupan keKristenan tidak mudah. Bertumbuh dalam Kristus itu sukar!

Saya berharap kenyataan ini akan membangunkan kita dari tidur kita. Timothy Keller, seorang pendeta di Manhattan, membuat observasi yang sangat menarik tentang budaya kita hari ini. Dia berkata demikian – “Tidak pernah ada budaya yang lebih tidak siap untuk menghadapi kebrutalan kesakitan hidup dari budaya kita.” Dan saya rasa apa yang dia katakan benar-benar tepat. Jadi saya buka twitter dan mencari #worstdayever. Ini adalah beberapa yang saya temukan.

  • Richard baru saja membeli PS4, yang berarti tidak ada waktu lagi bagiku #worstdayever. Jika saya tidak tahu lebih baik, saya akan berpikir Cindy yang menulis tweet ini. Namun ternyata itu berasal dari seorang gadis bernama Monica.
  • Rumah Sakit selfie #worstdayever. Saya kira jika anda masih dapat mengambil selfie di rumah sakit, keadaan tidak begitu buruk.
  • Saat ini sedang berada di pusat kota Cleveland dan saya yakin ada banyak Pokemon untuk ditangkap. Tapi server lagi down. #worstdayever.
  • Hampir mulai menangis ketika saya menyadari selagi menunggu makanan bahwa saya lupa untuk menambahkan cokelat chip untuk pancake saya #worstdayever.

Hanya sekedar 10 tahun yang lalu, semua #worstdayever ini bahkan tidak akan dianggap sebagai hari yang buruk. Keller benar bahwa budaya kita menjadi makin kurang dan kurang siap untuk menghadapi kebrutalan rasa sakit. Hari ini, kita ingin semuanya semudah mungkin. Itu sebabnya ada aplikasi untuk segalanya. Ada aplikasi bagi anda untuk memesan kopi di kafe tempat anda biasa beli kopi. Ada aplikasi bagi anda untuk memberitahu seseorang yang anda tidak kenal dengan mobil yang bukan milik anda untuk menjemput anda di tempat yang tidak jelas dan membawa anda ke tempat yang anda inginkan. Ada aplikasi bagi anda untuk menemukan kamar mandi umum terdekat. Bahkan ada sebuah aplikasi untuk para single untuk menemukan single-single lain untuk berbaur. Gesek ke kanan jika anda menyukai apa yang anda lihat dan gesek ke kiri jika anda tidak menyukai apa yang anda lihat. Bagaimana saya tahu? Karena saya penasaran dan menginstal aplikasi ini untuk satu malam. Kisah nyata. Bukan berarti saya desperate. Saya hanya ingin tahu mengapa begitu banyak orang berbicara tentang aplikasi ini. Tenang saya sudah hapus aplikasinya. Saya janji. Jangan menghakimi saya. Intinya adalah bahwa kita hidup dalam budaya yang tidak dilengkapi untuk menangani kebrutalan kesusahan kehidupan. Definisi kesusahan hari ini bukanlah kesusahan sama sekali.

 

Kitab Ibrani adalah buku yang sangat mendarat. Ibrani memberikan kita gambaran kenyataan dari kehidupan keKristenan. Sebagian besar dari kita dibesarkan dengan asumsi bahwa jika anda melakukan segala sesuatu dengan baik, Tuhan akan memberkati anda dan membuat hidup anda menjadi mudah. Dia akan memberkati anda dengan keluarga yang sempurna, suami, istri atau pacar yang penuh kasih, anak yang taat, pekerjaan dengan gaji yang tinggi, kesehatan yang baik dan rumah yang indah. Ini adalah salah satu kebohongan yang merusak kehidupan keKristenan. Karena sekarang ketika anda menghadapi kesulitan, asumsinya adalah bahwa Allah tidak senang dengan anda. Dia tidak puas dengan anda dan dia datang untuk menghukum anda. “Apa lagi alasan aku menghadapi kesulitan? Tuhan pasti marah padaku!” Dan jika kita tidak hati-hati, kita dapat dengan mudah berubah haluan ke mentalitas performance. Kita menyamakan berkat dengan Tuhan mengasihi kita untuk perbuatan baik kita, dan kesulitan dengan Allah membenci kita untuk perbuatan buruk kita. Saudara-saudara, itu bukanlah kehidupan keKristenan. Dan hal inilah yang Ibrani pasal 12 katakan.

Sebelum kita menggali jauh ke dalam teks, penting untuk anda perhatikan bahwa Ibrani 12 dimulai dengan kata ‘karena.’ Saya tahu ini klise tapi setiap kali kita melihat kata ‘karena’, kita perlu bertanya karena apa. Anda tidak dapat memulai sesuatu yang baru dengan kata karena. Hal ini membutuhkan kita untuk melihat kembali ke Ibrani 11. Dan dalam Ibrani 11, kita menemukan apa yang dikenal sebagai “hall of faith.” Jika anda besar di sekolah minggu, maka anda akan menemukan banyak nama tokoh pahlawan Alkitab yang anda kenal. Abraham dan Sarah yang menerima janji Tuhan bahwa mereka akan memiliki anak dan mereka menunggu selama 25 tahun sampai Abraham berusia 100 dan Sarah 90. Dan menggunakan perkataan Alkitab, Roma berkata bahwa tubuh Abraham adalah sama saja seperti sudah mati pada saat dia 100 dan Sarah mandul. Tidak ada kemungkinan manusia bagi mereka untuk memiliki anak. Tapi kemudian Tuhan muncul dan mengatakan bahwa waktunya sudah tiba. Lalu tiba-tiba ‘pop’ Ishak lahir. Yah tidak langsung tiba-tiba. Masih butuh waktu 9 bulan bagi Ishak untuk pop keluar dari rahim Sarah. Kemudian kita memiliki pangeran Mesir, Musa, yang memimpin Israel keluar dari Mesir dengan tanda-tanda ajaib. Saya masih ingat dengan jelas apa yang saya rasakan pertama kalinya saya menonton kartun ‘Prince of Egpyt’ ketika bangsa Israel berhadapan dengan Laut Merah di depan mereka dan tentara Mesir yang datang dari belakang mereka untuk membantai mereka. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut dan perairan di laut dibagi menjadi dua. Dan orang Israel berjalan melalui Laut Merah di atas tanah kering dengan Whitney Houston dan Mariah Carey bernyanyi, “There can be miracle when you believe”. Kemudian kita menemukan Yosua yang diperintahkan untuk memimpin pasukannya untuk mengelilingi tembok Yerikho sekali sehari selama 6 hari dan kemudian pada hari ketujuh untuk mengelilingi tembok itu untuk tujuh kali dan kemudian tembok Yerikho runtuh. Luar biasa!

Betapa baiknya kalau hanya itu semua yang ada dalam iman keKristenan? Yang perlu anda lakukan adalah untuk memiliki iman dan semuanya akan berhasil bagi anda. “Apa yang anda inginkan? Lulus HD? Miliki iman dan booom, anda dapat HD.” “Anda mau pasangan hidup? Berdoa dan miliki iman. Besok ketika kamu buka mata dari tidur, dia akan ada di sampingmu.” Boom dan hal itu terjadi walau anda harus kena serangan jantung karena kaget pas bangun. Saya tidak mencoba untuk mengambil cerita-cerita ini dari anda. Cerita-cerita ini ada dalam Alkitab dan diberikan untuk iman kita. Ini membantu kita untuk memiliki pandangan yang lebih besar tentang siapa Tuhan itu dan apa yang bisa dilakukannya. Allah dapat melakukan hal yang mustahil. Adalah deskripsi pekerjaan Tuhan untuk membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. “Impossible is nothing” tidak berasal dari Muhammad Ali. Ini adalah deskripsi siapa Allah. Jadi percayalah kepada dia untuk melakukan hal yang tidak mungkin. “Dia buka jalan saat tiada jalan. Dengan cara yang ajaib, dia buka jalan bagiku.” Terima kasih Don Moen untuk lagu yang indah. Beberapa dari anda seperti, “Siapa Don Moen?” Jika anda dibesarkan dalam keluarga Kristen, dia adalah orang yang mami anda dengarkan saat anda masih dalam rahimnya. Justin Bieber jaman dahulu kala. Tapi iman keKristenan lebih dari itu. Ada sisi lain dari bertumbuh di dalam Kristus. Deskripsi ‘hall of faith’ berubah secara drastis dalam ayat 35. Banyak yang disiksa dan dilempari batu sampai mati. Beberapa digergaji dan dibunuh dengan pedang. Mereka berdoa untuk terobosan dan pembebasan dan tidak ada yang terjadi. Dan itu bukan karena mereka berdoa kepada Tuhan yang salah atau mereka memiliki iman yang kurang dari Abraham, Musa dan Yosua. Dengarkan ini. Ayat ini sangat penting.

Ibrani 11:39-40  Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

Jadi inilah realitas berjalan dengan Kristus. Ada saat-saat dimana anda akan mengalami terobosan yang ajaib dan ada saat-saat yang akan membuat anda mempertanyakan apakah Tuhan bersama saudara atau tidak. Dan Ibrani 11 mengatakan bahwa Allah menggunakan kedua keadaan tersebut untuk membuat dirinya dikenal. Allah tidak hanya ada untuk orang-orang yang ia berikan terobosan yang ajaib. Tapi dia juga ada untuk orang-orang yang ia diizinkan melewati banyak kesulitan dalam hidup. Keduanya dipuji karena iman mereka. Tapi tidak satupun dari pahlawan iman ini yang menerima kepenuhan janji Allah. Mengapa? Karena perlombaan belum berakhir. Anda hanya akan menerima upah penuh pada akhir perlombaan. Dan hari itu akan datang bagi mereka tetapi sekarang belum saatnya. Mereka telah melakukan bagian mereka dalam perlombaan namun perlombaan masih berlanjut. Perlombaan belum berakhir. Perlombaan ini sekarang menjadi bagian anda dan saya. Dan inilah mengapa ada kata ‘karena’ di awal pasal 12. Pahlawan iman yang gagah perkasa telah melakukan bagian mereka dalam perlombaan. Mereka telah menyerahkan baton kepada kita. Dan sekarang giliran kita untuk berlari.

 

 

Jadi ada beberapa hal yang bisa kita pelajari tentang perlombaan dari ayat-ayat ini. Perlombaan ini menyakitkan; rasa sakit mempunyai tujuan; tujuannya sangatlah berharga.

 

Perlombaan ini menyakitkan.

 

Penulis Ibrani menggunakan metafora dari perlombaan lari untuk menggambarkan kehidupan keKristenan. Kita diberitahu di ayat 1 untuk “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” Perlombaan berasal dari kata Yunani ‘agona’ dari mana kita memiliki kata bahasa Inggris, ‘agony,’ yang berarti penderitaan atau sakit. Tetapi kata ini juga bisa berarti bergulat. Jadi jangan lewatkan ini. Hidup keKristenan bukanlah hidup tanpa rasa sakit; hidup keKristenan adalah kehidupan yang penuh dengan perjuangan yang menyakitkan. Kemudian di ayat 11, penulis kitab Ibrani menggunakan kata ‘melatih’ untuk memberitahu kita bahwa kita dilatih untuk sesuatu. Dan jika anda tahu, untuk dilatih untuk melakukan sesuatu tidak pernah menyenangkan.

Ilustrasi: Saya tidak pernah malu dengan fakta bahwa saya ikut dalam kelas pompa tubuh (body pump). Dan supaya jelas, FYI, pompa tubuh bukan kelas untuk perempuan saja. Meskipun 90-95% dari mereka yang ikut kelas pompa tubuh adalah perempuan. Dan kadang-kadang saya satu-satunya orang yang memberikan kontribusi terhadap 5-10% sisanya. Ketika saya pertama kali bergabung kelas, saya tidak yakin berapa berat beban yang harus saya gunakan pada bar saya untuk memulai. Jadi saya melihat ke kiri dan kanan dan melihat berapa berat beban yang wanita-wanita ini gunakan di bar mereka. Dan karena saya adalah pria sejati, saya memastikan saya menempatkan beban yang lebih berat pada bar saya dibandingkan dengan wanita-wanita lain yang berusia 40/50 tahun. Dan singkat cerita, hal ini adalah kesalahan yang fatal. Saya hampir mati di tengah kelas. Dan untuk menyelamatkan diri saya dari malu, saya pura-pura pegel dan sakit dari latihan sebelumnya. Tapi saya rasa itu tidak bekerja. Entah bagaimana saya bisa mendengar wanita-wanita ini tertawa dari tatapan mereka dan berkata dalam hati, “this guy is a moron.” Tapi hari ini, setelah lebih dari setahun, saya bisa dengan bangga mengatakan bahwa saya berhasil mengikuti wanita-wanita ini. Tidak mengalahkan mereka, hanya mengikuti mereka. Apa yang terjadi? Saya menjadi semakin kuat. Bagaimana saya menjadi lebih kuat? Saya akan memberi tahu anda rahasianya. Saya mendorong diri saya untuk mencapai apa yang saya pikir adalah batas saya, dan saya terus lanjutkan. Itulah bagaimana saya menjadi lebih kuat. Dan inilah ironi-nya. Saya tidak menjadi lebih kuat pada titik dimana saya merasa kuat. Bukan itu cara saya menjadi kuat. Saya menjadi lebih kuat pada saat titik terlemah saya. Pada saat setiap otot dalam tubuh saya menjerit dengan keras dan memberitahu saya untuk menjatuhkan beban yang saya angkat, tapi saya tetap berjuang hanya untuk satu kali lagi, pada saat itu saya menjadi lebih kuat. Semakin kita merasa kita lemah, semakin besar potential kita untuk menjadi kuat. Kita mungkin tidak berpikir kita menjadi semakin kuat di saat titik terlemah kita tetapi itulah yang terjadi.

 

Hal yang sama berlaku dengan iman kita dan hubungan kita dengan Kristus. Kita tidak akan pernah tumbuh menjadi lebih kuat di dalam Kristus kecuali kita diuji mencapai batas kita lagi dan lagi. Itu sebabnya rasa sakit diperlukan. Itu sebabnya penderitaan diperlukan. Itu sebabnya kita perlu dilatih. Saudara bisa melihat kenapa keKristenan tanpa penderitaan adalah sebuah oxymoron? Kehidupan keKristenan adalah sebuah perlombaan yang kita harus ikut berlari dan dilatih untuk berlomba. Oleh karena itu, kehidupan keKristenan adalah perjalanan yang menyakitkan. Namun rasa sakit ini diperlukan untuk membuat kita menjadi lebih kuat untuk menjalankan lomba.

Rasa sakit ini mungkin bisa datang dari dalam atau dari luar. Rasa sakit dari dalam disebabkan oleh kehancuran dalam diri kita. Hal ini mungkin adalah sifat dosa dan keinginan daging kita yang bertentangan dengan firman Tuhan. Ketika keinginan dosa kita bertabrakan dengan firman Allah yang kekal, kita akan mengalami rasa sakit. Atau mungkin juga rasa sakit ini datang dari luar, rasa sakit yang disebabkan oleh kehancuran di luar kita. Bisa jadi karena dosa orang lain. Mungkin ini bisa datang dari teman anda, pacar anda, keluarga anda, atasan anda dll. Ini adalah hal-hal yang terjadi di luar kendali anda. Hal ini juga bisa berbicara tentang penyakit dan bencana. Kehidupan keKristenan adalah kehidupan yang tidak bebas dari rasa sakit.

Hal ini sangatlah penting untuk kita ketahui karena ekpetasi adalah segalanya. Sebagian besar rasa sakit yang anda alami di masa kesulitan tidak berasal karena keadaan itu sendiri tetapi ketidakmampuan kita untuk memproses rasa sakit itu. Itu sebabnya, jika anda mengalami kesulitan, pertanyaan yang paling membingungkan bukanlah “apa penyebab kesulitan ini” tetapi “mengapa hal ini terjadi padaku?” Inilah yang terjadi kepada saya ketika saya di-diagnosis dengan Leukimia. Saya tidak peduli apa yang menyebabkan Leukemia tetapi saya mengalami masa sukar dan meminta Tuhan menjawab satu pertanyaan, “mengapa saya?” Dan alasan ini juga mengapa dokter saya mempersiapkan saya dengan kemungkinan situasi yang paling buruk yang mungkin terjadi, sebelum saya dikemoterapi, sehingga saya tidak akan terkejut jika hal-hal yang tidak menyenangkan itu terjadi. Hal ini disebut penyesuaian harapan (expectation adjustment). Ini juga sebabnya jika seorang pria datang kepada saya dan mengatakan bahwa dia menyukai seorang gadis, saya pastikan saya akan memberikan dia semua skenario yang mungkin terjadi dan kemungkinan besar kalau dia mungkin akan ditolak. Saya tidak tahu apakah ini adalah sifat cowok atau bukan, tapi hampir setiap cowo yang berbicara dengan saya tentang nembak cewe, jarang mempertimbangkan fakta bahwa mereka mungkin akan ditolak. Kaum pria, karena saya mengasihi anda, saya harus ngomong jujur. Jika anda ingin mengejar seorang gadis, anda perlu mempertimbangkan kemungkinan anda akan ditolak. Karena kebanyakan cewek suka bermain permainan ‘sulit ditangkap.’ Dan saya tidak menyalahkan mereka untuk itu. Hal ini membuat mengejar wanita lebih menarik dan menantang. Tapi kita harus memiliki ‘expectation adjustment’ sehingga ketika anda mencapai ke sisi seberang dan dia bilang iya, anda akan berterima kasih. Atau jika anda mencapai sisi lain dan dia berkata tidak, anda akan dapat memproses rasa sakit penolakan ini dengan jauh lebih baik karena ko Yos sudah bilang sebelumnya. Sama dengan hubungan kita dengan Kristus. Jangan percaya kebohongan bahwa perjalanan anda akan mudah dan lancar. Perlombaan yang diwajibkan untuk anda adalah perlombaan yang menyakitkan. Tapi puji Tuhan, firman Tuhan tidak berhenti disini.

 

 

Rasa sakit mempunyai tujuan.

 

Permasalahan dengan rasa sakit adalah bahwa hampir setiap kali ketika kita dalam kesakitan, kita merasa seperti kesakitan ini tidak ada gunanya. Kita merasa seperti hidup ini berantakan. Sepertinya segala sesuatu yang terjadi pada kita hanyalah nasib buruk semata-mata yang tidak ada tujuan yang pasti. Tetapi hanya karena kita tidak bisa melihat tujuan, bukan berarti tidak ada tujuan.

Ibrani 12:5 – Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; 

Menurut ayat ini, ada dua cara yang salah dalam menghadapi rasa sakit. Yang pertama adalah untuk menganggap enteng didikan. Apa artinya? Ini berarti kita menjadikan Tuhan pihak yang jahat. Jadi ketika kesulitan datang, anda menunjuk jari anda kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, engkau tidak tahu apa yang engkau lakukan. Engkau terlalu bodoh untuk mengatur hidupku.” Ini sama seperti ketika orangtua mendisiplinkan anak mereka karena berbohong dan mengatakan bahwa karena dia berbohong, dia tidak bisa pergi ke pesta ulang tahun Jennifer. Tanggapan yang benar adalah menyadari kesalahan apa yang telah dilakukan dan meminta maaf untuk itu. Tetapi untuk menganggap enteng didikan adalah untuk berkata, “Ya sudah. Aku memang ga mau ke pestanya Jennifer kok” dan berjalan pergi. Anda tahu apa yang anak ini lakukan? Dia membuat orang tuanya menjadi pihak yang jahat. Jika kita tidak hati-hati, sering kali inilah bagaimana kita melihat kesulitan dalam hidup. Kita membuat Allah menjadi musuh kita.

Cara salah lainnya dalam menghadapi rasa sakit adalah menjadi putus asa. Untuk menjadi putus asa berarti kita kehilangan harapan. Kita percaya bahwa tidak ada hal yang baik yang dapat keluar dari rasa sakit ini. Ini adalah untuk percaya bahwa Allah tidak menginginkan yang terbaik buat anda. Kita berjalan dengan sikap bahwa karena kita tidak dapat melihat yang baik dalam situasi kita, hidup kita tidak berarti dan tidak berharga. Kita berjalan dengan kepala tertunduk dan menjadi sangat pesimis. Moto kita dalam hidup adalah “jika saja…” Atau jika anda dibesarkan di generasi saya, “Andai a a a a….ku Jadi orang kaya.” Tapi ini bukanlah bagaimana seharusnya melihat kita rasa sakit dan kesulitan. Alkitab memberi kita lensa baru yang bisa kita pakai untuk melihat rasa sakit dalam hidup.

 

Ibrani 12:6 – “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”

Ini sangat mengejutkan. Kitab Ibrani memberi kita lensa baru yang kita bisa pakai untuk melihat kesulitan. Rasa sakit dalam hidup kita, baik yang disebabkan dari dalam maupun dari luar, bukanlah rasa sakit tanpa tujuan; melainkan itu adalah disiplin Tuhan. Sekarang sebelum kita lanjut, penting untuk kita ketahui perbedaan antara disiplin dan hukuman. Hukuman memiliki konotasi negatif. Hukuman adalah sesuatu yang dilakukan sebagai retribusi atau pembayaran. Jadi jika sekarang saya memukul wajah salah satu dari anda karena saya tidak suka melihat wajah anda, dan kemudian besok saya dipecat dari posisi saya sebagai pendeta muda, ini adalah hukuman. Tapi disiplin berbeda. Disiplin berasal dari kata Yunani ‘paidia’ di mana kita memiliki kata ‘paediatrics’. Apa itu pediatri? Ini adalah cabang kedokteran yang berfokus terhadap kesehatan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Jadi kata disiplin memiliki konotasi positif. Ini bukan retribusi atau pembayaran. Ini adalah apa yang anda lakukan semata-mata untuk kebaikan anak. Ini adalah apa yang orang tua yang mengasihi anaknya akan lakukan untuk kebaikan sang anak. Tapi tidak hanyai sampai disitu.

Ibrani 12:9-10 – Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Saya dibesarkan di sebuah keluarga yang sangat ketat. Kedua papi dan mami saya mencintai Tuhan dan mereka memahami betapa pentingnya untuk mendisiplinkan anak-anak mereka dan mereka berhasil melakukannya dengan sangat baik dan anda dapat melihat hasilnya berdiri di depan anda. Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk orang tua saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk waktu dimana papi saya mendisiplinkan saya dengan ikat pinggang dan mami saya dengan sapu lidi. Di jaman saya, tidak ada yang namanya “time out” seperti sekarang. Saya tidak pernah diberitahu untuk berdiri di sudut ruangan dan merefleksi kesalahan yang saya lakukan. Yang terjadi selalu, “Kamu ngapain? Kappooo.” Itulah bagaimana cara keluarga Yusuf beroperasi. Tapi mari kita bicara dengan jujur. Orang tua saya mendisiplin saya untuk kebaikan saya. Mereka melakukan itu karena kasih dan perhatian untuk kepentingan saya. Tapi tidak peduli seberapa baik maksud mereka, disiplin mereka tidak sempurna. Ada banyak kali dimana mereka mendisiplinkan saya karena frustrasi. Mungkin mereka merasa frustrasi dengan pekerjaan atau dengan satu sama lain dan kebetulan saja saat itu saya menekan tombol yang pas. Tidak peduli berapa besar mereka mengasihi saya, disiplin mereka tidak sempurna karena mereka tidak sempurna. Didikan orang tua jasmani penuh dengan ketidak sempurnaan. Mereka mendisiplin kita sebaik yang mereka tahu dengan segala keterbatasan mereka dan mereka sangat bisa salah.

Tapi Tuhan tidak seperti itu! Tuhan tidak pernah mendisiplin kita karena frustrasi. Hal itu tidak pernah terjadi. Dia tahu persis apa yang dia dapatkan ketika ia memilih anda sebelum anda lahir. Dia tahu persis bagaimana anda akan bereaksi dan berperilaku. Dia tahu apa yang anda lakukan kemarin dan apa yang akan anda lakukan besok. Anda tidak bisa mengejutkan dia dan karena itu dia tidak pernah menjadi frustrasi. Jadi ketika Tuhan mendisiplin kita, ia melakukannya dengan sempurna. Dia merencanakan rasa sakit ke dalam kehidupan kita untuk kebaikan kita. Tidak ada satu titik tanda frustrasi dalam disiplin Allah. Dia mengijinkan persis apa yang kita butuhkan untuk kebaikan kita. Tidak satu pukulan terlalu banyak atau satu pukulan terlalu sedikit. Tidak satu milimeter lebih dan tidak satu milimeter kurang. Disiplin Allah adalah semata-mata apa yang sang anak butuhkan untuk kebaikan mereka. Betapa menghiburkan hal ini? Ini berarti bahwa tidak peduli seperti apa perjuangan dan rasa sakit yang anda alami sekarang. Perjuangan anda mungkin disebabkan oleh keinginan daging anda. Atau mungkin disebabkan oleh sesuatu di luar kendali anda. Tapi hal itu tidak pernah keluar dari kendali Allah. Tuhan memiliki tujuan yang tepat untuk setiap rasa sakit yang ia ijinkan dalam hidup anda.

 

 

Tujuannya sangatlah berharga.

 

Ibrani 12:7-8 – Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Ada perubahan metafora yang terjadi di bagian ini. Ibrani 12 ini dimulai dengan metafora dari perlombaan lari untuk menggambarkan kehidupan keKristenan. Sebuah perjalanan yang menyakitkan. Tapi kemudian metafora secara signifikan berubah menjadi sebuah hubungan antara seorang ayah dan anaknya. Mengapa? Karena di saat sakit, apa yang anda butuhkan bukanlah seorang pelatih; apa yang anda butuhkan adalah seorang ayah. Jadi ini adalah apa yang penulis Ibrani katakan. Allah tidak hanya pelatih anda tapi dia juga ayah anda dan anda adalah anaknya. Yang bisa seorang pelatih lakukan dalam kesakitan sangatlah terbatas. Tapi seorang ayah adalah sosok yang sangat dekat dan pribadi. Allah tidak jauh dari rasa sakit anda. Dia mengijinkan rasa sakit tapi dia juga begitu dekat dengan anda dalam rasa sakit anda. Dia berjalan bersama anda melalui itu semua dan dia mengasihi anda melalui rasa sakit anda. Dan hal ini sangat menghibur.

Apakah anda tahu adalah hal terburuk yang Tuhan bisa lakukan untuk anda? Hal terburuk yang dapat Allah kepada anda adalah untuk membiarkan anda bebas sendirian. Itulah yang terjadi di Roma 1. Allah mengangkat tangannya dan meninggalkan manusia dengan keinginan mereka sendiri dan ini menyebabkan kehancuran. Jika Tuhan tidak mendisiplinkan anda dan membiarkan anda untuk membawa cara anda sendiri, maka anda adalah anak-anak tidak sah dan bukanlah anak. Tapi fakta bahwa Allah mendekat kepada anda dan mendisiplin anda secara pribadi menunjukkan bahwa anda adalah anak-anaknya. Disiplin dari Tuhan menghibur jiwa kita. Disiplin memberitahu kita bahwa Allah mengasihi kita dan dia menginginkan yang terbaik untuk kita.

 

Saya akan meningkatkannya satu tingkat lebih jauh. Allah tidak hanya memikirkan kebaikan kita, dia lebih berkomitmen untuk kebaikan anda daripada anda. Saya ulangi bahwa Allah lebih berkomitmen untuk kebaikan anda daripada anda.

Ibrani 12:11 – Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Anda dan saya adalah makhluk yang terbatas dalam waktu dan ruangan. Semua yang bisa kita lihat adalah sekarang. Tapi Allah adalah kekal. Dia melihat segala sesuatu dari perspektif yang berbeda dengan kita. Dia tahu lebih dari yang kita ketahui. Kita peduli akan keadaan kita saat ini dan sekarang. Kita peduli dengan apa yang kita rasakan sekarang. Tapi Tuhan tidak hanya peduli dengan sekarang tapi ia juga peduli akan nanti. Dia peduli tentang hari besok anda. Dia peduli tentang anda akan menjadi siapa. Dan Allah menggunakan rasa sakit dari dalam dan dari luar dalam jumlah yang tepat dan waktu yang tepat untuk menghasilkan buah kebenaran di dalam anda. Inilah bagaimana Allah selalu bekerja dan ini tidak akan berubah. Ilustrasi terbaik adalah kehidupan Yusuf. Allah menggunakan kerusakan dari dalam diri Yusuf dan kerusakan dari luar yang berasal dari saudara-saudaranya dan istri Potifar untuk menjadikan Yusuf Perdana Menteri Mesir di masa depan. Tuhan mengambil bara dan mengubahnya menjadi berlian melalui banyak rasa sakit. Saya tahu saya sudah menyebutkan ini sebelumnya tapi layak untuk disebut lagi sekarang. Tidak peduli apa rasa sakit dan perjuangan yang anda alami sekarang. Anda tidak ada di sana oleh karena kecelakaan atau kebetulan. Allah tidak terkejut melihat di mana anda berada sekarang. Dia mengijinkan anda untuk berada di tempat anda berada sekarang, karena dia lebih berkomitmen untuk kebaikan anda daripada anda. Dan hal ini sangatlah berharga.

 

 

Bagaimana cara kita berlari dalam perlombaan?

 

Jadi kita sudah belajar bahwa perlombaan ini menyakitkan; rasa sakit mempunyai tujuan dan tujuannya sangatlah berharga. Jadi pertanyaannya sekarang adalah, apa yang perlu kita lakukan dalam perlombaan kita? Bagaimana cara kita berlari dalam perlombaan kita? Ijinkan saya memberi anda tiga aplikasi dan kemudian kita selesai.

Ibrani 12:1-3 – Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 

1. Berlarilah dalam perlombaan anda. Hal ini sangat sederhana namun sangat penting. Saya yakin bahwa salah satu faktor terbesar yang menghancurkan sukacita anda dalam hidup keKristenan adalah mencoba untuk berlari dalam perlombaan orang lain. Kita sering sekali membandingkan perlombaan kita dengan perlombaan orang lain. Tapi hal ini tidak akan membantu anda. Mengapa? Karena setiap orang adalah unik. Cara orang tua saya membesarkan saya dan cara mereka membesarkan cece saya sangat berbeda. Cece saya adalah tipe anak yang baik dan alim. Dia selalu baik, pintar, rajin, murah hati dan berbakat. Dia memiliki semua gen yang baik dari orang tua saya. Yang berarti saya mendapatkan yang tersisa. Saya adalah tipe orang yang tidak pernah belajar dan selalu mencari masalah. Jadi cara saya dibesarkan berbeda radikal dari cece. Dia adalah orang yang mendapat pujian dan saya adalah orang yang mendapat pukulan. Dulu saya berpikir bahwa ini tidak adil. Tapi itulah yang diperlukan untuk mendidik saya. Hal yang sama berlaku dengan perlombaan kita. Setiap kita memiliki perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Dan tantangan yang saya hadapi di perlombaan saya akan berbeda dari anda. Mengapa? Karena Tuhan tahu dengan pasti apa yang kita butuhkan untuk menghasilkan buah kebenaran. Adalah kebodohan bagi saya untuk membandingkan perlombaan saya dengan orang lain. Meskipun saya kadang-kadang bertanya-tanya bagaimana mungkin seorang pria suka jalan-jalan menggunakan crocs menikah sebelum saya? Hidup tidak adil. Dan memang hidup itu tidak adil dan Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidup itu adil. Tapi dia berkata bahwa perlombaan dan semua tantangan kita dirancang untuk kebaikan kita. Jadi berlarilah dalam perlombaan anda.

 

2. Evaluasi. Penulis Ibrani mengatakan kepada kita untuk “menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita.” Kita tahu bahwa dosa adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan firman Allah. Tapi kita tidak hanya disuruh menanggalkan semua dosa kita tapi juga semua beban. Apa itu beban? Beban adalah segala sesuatu yang memperlambat kita dalam berlari di perlombaan. Beban berbeda dengan dosa tetapi jika kita tidak hati-hati, beban dapat menyebabkan dosa. Mari saya beri contoh beban. Olimpiade baru saja berakhir. Dan satu pertandingan di Olympic yang saya sangat suka adalah 100m sprint. Mungkin karena saya dulu adalah seorang printer. Jika anda menonton lomba 100m, maka anda akan melihat bahwa mereka menanggalkan segala sesuatu yang memperlambat mereka untuk berlari. Mereka mengenakan pakaian yang sangat ringan dan ketat. Mengapa? Karena ini membantu mereka untuk berlari dengan maksimal. Apakah mereka bisa berlari dengan jas dan dasi? Tidak ada peraturan yang melarang mereka untuk melakukannya tetapi memakai jas dan dasi tidak akan membantu mereka memenangkan perlombaan. Adalah kebodohan untuk berlari lomba 100m dengan jas dan dasi. Anda hanya berlari dengan jas dan dasi sewaktu mengejar copet. Jadi jemaat Tuhan, adalah sangat baik untuk kita membunuh dosa kita. Tapi kita juga perlu bertanya pada diri kita satu pertanyaan lain – “Apa yang memperlambat saya dari mengejar Yesus dan berlari dalam perlombaan saya?” Dan beban mempunyai nilai pribadi. Dosa adalah universal. Tapi beban anda dan beban saya berbeda.

Satu ilustrasi dan kemudian kita lanjut ke aplikasi ketiga. Ada fenomena baru yang menyebar dengan kecepatan sinar dan telah menginfeksi sebagain besar umat manusia. Nama fenomena ini adalah ‘Pokemon GO.’ Pokemon GO mengambil alih dunia. Secara harfiah. Saya penggemar Pokemon tapi kenapa saya memilih untuk tidak bermain pokemon GO? Jawaban saya bukan karena Pikachu adalah gambaran Lucifer. Saya akan beritahu anda alasannya. Karena hal ini tidak baik bagi saya di perlombaan saya. Kepribadian saya adalah kalau saya sudah berkomitmen untuk melakukan sesuatu, saya akan melakukan dengan yang terbaik. Termasuk game. Sebelom Pokemon GO keluar, beberapa minggu sebelumnya saya baru download Final Fantasy Brave Exvius di Ipad saya. Ini game pertama saya di Ipad ini. Dan dalam waktu kurang dari satu minggu, saya sudah menyelesaikan alur cerita. Dan kemudian saya hanya bermain menaikan level karakter saya dan menunggu patch baru untuk kelanjutan cerita. Tapi yang mengejutkan saya adalah ini. Dalam game ini, anda hanya memiliki sejumlah energi yang dapat anda gunakan untuk melakukan beberapa aktivitas dan kemudian anda harus menunggu untuk energi itu diisi kembali sebelum anda dapat bermain lagi. Dan inilah yang saya temukan. Saya menemukan bahwa setiap pagi ketika saya bangun dan setiap malam sebelum saya tidur, saya akan pastikan saya menggunakan semua energi. Bahkan, saya sering bangun di tengah malam untuk ke WC. Tapi kemudian saya tidak langsung kembali tidur. Saya akan terlebih dahulu menggunakan semua energi final fantasy saya sebelum saya lanjut tidur. Saya begitu fokusnya dengan game ini. Puji Tuhan waktu itu lagi liburan. Sekarang bayangkan jika saya ikut bergabung dengan fenomena Pokemon GO sekaligus final fantasy. Hari ini saya tidak akan punya kotbah untuk dikotbahkan. Saya mungkin akan berada di Tasmania menangkap Pokemon. Dan anda harus mencari pendeta baru untuk mengantikan saya karena saya sudah dipecat. Jadi, apakah ada sesuatu yang salah dengan Pokemon Go? Tentu saja tidak. Jika anda berpikir anda bisa mengatasinya, silahkan menikmatinya. Jadilah Poke Master terbaik di ROCK Sydney. Latihlah Pikachu anda dengan yang terbaik. Tetapi bagi saya, ini akan membuat saya tidak bisa berlari dengan maksimal dalam perlombaan saya. Bahkan saya menemukan bahwa saya harus menghapus Final Fantasy dari Ipad saya karena Final Fantasy sudah menjadi beban yang memperlambat saya di perlombaan saya. Dan saya ulang kembali, dosa adalah universal, tetapi beban adalah pribadi. Apa yang memperlambat anda untuk berlari dalam perlombaan yang sudah diwajibkan untuk anda? Tanggalkan hal itu.

 

3. Lihatlah kepada Yesus! Ini adalah energy yang memampukan kita untuk berlari. Kita harus melihat kepada Yesus, yang memulai dan yang menyempurnakan iman kita. Apa yang akan anda temukan ketika anda melihat kepada Yesus? Anda akan melihat bahwa ia menderita. Dia memikul salib, mengabaikan kehinaan. Yesus tidak asing dengan rasa sakit. Tuhan tidak jauh dari rasa sakit yang kita alami. Dia memasuki dunia yang penuh rasa sakit dan ia menderita karena itu. Tapi mengapa Yesus melakukan semua itu? Penulis Ibrani mengatakan untuk sukacita yang disediakan bagi dia. Tapi pertanyaanya adalah sukacita apa? Sukacita apa yang Yesus tidak miliki sebelum dia datang ke dunia dan menderita? Apakah sukacita Bapa? Apakah kemuliaan Allah? Tentu tidak karena ia sudah memiliki semua itu dari keabadian. Apa sukacita yang Yesus tidak miliki sampai dia melalui salib? Anda. Saya. Kita. Yesus menanggung salib bagi kita. Dapatkah anda bayangkan hal ini? Dia tidak mati untuk versi kita yang sempurna tetapi kita dalam kelemahan dan kekurangan kita. Yesus mengasihi kita sampai ke kayu salib. Kita adalah sukacita dia. Dan ia tidak hanya yang memulai iman kita tapi dia juga yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Jangan lewatkan ini. Yesus berkomitmen untuk sukacita anda sampai akhir. Dia tidak akan menyerah di tengah jalan. Dia akan menyempurnakan iman anda. Ini adalah apa yang anda lihat ketika anda melihat kepada Yesus. Ingatlah akan dia dan apa yang ia lalui untuk mendapatkan anda. Di situlah kita menemukan kekuatan dan motivasi untuk berlari dalam perlombaan kita. Itulah cara kita tidak menjadi lemah dan putus asa. Ingatlah apa yang telah dilakukan Yesus. Kebaikan apa yang dapat Allah keluarkan dari rasa sakit yang anda alami? Kebaikan apa yang dapat Allah keluarkan dari kayu salib? Kabar terindah dalam sejarah umat manusia. Kabar Injil. Ingatlah akan Injil. Dan berlari.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.