Salt and Light

MATIUS 5:13-16:
  1.  “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
  2. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
  3. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
  4.  Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Waktu Tuhan Yesus menyebut kita Garam dunia, Dia bukan saja memberikan kemampuan pada kita untuk memberikan cita rasa bagi dunia disekitar kita, tapi Dia juga memberikan kemampuan pada anak-anak tebusanya untuk berfungsi sebagai bahan pengawet atau pencegah kebusukan yang terjadi pada dunia disekitar kita.
Pernyataan Tuhan Jesus bahwa kita sebagai terang yang punya kemampuan untuk menerangi keadaan dunia yang sangat gelap gulita karena dosa.
Karena dunia tempat kita hidup sekarang ini bukan cuma sedang mengalami proses pembusukan, tapi juga sedang dipenuhi oleh kegelapan yang sangat mengerikan.
Jadi keberadaan kita di dunia ini punya tujuan khusus untuk memberikan cahaya terang dimana kita berada dan apa pun yang kita kerjakan.
Saudara dan saya punya tugas untuk menerangi dunia disekitar kita lewat apa saja yang kita lakukan setiap hari.
Dunia yang gelap sangat tidak bisa menolak atau mengalahkan cahaya terang yang kita terima dari Tuhan Yesus, karena terang sekecil apapun punya kemampuan untuk mengalahkan kegelapan disekitar nya.
Dunia akan melihat dan menyadari ada kuasa Garam dan Terang yang Tuhan Yesus taruh dalam hidup kita.
Alkitab menulis fungsi Garam dan Terang dunia juga sama dengan menjadi Duta Kerajaan Allah.
Mari kita belajar hidup sebagai Duta Kerajaan Allah di bumi.
Duta Kerajaan Allah.
2 KORINTUS 5:19-21:
  1. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
  2. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
  3. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Rencana asli perluasan Kerajaan Allah di bumi adalah melalui manusia yang segambar dan serupa dengan-Nya. Itu sebabnya setelah kita dibenarkan oleh darah Yesus Kristus dan menerima hak sebagai anak-anak Allah, maka penugasan yang semula kembali dipercayakan kepada kita.
Kita adalah duta Kerajaan Allah (Ambassador) sesuai kata Yunani dari utusan Kristus.
Sejak Allah menciptakan manusia, Dia selalu bekerja bersama manusia sebagai perwakilan-Nya.
“Tanpa Allah, kita tidak mampu dan tanpa kita, Allah tidak mau.”
Tugas utama kita sekarang adalah mewakili Sang Raja di bumi, untuk menjadi Garam dan Menjadi Terang bagi dunia dimana kita berada.
Apa yang dilakukan seorang duta Kerajaan:
• Berbicara hanya kata-kata dari Raja.
• Fokus hanya kepada kepentingan Raja.
• Berbicara hanya atas nama Pemerintahannya.
• Menjaga hubungan dan komunikasi dengan Raja.
• Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Raja.
Apakah kehendak Sang Raja bagi semua manusia?
Supaya jangan ada yang binasa.
2 Petrus 3:9:
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
LUKAS 24:47-48
  1. dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa,mulai dari Yerusalem.
  2. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Seorang duta Kerajaan adalah saksi dari pribadi Sang Raja.
Seseorang yang pernah mengalami perjumpaan Ilahi pribadi dengan kasih, kuasa, dan kebenaran Allah pasti akan menyaksikan tentang kasih Allah kepada orang lain.
Tidak ada duta besar tinggal di negeri asalnya dalam menjalankan tugasnya.
Mereka semua diperlengkapi dengan kuasa Raja untuk melaksanakan kehendak Raja ditempat yang ditentukan.
Itu sebabnya fakta yang menyedihkan ada orang-orang percaya yang menanti-nantikan segera diangkat pulang ke surga, sementara Sang Raja justru mengutus kita di dunia untuk menyelesaikan misi Kerajaan Allah.
Ada orang yang berdoa memohon Tuhan mengirimkan jiwa-jiwa memenuhi gedung gereja sementara Sang Raja menyuruh kita pergi menjadikan semua bangsa murid Tuhan.
1 PETRUS 2:9: Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Yoh 20:21: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku,demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
Kasih Agape akan penuh kuasa ketika disalurkan kepada orang lain.
Karena Allah adalah Kasih. Seluruh keberadaan Allah adalah kasih itu sendiri, itu sebabnya anak-anak-Nya yang adalah perwakilan-Nya juga seharusnya mendemonstrasikan kasih yang berkuasa itu kepada dunia.
LUKAS 10:1-2:
  1.  Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus (apostello) mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
  2. Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan (ekballo) pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Seorang duta Kerajaan seharusnya adalah seorang apostello yaitu seorang yang diutus baik-baik dengan hormat dan otoritas untuk menyelesaikan misi Sang Raja menyampaikan Injil Kerajaan Allah.
Ketika tuaian banyak tapi pekerja sedikit maka Allah akan memakai cara kedua untuk mendidik kita yaitu ekballo.
“Ekballo” artinya di lempar, di tendang, di utus dengan paksa.
Demi misi Injil Kerajaan, Allah tidak segan-segan menghancurkan zona nyaman kita untuk mengutus dengan paksa, agar kita seperti Yunus bisa belajar mengerti belas kasihan Allah bagi yang terhilang.
Mari kita cek hati masing-masing, apakah sebagai duta Kerajaan kita masih memiliki beban untuk memberitakan Injil Kerajaan dalam setiap kesempatan yang terbuka?
Kisah Para Rasul ditulis sebagai kisah karya Roh Kudus dan pelajaran bagi para duta Kerajaan.
Kuasa Roh Kudus dicurahkan sebagai fasilitas Kerajaan Allah bagi duta Kerajaan untuk menyelesaikan pekerjaan misi ke ujung-ujung bumi (apostello).
KISAH RASUL 1:8:  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Dalam ayat ini Tuhan Yesus menegaskan kembali tugas orang percaya sebagai apostello – duta kerajaan supaya Injil Kerajaan sampai ke ujung bumi.
Tetapi kita menemukan selama 7 pasal dari kitab Kisah Para Rasul jemaat tetap berkumpul di Yerusalem dimana seharusnya mereka pergi keluar. Akibatnya Tuhan memakai cara kedua yaitu ditendang/diutus dengan paksa – ekballo.
KISAH RASUL 8: 1b, 4:
1b. Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Gereja Tuhan mari bangkit dan kembali ke rencana asli Allah!
Banyak yang takut dan gentar dengan gerakan radikalisme dan terorisme yang merebak di bangsa-bangsa sekarang ini. Dan inilah waktu yang sangat tepat untuk menjadi Garam yang larut diantara mereka, sehingga Terang INJILI bisa menyinari hidup semua bangsa yang sangat dikasihi Tuhan.
Mari kita renungkan bersama, mungkin Tuhan sudah memberi tanda agar kita sadar akan panggilan sebagai duta Kerajaan Allah yang harus apostello bagi suku-suku yang terabaikan, atau Dia harus melakukan ekballo kepada kita? Immanuel. Amin.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.