Sumber sukacita

Pengikut atau Murid?

Apakah saudara seorang pengikut Kristus?

  • Pengikut Yesus itu mengagumi-Nya, mencari bantuan-Nya, pertolongan-Nya, dan perlindungan-Nya.
  • Pengikut Yesus menjadi orang Kristen, rajin datang ke gereja, karena ingin mendapatkan semuanya itu.

Pengikut juga suka dengan keramaian dan kumpul-kumpul—pergi ke gereja karena banyak teman. Di gereja bisa “hang out” dengan teman-teman. Ini bukan berarti bahwa kumpul-kumpul itu suatu hal yang buruk.

  • Bedanya, murid tidak hanya sekedar suka berkumpul dengan sesama murid-murid lainnya, tetapi ia lebih senang lagi kalau cuma berduaan dengan Yesus.
  • Di dalam Injil, ada kerumunan orang banyak yang mengikut Yesus karena Ia memberikan kepada mereka makan dan melakukan mujizat. Namun setelah itu mereka pulang meninggalkan Yesus. Yang tinggal dengan Yesus hanya murid-murid saja.

Pengikut senang dengar khotbah, bahkan baca buku-buku Kristen dan Alkitab. Tetapi, mereka akan memilih Firman Tuhan mana yang mereka suka, dan mengabaikan apa yang mereka tidak suka.

  • Bagian menerima berkat dan perlindungan Tuhan, mereka “Amin” kan.
  • Tetapi ketika diajarkan untuk menderita bagi Yesus, mereka “ogah” kan.

Sangat disayangkan kalau gereja penuh tapi hanya oleh pengikut saja.

Sebab Tuhan Yesus tidak mencari pengikut yang hanya mengagumi-Nya, melainkan murid yang menyembah Dia.

Apa yang saudara kejar dalam hidup ini?

Perbedaan antara pengikut dan murid terletak di motivasi—apa yang kita cari dan kejar dalam hidup ini.

 

Dalam hidup ini mungkin saudara sudah melakukan banyak hal, bahkan banyak berkorban—namun pertanyaannya adalah untuk apa saudara lakukan semuanya itu?

Saudara lakukan itu karena mencari kebahagian dalam hidup!

Firman Tuhan hari ini diambil dari Yohanes 2:1-11, yang berisi kisah mukjizat Yesus yang terkenal dimana Ia mengubah air menjadi anggur.

Yohanes 2:1-11

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” 2:4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” 2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” 2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, 2:10 dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Paling tidak ada tiga (3) hal yang dapat kita pelajari:

  1. Kebahagiaan
  2. Kekecewaan
  3. Keselamatan

1. Kebahagiaan

Di dalam injil Yohanes, mukjizat-mukjizat yang Tuhan Yesus lakukan adalah tanda.

“Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Yohanes 2:11

Mukjizat di dalam pernikahan di Kana ini adalah tanda pertama dari tujuh tanda yang tercatat dalam Injil Yohanes. Tanda yang pertama, seperti halnya dengan bab pertama dalam buku novel, akan menentukan arah dari seluruh cerita.

Tanda pertama terjadi di sebuah pernikahan—pernikahan adalah suatu kebahagiaan.

  • Mukjizat/tanda yang pertama ini mengajarkan bagaimana kita dapat memperoleh kebahagiaan dalam hidup.

Hidup kita sering didorong atau dimotivasi oleh kebahagiaan.

  • Kita melakukan sesuatu, berkomitmen pada sesuatu, membeli sesuatu, menjual sesuatu, karena kita percaya hal itu dapat membuat kita bahagia.
  • Kita menikah karena kita percaya bahwa pernikahan dapat membuat kita bahagia. Bahkan kita berharap bahwa istri/suami kita akan membuat kita bahagia.
  • Kita membeli sesuatu, apa pun itu (rumah, mobil, tas, sepatu, gadget, liburan, dll), sebab kita percaya bahwa yang kita beli itu akan membuat kita bahagia.
  • Kita mencari pekerjaan yang membuat kita bahagia, dengan alasan yang sama, kita juga tidak segan-segan untuk pindah ke pekerjaan lain ketika kita percaya bahwa pekerjaan baru itu akan membuat kita lebih bahagia.

Untuk saudara yang masih muda, dan mungkin saudara sedang mencari apa yang akan membuat hidup saudara bahagia.

Untuk saudara yang sudah lebih berumur, mungkin pernah merasakan/mengalami yang namanya kebagian, dan sejak hari itu saudara terus mencari—ganti dari satu kebahagian kepada kebahagiaan yang lain.

Apa yang menjadi motivasi saudara hari ini?

Apa yang membuat Anda bersemangat ketika bangun setiap pagi?

  • Tugas yang sangat penting bagi setiap kita adalah mengidentifikasi apa yang menjadi motivasi kita?
  • Apa yang kita kejar untuk membuat hidup kita bahagia?

→ Jika saudara mencari kebahagiaan melalui suami/istri, maka suatu hari nanti saudara akan menghancurkan pernikahan saudara.

  • Coba bayangkan, saudara berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan dari suami/istri saudara—ini berarti kebahagiaan anda lebih penting dari suami/istri saudara.
  • Anda hanya memanfaatkan suami/istri saudara untuk mendapatkan kebahagiaan. Hal ini tidak akan berakhir dengan baik.
  • Jika saudara tidak percaya, coba saja bilang dengan suami/istri: “Aku akan meninggalkanmu dan menggantikanmu kalau ada sesuatu/seseorang yang dapat membuatku lebih bahagia.”
  • Tak heran jika perceraian akan terjadi ketika pernikahan tidak lagi membawa kebahagian. Sebab kita berkata, “Mengapa kita harus bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia?”

→ Jika saudara mencari kebahagian melalui pekerjaan/bisnis/karier, lalu apa yang akan terjadi jika saudara kehilangan hal itu?

  • Mungkin ketika saudara dipecat dari pekerjaan, atau ketika sudah terlalu tua dan pensiun?
  • Apa yang akan terjadi dengan kebahagiaan saudara?

→ Jika saudara mencari kebahagiaan melalui harta benda, maka saudara tidak akan pernah puas dalam hidup

  • Secara perlahan, satu demi satu, semua nya itu tidak lagi membuat saudara puas bahagia.

Ed Catmull adalah salah satu pendiri dan presiden Pixar Animation Studios. Perusahaan pertama yang membuat film animasi komputer berdurasi panjang pertama, Toy Story pada tahun 1995. Pixar kemudian dibeli oleh perusahaan Disney pada tahun 2006 dengan harga US$7,4 Miliar.

Ed menulis dalam bukunya, “Saya menetapkan goal dalam hidup untuk menjadi orang pertama yang membuat film animasi komputer. Saya bekerja tanpa kenal lelah selama dua puluh tahun untuk mencapainya. Sekarang, setelah tercapai, ada perasaan lega dan kebahagiaan yang luar biasa – setidaknya pada awalnya… Walau segalanya berjalan sesuai dengan harapan, namun saya merasa terkatung-katung…. Saya pun mulai bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar yang saya cari dan inginkan?”

Dikutip dari buku “Creative, Inc.”

Setelah saudara mendaki sampai ke puncak gunung, yang saudara akan lihat adalah masih banyak lagi gunung-gunung yang harus didaki.

  • Jangan sampai ketika saudara berada di atas gunung yang telah saudara daki selama dua puluh tahun lamanya, saudara melihat bahwa saudara mendaki gunung yang salah.

 

 

2. Kekecewaan

Meskipun pernikahan adalah sesuatu yang dapat membawa kebahagiaan, bagi yang sudah menikah cukup lama akan tahu bahwa saudara akan mengalami kekecewaan di dalam pernikahan—sekalipun di dalam suatu pernikahan yang baik dan bahagia.

Hal ini juga terjadi di pernikahan di Kana.

“Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yohanes 2:3-5)

Anggur (“wine”) habis di pesta pernikahan.

Pada zaman itu, acara pernikahan berlangsung selama seminggu, bukan hanya pesta beberapa jam saja. Kehabisan anggur dalam budaya tersebut adalah hal yang memalukan bagi kedua mempelai dan seluruh keluarga mereka.

 

Kekecewaan pasti akan datang! Jika ada dari saudara yang belum pernah mengalami yang namanya kekecewaan, tinggal tunggu waktunya saja.

Ibu Yesus berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur.”

  • Mengapa Yesus yang dikasih tahu tentang anggur yang habis?
  • Yesus hanyalah seorang tamu di dalam pernikahan itu, seperti banyak tamu-tamu lainnya.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa jawaban dari rasa malu dan kekecewaan dalam hidup hanyalah terdapat pada Yesus.

Ketika saudara telah kehabisan ide, kehabisan energi, kepada siapakah atau kepada apakah saudara berpaling?

  • Mungkin saudara berkata:
    • “Saya akan berusaha lebih keras lagi.”
    • “Saya akan menjadi lebih baik lagi.”
  • Atau mungkin:
    • “Saya tidak akan pernah bisa bahagia.”
    • “Saya pasrah, mungkin ini nasibku.”

Sebagai seorang ibu, Maria tahu bahwa Yesus memegang jawaban dari kekecewaan, meskipun dia tidak tahu apa solusi atau jawabannya.

  • Itu sebabnya Maria hanya bisa berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur.”

Di dalam mencari kebahagiaan, saudara mungkin mengalami kegagalan dan kekecewaan, dan mungkin saudara tidak tahu harus berbuat apa lagi.

  • Bahkan mungkin saudara sudah kehabisan kata-kata, dan tidak tahu lagi harus berdoa bagaimana.

Seorang Anak

Tahukah saudara bahwa Tuhan adalah Bapa kita. Datanglah kepadanya sebagai seorang anak yang menghampiri ayahnya.

Yesus berkata,

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3-3)

Tim Keller,

“Satu-satunya orang yang berani membangunkan sang raja pada jam 3 pagi demi segelas air hanya seorang anak. Dan kita memiliki akses seperti itu dengan Tuhan.”

Seorang anak dan seorang pengikut sama-sama meminta pertolongan kepada sang Bapa. Lalu apa perbedaanya? Bedanya di dalam status atau identitas!

  • Status pengikut diperoleh dengan usaha keras sendiri.
  • Status anak diberikan oleh sang Bapa.
    • Status anak tidak dapat dibeli atau diperoleh dengan usaha sendiri.
    • Sebaliknya, ketika anak gagal, status anak tetap anak. Saudara tidak dapat kehilangan status anak.

Apa Jawab Yesus?

Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur”?

Jawab Yesus kepada ibunya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”

Jawaban yang cukup aneh.

  • Maria berkata: “Yesus anakku, mereka kehabisan anggur.”
  • Yesus menjawab: “Ibuku, saya belum siap itu mati.

Apa hubungannya anggur dengan kematian?

Anggur melambangkan kebahagian; Yesus mengajarkan bahwa jika kita ingin menemukan kebahagiaan sejati yang tidak akan pernah habis, itu hanya ada di dalam Dia, namun Dia harus mati untuk itu.

 

Apa respon saudara kepada Yesus?

Beginilah respon Maria kepada Yesus, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yohanes 2:5)

Ini adalah suatu respon iman dari seorang murid.

  • Seorang pengikut akan menimbang-nimbang, “Ini akan membawa keuntungan atas hidup-ku atau tidak?”
  • Seorang murid akan melakukan apa yang Yesus katakan.

 

 

3. Keselamatan

2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, 2:10 dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” (Yohanes 2:6-10)

Tempayan digunakan untuk menyimpan air untuk ritual penyucian secara agamawi.

  • Ada enam tempayan dan Yesus meminta para pelayan untuk mengisi tempayan-tempayan itu dengan air sampai penuh.

 

Apa artinya?

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Matius 5:17–18

Keenam tempayan itu melambangkan hukum Taurat, jumlahnya hanya enam (6), bukan tujuh (7) yang melambangkan kelengkapan atau kesempurnaan.

  • Air terisi sampai penuh, sebelum Yesus melakukan mukjizat.
  • Yesus datang untuk menggenapi seluruh hukum Taurat.

“Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya.” Yohanes 2:8

Kata “cedoklah” (ἀντλέω) untuk biasanya dipakai untuk mencedok air dari sumur.

  • Anggur itu tidak diambil dari tempayan, melainkan dari sumur.
  • Yesus meminta para pelayan untuk menimba anggur dari sumur.

Dan Alkitab menulis bahwa anggur mujizat itu jauh lebih baik kualitasnya daripada anggur yang disediakan oleh kedua mempelai.

Anggur dari Yesus tidak hanya lebih unggul dalam sisi kualitasnya, namun juga tersedia dengan berlimpah.

  • Bukan hanya sebanyak enam tempayan, yang sebenarnya juga sudah sangat banyak (sekitar 500-700 liter), tapi sebanyak isi sumur—jauh lebih banyak lagi.

Kebahagiaan dan sukacita yang saudara cari, kalau itu bukan dalam Yesus, semuanya pada suatu saat akan mengecewakan.

Ketika Yesus bertemu dengan seorang wanita Samaria, Yesus berkata:

“Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Yohanes 4:13–14

Mungkin saudara telah mencoba banyak hal dalam hidup ini untuk mencari kebahagiaan, namun selalu tidak puas. Dari hati yang paling dalam saudara tahu bahwa ada sesuatu yang kurang.

CS Lewis menulis dalam buku “Mere Christianity:

“Jika saya menemukan dalam diri saya suatu keinginan yang tidak dapat dipuaskan oleh pengalaman apa pun di dunia ini, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa saya diciptakan untuk dunia lain.”

Kebahagian dan sukacita yang sejati tidaklah akan dapat ditemukan di dunia ini.

Siapapun juga, apapun juga, semua asalnya dari dunia ini.

Hanya Yesus yang datang dari surga ke dunia.

Dalam pernikahan Kana, Yesus menutupi rasa malu keluarga dalam pernikahan tersebut dengan menyediakan anggur.

Yesus berkata:

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Yohanes 6:53–56

Inilah alasan Yesus berkata kepada ibunya, “Aku belum siap untuk mati.” Sebab Dia tahu, untuk memuaskan kebutuhan kita yang paling dalam, memberi kita sukacita yang sebesar-besarnya, Yesus harus mencurahkan darah-Nya, mati dalam kematian yang paling menyakitkan dan memalukan di atas kayu salib.

Kembali kepada pertanyaan saya di awal tadi, apakah saudara seorang murid Yesus, atau hanya sekedar pengikut?

 

Yesus bukanlah satu alat untuk mendapatkan kebahagiaan, tetapi Dialah sukacita satu-satunya yang saudara perlukan dalam hidup ini.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.