Tantangan hidup

Dalam kehidupan kita sehari-hari ada 4 jenis kejadian yang dapat terjadi:

 

1. Sesuatu yang kita rencanakan dan sudah terjadi

Contoh:

–          Kita berencana sebelumnya untuk masuk ke universitas dan sekarang kita telah lulus dan meraih gelar sarjana

–          Kita berencana sebelumnya untuk menikah dan sekarang kita telah dikaruniakan beberapa anak

 

2. Sesuatu yang kita rencanakan dan belum terjadi

Contoh:

–          Kita berencana untuk mengurangi berat badan namun hal ini belum terjadi

–          Kita berencana untuk lebih banyak berolah raga namun belum terjalani sampai sekarang

–          Kita berencana untuk membaca alkitab setiap hari dan belum terlaksana

 

3. Sesuatu yang kita rencanakan dan tidak terjadi

Contoh:

–          Kita berencana untuk menyelesaikan universitas tahun lalu namun belum juga lulus

–          Kita berencana untuk membeli rumah tahun lalu namun rencana tidak dapat dijalani karena dana tidak mencukupi

 

4. Sesuatu yang tidak kita rencanakan namun terjadi

Contoh:

–          Perusahaan dimana kita berkerja bangkrut dan kita harus kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba

–          Salah seorang dari saudara kita meninggal dunia

–          Divonis oleh dokter bahwa kita menderita penyakit yang sukar untuk diobati

 

Seringkali kita dapat mengatasi kekecewaan kita pada saat sesuatu yang kita rencanakan tidak terjadi. Ini dikarenakan pada saat kita merencanakan hal tersebut, secara sadar ataupun tidak kita selalu memasukkan unsur resiko kegagalan dalam rencanat tersebut. Mungkin unsur kegagalan itu hanya 3% ataupun 5% namun kita tahu bahwa dalam setiap rencana, selalu ada resiko kegagalan.

 

Hal ini sungguh berbeda dibandingkan dengan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita dimana kita tidak merencanakannya sama sekali (nomer 4 di atas). Pada umumnya, pada saat sesuatu yang negatif terjadi dalam kehidupan kita, kita secara tidak sadar langsung membangun tembok-tembok perlindungan dan berusaha untuk membela diri kita sendiri.

 

Kita secara sadar ataupun tidak sadar akan mencari “kambing hitam” dan tidak jarang pula menyalahi Tuhan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan kita.

 

Pembacaan alkitab dalam Yohanes 13:1-11 memberikan gambaran sebagai berikut:

  • Tuhan Yesus mengerti bahwa waktuNya sudah dekat bagi Dia untuk kembali kepada Bapa di surga
  • Tuhan Yesus mengalami banyak tekanan pada saat-saat ini. Ini dapat diketahui melalui pembacaan alkitab dimana Dia berdoa di taman Getsemani dan butiran keringat Dia bercampur darah. Kondisi seperti ini dalam bahasa medis disebut Hematidrosis.
  • Petrus sering melihat dan mendengar Tuhan Yesus melakukan banyak hal-hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya namun untuk hal ini (membasuh kaki murid-murid) merupakan hal yang sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima secara akal sehat oleh Petrus
  • Mencuci kaki pada jaman dahulu merupakan pekerjaan hina yang hanya dilakukan oleh seorang budak
  • Petrus tidak mau kakinya dicuci oleh Tuhan Yesus (ayat 6)
  • Tuhan Yesus menjawab bahwa, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak“ (ayat 7)
  • Petrus masih menolak Tuhan Yesus untuk mencuci kakinya (ayat 8)
  • Tuhan Yesus kemudian menjawab kembali, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau 2 , engkau tidak mendapat bagian dalam Aku“

 

Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari pembacaan perikop diatas:

1. Ayat 7 – “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak“

Sebagian besar dari kehidupan kita adalah mempercayai Tuhan Yesus sekarang dan mengerti akan Dia di kemudian hari. Tuhan Yesus tidak mempunyai kewajiban untuk memberitahukan kepada kita apa yang sedang Dia perbuat dalam kehidupan kita dikarenakan Dia adalah Tuhan.

 

Pada saat tantangan terjadi dalam kehidupan kita, seringkali kita mengalami kekecewaan, kesedihan dan pembelaan diri dan sebagainya. Tuhan mengerti sepenuhnya apa yang kita alami dan yang Tuhan inginkan pada saat itu adalah:

 

  1. Mempercayai dan bergantung pada Dia sepenuhnya

Seringkali sebagai orang Kristen, pada saat kita menghadapi kesukaran, ayat Roma 8:28 (Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan  bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggilsesuai dengan rencana  Allah)  muncul dalam hati dan pikiran kita. Kita sering berkata bahwa, “semua akan mendatangkan kebaikan”.

Satu hal yang perlu kita ketahui secara teliti bahwa Roma 8:28 adalah sebuah janji untuk umat Kristen yang memenuhi 2 syarat:

1. Orang yang mengasihi Dia

2. Yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah

 

Apa yang dimaksud dengan “Orang yang mengasihi Dia?”

Rasul Paulus dalam Filipi 1:21 menuliskan, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Tidak hanya Roma 8:28 yang sering kita kutip, ayat ini juga sering kita kutip namun apakah kita benar-benar mengerti artinya.

 

Rasul Paulus berkata bahwa lebih baik (untung) bagi dia untuk pergi dan bertemu dengan Tuhan Yesus dan keuntungan ini jauh melebihi semua kesedihan yang dia rasakan pada saat dia harus meninggalkan keluarga ataupun jemaatnya.

 

Jikalau kita aplikasikan dalam kehidupan kita, kesukaan kita bertemu dengan Tuhan Yesus harus jauh melebihi kesedihan kita pada saat kita meninggalkan keluarga, istri dan anak, teman-teman kita. Ini merupakan sesuatu yang tidak mudah. Kasih kita kepada Tuhan haruslah bertumbuh hari lepas hari sehingga pada suatu saat kita dapat berkata seperti Rasul Paulus (Filipi1:21).

 

Apakah yang dimaksud dengan “yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”

Pengertian adalah bahwa kita adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Tuhan untuk menerima janji dalam Roma8:28. Namun hal ini tak akan terjadi jikalau kita tidak bertumbuh dalam kasih.

 

2. Proses bertumbuh

Tantangan dalam kehidupan kita tidak hanya membawa kita mempercayai Tuhan lebih lagi dan bergantung kepada Dia, namun juga memberikan kesempatan kita untuk bertumbuh dan belajar dalam hal:

 

1. Kerendahan hati – Filipi 2:5-11, 1 Pet 5:5

2. Bertumbuh dalam pengetahuan akan firman Tuhan (Knowledge)

3. Bertumbuh dalam kebijaksanaan (wisdom)

4. Bertumbuh dalam iman kepada Tuhan (Conviction)

5. Bertumbuh dalam karakter

 

2. Ayat 8 – “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku“

Tuhan Yesus harus melewati semua penderitaan supaya kita menjadi milikNya. Dia melakukan segala hal untuk memiliki kita.

 

Kehidupan kita dapat digambarkan sebagai sebuah perahu yang tidak mempunyai jangkar. Sedikit demi sedikit kita akan terbawa arus dan tanpa disadari kita telah berada jauh dari dermaga dimana kita berasal. Tuhan seringkali harus mengirimkan ombak untuk membawa perahu tersebut kembali kepada dermaga.
Pada saat kita mengalami tantangan dalam hidup kita, janganlah kita bersikap negatif dan defensif namun kita harus mengambil sikap rendah hati, mengasihi Tuhan lebih lagi dan menghadapi tantangan hidup karena kita tahu kita akan menerima janji Tuhan seperti yang tercatat dalam Roma 8:28

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.