The generation of blessing part 2

ROMA 4:3:
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
 
Sepanjang perjalann Abraham dengan Tuhan dan menjadi bapak semua orang percaya, Alkitab menuliskan Abraham membangun 7 altars.
 
Arti Altar :
  1. Sacrifice, tempat untuk memberikan korban bagi Tuhan
  2. Cleansing, tempat untuk membersihkan dosa melalui darah korban
  3. Unity, tempat untuk memulihkan kesatuan hubungan kita dengan Tuhan
  4. Prayer, tempat untuk komunikasi dua arah antara kita dengan Tuhan
 
Altar dalam Perjanjian Baru
KISAH RASUL 2:46-47:
  1. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
  2. sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
 
Dalam zaman kisah para rasul, mereka melakukan perjamuan Kudus dengan bersatu hati didalam altar dirumah tangga mereka.
 
Ishak sebagai generasi kedua, penerima warisan
KEJADIAN 25:5-6:
  1. Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
  2. tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka–masih pada waktu ia hidup–meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.
 
Abraham menurunkan warisan segala harta miliknya kepada Ishak tetapi hanya membagikan pemberian kepada anak-anaknya yang lain, dan menyuruh mereka pergi meninggalkan Ishak.
 
Seringkali sebagai pihak yang meneriwa warisan, generasi kedua tidak mengerti dan tidak mengalami secara pribadi pengorbanan, air mata, keringat dan keluh kesah yang dialami oleh generasi pertama, bahkan tidak jarang mereka bertindak dengan take it for granted atau yang dikenal sebagai sudah semestinya memang harus begitu.
 
Juga sebagai generasi kedua mereka sering kurang atau belum mengalami personal encounter with God!
 
Generasi kedua berjalan dalam keyakinan mereka sendiri dan ingin menunjukan kemampuan dan kehebatan mereka sendiri, tetapi tidak demikian dengan Ishak, dia dengan senang hati menggali sumur-sumur yang dahulu pernah digali oleh bapaknya yang sekarang sudah ditutup oleh orang Filistin.
Ishak tidak merasa malu dan tidak merasa kurang berarti dengan melakukan apa yang bapaknya pernah lakukan.
 
Ishak berjalan dalam berkat bapaknya.
 
KEJADIAN 26:18-23:
  1. Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham matidisebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
  2. Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.
  3. Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: “Air ini kepunyaan kami.” Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.
  4. Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.
  5. Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.”
  6. Dari situ ia pergi ke Bersyeba.
 
Pada waktu Ishak berjalan dalam berkat bapaknya bukan berarti tidak ada persoalan yang dia hadapi, tetapi persoalan itu terjadi sudah seijin Tuhan dan untuk membuat Ishak lebih mengenal Tuhannya secara pribadi.
 
Ishak tidak mau bertengkar dengan orang Filistin tentang sumur yang dulu sudah digali oleh bapaknya, karena dia sudah ketemu Tuhan secara pribadi
 
KEJADIAN 26:1-4:
  1. Maka timbullah kelaparan di negeri itu.–Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
  2. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.
  3. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.
  4. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
 
Tuhan secara pribadi datang dan menampakkan diri kepada Ishak dan menyuruh Ishak untuk tetap diam di daerah Filistin yang sedang ada bencana kekeringan.
Secara akal sehat manusia, Ishak lebih baik ngungsi ke Mesir, tapi Tuhan sendiri yang menyuruh Ishak tetap diam di Gerar, dan Tuhan berjanji akan memberkati Ishak dengan melimpah.
 
Tuhan menepati semua janji NYA kepada Ishak
 
KEJADIAN 26:12-14:
  1. Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
  2. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.
  3. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.
 
Sumur yang digali oleh Ishak di daerah Syeba, yang bukan warisan Abraham, tetapi sumur baru dan didaerah yang baru juga Tuhan berkati dan memancarkan air yang membual-bual
KEJADIAN 26:32-33:
  1. Pada hari itu datanglah hamba-hamba Ishak memberitahukan kepadanya tentang sumur yang telah digali mereka, serta berkata kepadanya: “Kami telah mendapat air.”
  2. Lalu dinamainyalah sumur itu Syeba. Sebab itu nama kota itu adalah Bersyeba, sampai sekarang.
 
Tuhan membuat Ishak berhasil dengan menggali sumur yang dia gali sendiri berdasarkan
persoanal encounter dengan Tuhan dan sumur itu disebut BERSYEBA artinya SUMUR PERJANJIAN = WELL OF OATH!
 
Ishak bisa kita kenal sebagai Bapak Pengorbanan Besar dengan mengikuti semua teladan bapaknya dan dengan suka rela tanpa berontak untuk di KORBANKAN SEBAGAI PERSEMBAHAN KORBAN BAKARAN BAGI TUHAN.
 
KEJADIAN 22:6-8:
  1. Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
  2. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?”
  3. Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.