The new commandment

“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” Matius 24:12.

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri ..” 2 Timotius 3:1-2a.

Dua ayat ini menunjukkan keadaan manusia saat ini dan orang-orang yang punya Covenant baru, perlu melakukan “New Commandment – Perintah Baru” untuk saling mengasihi.

 

“Inilah perintahKu yaitu supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu” Yohanes 15:12.

 

Tanda dari Covenant baru tidak hanya memperbarui hubungan kita dengan Tuhan tetapi juga hubungan dengan sesama.

 

Saling mengasihi adalah tanda bahwa kasih Allah bekerja aktif. Melalui mengalami kasih Allah, kita dapat mengasihi sesama.

 

“Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya” 1 Yohanes 2:10-11.

 

Setiap orang ingin menjadi pribadi yang diakui.

Setiap orang ingin diterima, diakui, dikasihi, dikenang dan juga ingin berhasil. Itulah kebenaran yang terjadi, dari bayi sampai orang berusia lanjut.

Perlakukan seseorang seperti angka 10, maka mereka akan memberi tanggapan seperti angka 10 juga. Jika anda memperlakukan seseorang seperti angka 2, maka ia’pun akan memberi tanggapan seperti angka 2.

 

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” Matius 7:12.

Setiap orang membutuhkan pengakuan dan peneguhan. Kita bisa membantu orang menjadi hebat hanya dengan menunjukkan bahwa kita percaya mereka adalah orang hebat.

 

Tidak ada orang yang peduli seberapa besar pengetahuan anda, sampai mereka tahu seberapa besar anda peduli.

 

Orang tidak peduli seberapa besar kepintaran, kerohanian atau kekayaan kita. Satu-satunya yang mereka ingin ketahui adalah apakah kita benar-benar peduli dengan mereka. Kita perlu menunjukkan kasih Allah kepada orang lain melalui hidup kita.

Saya mendapatkan pelajaran ini dari guru sekolah minggu saya, Debbi. Ia adalah guru yang luar biasa dan ia mengasihi saya. Ketika saya sakit dan tidak ke gereja, maka ia datang untuk mengunjungi saya pada Minggu itu.

“Oh lydia, aku merindukanmu hari Minggu lalu di gereja” kata Debbi. “Aku ingin melihat keadaanmu.” Dia memberi mainan perhiasan senilai lima dollar, yang bagi saya sama dengan seratus dollar; lalu ia berkata ”minggu depan kamu datang ke sekolah minggu yaa karena kami sangat merindukanmu. Bila kalau kamu datang, tolong lambaikan tanganmu, biar aku bisa melihatmu dan tersenyum sehingga aku bisa mengajar dengan lebih baik lagi.”

Ketika hari Minggu tiba, saya akan pergi ke sekolah Minggu, tidak peduli saya merasa kuat atau tidak. Saya melambaikan tangan “Debbi tersenyum dan mengangguk” lalu mulai mengajar. Debbi sangat memperhatikan saya dan itu membuat saya mampu melakukan banyak hal.

 

Siapa yang memberi semangat kepada orang lain, maka ia memberi pengaruh kepada banyak orang.

 

Banyak orang yang telah menolong dan memberi semangat di sepanjang perjalanan hidup saya. Pada saat saya melihat kembali ke belakang, maka saya kagum dengan kemurahan dan kebaikan hati yang telah saya terima dari orang lain.

Banyak jiwa  telah mengalami dampak dari kata-kata kekuatan yang saya berikan.

Mungkin saya tidak pernah tahu sampai nanti tiba di Surga. Tetapi satu hal yang saya katakan: siapa saja yang memberikan semangat kepada seseorang akan memberikan dampak atas banyak orang.

 

 

Allah mengasihi setiap orang.

Banyak anak Tuhan terlalu memilih “siapa yang hendak mereka tolong dan beri semangat”. Mereka mencari orang-orang yang cocok dengan mereka. Bahkan mereka hanya menolong orang-orang yang percaya dengan apa yang mereka percayai dan berpikiran seperti mereka.

Itu bukan cara yang benar dan sama sekali bukan cara yang Yesus lakukan. Bila ada seseorang yang terperosok ke dalam lubang dan tidak bisa keluar, maka Yesus akan mengulurkan tanganNya, memegang dia dan mengeluarkannya dari lubang itu.

Yesus datang untuk mati bagi kita. Ia masuk dalam pergumulan kita, baik dulu maupun saat ini sehingga kita juga perlu menolong orang lain dalam pergumulan mereka. Allah mengasihi semua orang dan kita juga harus mengasihi orang lain seperti yang Yesus lakukan. Kita perlu memberi semangat agar orang lain bisa  menjadi pribadi yang Tuhan inginkan.

Saya percaya bahwa setiap orang ingin menjadi pemberi semangat dan setiap orang yang mengenal Yesus pasti ingin menjadi serupa dengan Yesus bahkan orang yang paling negatif sekalipun. Kita semua ingin menjadi pengaruh yang positif dan memberi nilai atas hidup orang lain.

Ijinkan saya menjadi seorang pemberi semangat bagi anda.

  • Anda bisa membuat perbedaan.
  • Anda bisa memberi nilai pada orang lain.
  • Anda bisa mewakili Yesus sehingga suatu saat akan mendengar “Baik sekali perbuatannmu, hai hamba yang baik dan setia.”

 

Setiap orang bisa menjadi pemberi semangat dan tidak harus kaya, tidak harus jenius, tidak harus memiliki karisma yang besar. Anda tidak harus memiliki semua kualitas itu sekaligus.

Yang anda perlukan adalah bersedia perduli dengan orang lain. Anda tidak harus melakukan sesuatu yang besar dan dahsyat. Hal-hal kecil yang anda lakukan setiap hari, memiliki potensi membawa dampak yang lebih besar daripada yang bisa anda bayangkan.

  • Berikan penghargaan kepada orang yang melakukan hal yang benar.
  • Berikan pujian yang tulus kepada seseorang.
  • Berikan penghiburan kepada orang yang sedang berduka.
  • Bersukacitalah bersama orang yang merayakan keberhasilannya.
  • Berikan pengharapan kepada seseorang.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.