Agen Transformasi

By: Regina Dharmawan

Tuhan mau membicarakan Fungsi hati dan Agen transformasi pada minggu ini , sebab
hari-hari ini Tuhan akan bawa kita naik ke level yang berikutnya dan beri
berkat – berkat yang baru and perluasan wilayah. Sebelum berkat itu datang
Tuhan luasin wilayahnya. Tetapi sebelum memperluas wilayah , Tuhan meminta
perluasan hati. Dengan 2 Kunci ini dalam tahun ini, kita bisa naik level dan
menikmati bersama-sama dengan Dia dalam berkat yang luar biasa. Yang pertama di
hati , dan di lidah, sebab apa yang kau katakan itu anda perlu menjaga . Ada dua hal tidak bisa kembali yaitu waktu
yang terbuang percuma dan  perkataan yang telah di ucapkan. Kalau hati masih tidak berfungsi dengan baik, kita bisa
meminta Tuhan untuk mengtransplanmasi. Di Ulangan 30:6 mengatakan “ Dan TUHAN,
Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi
TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau
hidup.”

Bagaimana kita bisa melakukan perubahan sehingga bisa menjadi Agen Transformasi?

Dunia tidak semakin baik dan kita melihat realitas itu , justru semakin lama
semakin kelam dan hambar. Pernyertaan Tuhan dalam hidup kita adalah sangat
nyata, jadi tidak boleh pernah ragu akan itu. Dimanapun kita berada,
perlindunganNya adalah sempurna.

Karena Dunia yang semakin tidak baik, dunia perlu garam dan terang. Sebagai
garam dan terang , apa yang telah kita lakukan?Kalau sudah menjadi garam dan
terang dan melakukan banyak, maka kita akan berdampak banyak. Apa itu
dampak-dampak bagi dunia ? Dampak itu adalah kita mau diingat sebagai siapa.
Nanti sudah tidak berada di dunia ini , orang lain akan mengingat anda sebagai
siapa? Atau menguap begitu saja karena tidak pernah melakukan sesuatu hal.

Bagaimana menjadi Agen transformasi ?

Waktu Tuhan datang ke dunia , Dia datang sebagai bayi. Tapi nanti waktu Yesus
datang kedua kalinya, Dia tidak datang lagi sebagai bayi. Walaupun ada gereja
kalau natalan masih saja memakai ‘bayi’, yang dimana gereja-gereja
dininabobokan dengan cerita-cerita itu.

Tuhan nanti datang kedua kalinya Dia datang sebagai Raja.Raja tidak bisa datang
kalau sistem Kerajaan Allah belum ditetapkan/ditunjukan dengan nyata/
diterapkan (established).

Bagaimana sistem Kerajaan Allah bisa di-established-kan jika kita terus dininabobokan
oleh cerita-cerita Yesus sebagai bayi saja ? itu yang terjebak di masa lampau
dan tidak bisa melihat ke depan.Bahkan pada saat kita tidak bisa melihat ke
depan ,kita tidak bisa memikirkan apa yang harus kita melakukan.Penting bagi
kita untuk melihat apa yang perlu kita melakukan, maka perlu ada Goal Setting.

Dengan cara apa kita bisa menjadi Agen transformasi ?

Tuhan mengingatkan kita perlu menjadi orang yang handal dan cakap. Kita tidak
bisa cinta Tuhan dengan hati saja, tetapi dengan kepala /pikiran.Dan tidak
hanya kepintaran saja, tetapi perlu dengan ‘tangan’ melakukan sesuatu. Jadi
dari hati, pikiran dan tangan melakukan sesuatu maka ini akan menjadi suatu
kebiasaan, dan semuanya untuk Tuhan.

Amsal 22 : 29
Pernahkah engkau melihat orang
yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di
hadapan orang-orang yang hina.

Kita perlu meningkatkan kompentensi , dengan ayat diatas kita perlu menjadi
orang yang cakap, sebab orang cakap berdiri didepan raja-raja. Apakah kita telah
mengasah ketrampilan kita ?

INFORMASI + APLIKASI = TRANSFORMASI.

Informasi yang kita peroleh mungkin cuma sekali dalam seminggu, dari hamba-hamba Tuhan,
atau gembala. Atau dari buku – buku tentang firman Tuhan. Itu tidak berguna jika
anda tidak mengaplikasikan dalam hidupmu. Jadi nanti terjebak disitu saja, bisa
pintar dalam hal-hal /topik rohani, tetapi tidak bisa melakukannya, itu namanya
Ora et Ora.Yang kita mau adalah Ora et Labora.Ada orang yang hebat dalam
aplikasinya tetapi tidak pernah hidup didalam
Tuhan , itu namanya Labora et Labora.Jadi apa yang kita belajar dalam
firman Tuhan, informasi-informasi yang kita dapatkan , kita juga perlu
mengaplikasikan dalam hidup kita, maka terjadilah transformasi.Jangan hanya
mendengar firman, tetapi melakukannyalah.

Apa yang anda membaca, dan belajar,baik itu buku-buku rohani, alkitab, itu semua
‘pengetahuan’. Dan Pengetahuan itu yang ada di pikiran. Begitu kita
mengaplikasikan, melakukannya, pengetahuan ini turun dari pikiran (di kepala)
ke hati. Pengetahuan ( Knowledge)  ini menjadi Kebijaksanaan ( Wisdom).Makanya jangan hanya berhenti di Pengetahuan,
yang pintar dari anda itu banyak. Mintalah Tuhan , akan Kebijaksanaan yang dari
pada Tuhan.Sebab orang yang mempunyai wisdom lebih dahsyat dari yang pintar
saja.

Mari kita membuat suatu percobaan, lentangkan tangan , relaks saja, dan melipatlah
tangan dengan yang paling nyaman posisinya.ingat posisi letak tangan
kiri/kananmu, mana yang diatas dan di bawah, sesudah itu lepaskanlah. Dengan
sekali lagi lentangkan tangan anda dan melipatlah sekali lagi. Sekarang , lepas
lagi. Untuk ke-tiga kalinya , mari kita berubah posisi tangan saat melipatnya.
Contohnya yang tadi tangan kiri diatas, sekarang lipat dengan tangan kanan
diatas. Apa yang anda rasakan? Sangat tidak nyaman, bukan ?

Perubahan  bukanlah perubahan apabila belum benar benar
terjadi perubahan atau belum ada perubahan. Untuk mengalami transformasi ,itu  sangat tidak gampang, harus ada perubahan dari
dalam dulu , harus sangat berniat, kesadaran penuh akan suatu perubahan. Harus
orang cakap baru bisa memerintah bersama Raja. Dan kita sedang fokus ke
sana.Fokus kita bukan sekedar baik, tetapi fokus kita adalah bagaimana sistem
Kerajaan Allah bisa ditetapkan lewat hidup kita. Pertanyaannya , Sudahkah anda
mengerti tentang sistem Kerajaan Allah ?

Sering kita berdoa, agar hidup kita bisa ‘sejalan’ dengan Kerajaan Allah. Kalau mau
sejalan bersama Kerajaan Allah , harus mengerti dahulu akan sistem Kerajaan
Allah. Kalau kita tidak mengerti ini , kita akan terjebak. Kalau kita mau
menjadi orang yang handal, kita harus ada standard ‘mutu terbaik’. Kalau kita
Cuma pandai dalam menara ‘Doa’ saja tetapi tidak punya standard terbaik, anda
bisa berbahasa roh 20 jam, tetapi begitu anda keluar ke sana , anda gagap, itu
percuma. Sebab, anda hanya bisa melakukan yang Ora et Ora tadi, tetapi tidak
bisa melakukan Ora Et Labora. Orang- orang yang mempunyai standard terbaik ,
dia bisa menjadi orang terpercaya. Pada saat dia menjadi orang terpercaya Dia
akan diberi perluasan wilayah.Begitu dia diberi perluasan wilayah, maka
kepercayaan kepadanya bertambah, begitu dengan kepercayaannya bertambah,
percayalah berkatnya bertambah. Amin?

Cuman kita itu maunya berkatnya saja, tetapi yang memperluaskan bukan bagian
kita , bukan ? kita begitu licik mau berkatnya tetapi tidak mau akan prosesnya.

Tahun ini adalah tahun Gimel, tahun dimana kita dibawa naik oleh Tuhan. Inilah adalah
image yang di dapatkan Ibu Gina pada saat teduh ditadi pagi untuk gereja ini. Seperti
kita mau naik ke level berikutnya bagaikan kita mau naik tangga. Kita berdoa,
kita mau menjadi kepala bukan ekor. Kita orang percaya akan berdoa ‘dalam nama
Yesus hidupku akan naik’. ( dalam ilustrasinya , satu kaki tidak bergerak sama
sekali, Cuma menyebut-nyebukan ‘dalam nama Yesus , naik , naik’) ; apakah
saudara pikir dalam ilustrasi ini Ibu Gina bisa naik ke tangga berikutnya ?

Tetapi bukankah Doa orang yang benar besar kuasanya , apakah anda mulai ragu
dalam kuasa firmanNya sekarang?

Walau terus dalam doa akan ‘Dalam nama Yesus’, tetapi anda tidak melakukannya /
bergerak , maka anda tidak akan naik ke level berikutnya.Sebab Iman tanpa
perbuatan itu ‘mati’. Yang harus kita melakukannya adalah, berkata “Tuhan saya
naik bersamaMu” dan sambil menggerakan kakimu untuk naik ( meninggalkan cara
hidup yang lama). Kalau tidak meninggalkan cara hidup yang lama , walau doa 24
jam , anda tidak akan naik ke level berikutnya karen tidak melakukan apa –apa.

Ini terbukti dengan Orang – orang yang lama digereja tidak pernah terjun di
marketplace, sering menanyakan ‘ayatnya dimana’.

Mereka ‘lost’. Tetapi soal ayat dan menghakimi mereka luar biasa. Hati-hati
dengan orang yang mengerti kebenaran, makin mengerti kebenaran, makin
judgemental ( kecenderung menghakimi orang lain). Jadi pergunakan  kebenaran yang dipelajari, untuk sesuatu yang
berguna bukan menghakimi orang lain.

Bagaimana cara memiliki standard mutu yang terbaik?

Orang yang tidak bisa maju lagi karena tidak memiliki multi kompentensi.
Maksudnya Kompentensi yang lebih dari satu.

Ini ada survey tentang orang – orang yang kompentensi dan tidak kompentensi.
Penginjil dan hamba Tuhan yang hanya dibekali dengan teologi kampus alkitab dan
stop belajar, mereka menjadi orang-orang yang ‘unconsciously incompetent’
( Tidak sadar belum memiliki suatu kompentensi).Apa maksudnya itu ? Begitu
biasanya hati mereka menggebu-gebukan untuk menginjil keluar, tetapi begitu
mereka dibawa ke luar zona kenyamanan mereka, mereka gagap ( ini realiti).Mereka
tidak bisa memulai komunikasi tentang Kristus di dunia nyata / market place.
Bagaimana ini terjadi ? bukankah Allah kita dahsyat ? Ini adalah contoh orang
yang cinta Tuhan sekali tetapi tidak sadar akan kekurangan / belum memiliki
suatu kompentensi , karena tidak meningkatkan kompentensinya. Banyak pendoa
yang banyak berdoa tetapi tidak bisa kerja. Pendoa itu bukan profesi, ini
adalah nafas dalam hidup kita. Jangan dijadikan ini profesi. Jadi pendoa adalah
dibuild-in didalam kita tetapi kita perlu tingkatkan kompentensi ini. Berapa
banyak pendoa yang menjadi ujung tombak doa akan hadirat Tuhan tetapi tidak
dilihat dihidup mereka? Bukankah karena pendoa anda semua diberkati tetapi ada
pendoa yang hidup nya tidak ada perubahan , masih hidup susah. Bukankah doa
mereka perlu dijawab dahulu oleh Tuhan? Mengapa demikian ? Itu semua karena
pemberkalan mereka hanya pada Teologi, tetapi tidak bisa aplikasi walau
informasinya mereka sudah dapatkan. Makanya tidak terjadi Transformasi.

Sebaliknya jemaat umum yang bekerja di market place, ini juga ada suatu masalah
baru. Tidak dibekali dengan Teologi praktis. Begitu bisa aplikasi tetapi
teologi praktisnya tidak ada.

Romo mangunwijaya (Yusuf Bilyarta Mangunwijaya (AmbarawaJawa Tengah, May 6, 1929 – Jakarta February 10, 1999),[1]) ,

Beliau adalah seorang rohaniwan, tetapi dia mempunyai multi kompentensi sebagai
arsitek, novelis, budayawan dan pejuang sosial bukan hanya romo saja digereja
katolik. Satu orang dengan 5 potensi, Bapak Romo Mangunwijawa bukan menteri,
tetapi perkataaan/ pernyataannya itu mengubah peraturan pemerintahan
Indonesia.  Apakah mulut kita berkuasa ?
Apakah mengubah sesuatu atau tidak ?Jangan-jangan kita bisa berkata saja tetapi
setiap kalimat kita tidak berkuasa. Mari kita belajar bersama –sama, kita
mempunyai kuasa , dan harus belajar bagaimana mempergunakan.

Mari kita belajar dari seorang transformer di alkitab, dia adalah Yusuf.  Yusuf adalah orang yang dibuang ke mesir,
walaupun dia seorang minoritas, dia bisa membawa perubahan di Mesir. Karirnya
Di Mesir , sebagai budak awalnya, bearti lowest point ( posisi terendah) dia
tinggal di negeri asing, sudah di zona luar kenyamanan ( out of comfort zone).
Tetapi dia mempunyai terobosan rohani yang hebat dan multi kompentensi yang
diizinkan oleh Tuhan untuk problem solver atas suatu negeri. Karena
kebijaksanaan dari Tuhan, bisa menaksirkan mimpinya sebagai Raja. Dari seorang
budak, dia memulai karirnya sebagai budak di level 0, naiknya menjadi orang
nomor kedua di negeri Mesir. Bagaikan office boy jadi Vice-President suatu
perusahaan. Kejadian pada Yusuf dari level 0 ke Posisi orang nomor kedua , itu
karena percepatan dari Tuhan. Mau bertobat ?

Ayo jadilah orang multi kompentensi dan melakukan yang extra mile ( lebih dari pada
yang diminta dalam melakukan sesuatu pekerjaan).

Pada saat kita mengalami lowest point , point 0 itu , sering kita bilang kita tidak
kuat kepada Tuhan, tetapi ketahuilah ini adalah turning point anda bertobat dan
mengalami Yesus Kristus  Tuhan. Kalau tidak ada penderitaan, Yusuf tidak berdiri di posisi yang berkuasa setelah
Firaun. Bisa dikatakan segala sesuatu yang terjadi adalah untuk kebaikan kita,
Roma 8:28, tergantung respon kita.

Jika kita berdoa untuk mengubah situasi kita selalu dengan meraung-raung dan
Tuhan tidak mengubahnya, ketahuilah Tuhan tidak tertarik kepada situasi itu
tetapi kepada perubahan hatimu.Kadang-kadang kita minta merubah situasi dan
tidak dengan meminta merubah hati, yang sampai hari ini masih tidak punya
jawaban, ketahuilah Tuhan sedang merubah hatimu. Respon kita harus benar, maka
hasilnya juga benar. Ada 3 tipe respon:

  1. Respon Telor

Pertama-tama kita lembut, cinta kepada Tuhan tetapi waktu menghadapi tantangan, kita menjadi
keras, marah kepada Tuhan.

  1. Respon Kentang

Ini kebalikannya, pertama-tama kita kuat, tetapi sesudah tantangan datang, kita
jadi lembek,

  1. Respon Biji KopiBiji kopi diproses /ditempa begitu rupa , alias menghadapi tantangan, tetapi
    Kopi yang mempengaruhi Air, yang keluar dari biji kopi adalah aroma yang enak.

Tidak bisa kita mau wangi tetapi tidak mau di pressure (menghadapi tantangan). Begitu
ada tantangan kita menolak. Sering kita berdoa menjadi Emas, tetapi tidak mau
dilebur, mau jadi permata tetapi tidak mau diasah. Mau jadi dupa harum didepan
Tuhan tetapi tidak mau dibakar. Kita berdoa menjadi kupu-kupu yang indah di
depan Tuhan, tetapi Tuhan kasih kepompong, marah kita waktu dikasih kepompong.
Padahal itu adalah awalnya menjadi Kupu-kupu. Allah kita adalah Allah yang
cinta proses.Nikmati proses itu.Penderitaan mendatangkan kebaikan.

Ada 5 hal yang membuat Yusuf naik level dari level 0 menjadi orang kedua sesudah
Firaun :

1. Kompentensi Rohani

Kualitas kehidupan rohani unggul , dimana diayat-ayat dibawah menunjukkan ‘Yusuf
disertai Tuhan dan Tuhan menyertainya’

Kej 39 : 3- 4

3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa
TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,

4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia
boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala
miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

Kej 39 :21-23

21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.

22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua
tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus
dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

23 Dan kepala
penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN
menyertai dia
dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

 

Bagaimana dengan kita ? Apakah kita selalu disertai oleh Tuhan ? Kalau iya, itu yang
harus dipegang dalam hidup kita. Kita bisa menunjukkan kita handal saat kita
mengalami tantangan.

Contohnya : Kalau perusahaan indonesia sekarang yang mengalami tantangan untuk Cut cost, karena
perubahan peraturan gaji minimum, sehingga perlu memecatkan karyawan dalam
jumlah.

Jika 100 karyawan, 50% akan dipecat, anda di posisi yang di pertahankan atau di 50% itu
? sesudah itu jikalau masih juga , perusahan mau potong 50% lagi, tinggal 25 ,
dan masih harus mempertahankan perusahaan juga, apakah anda yakin anda bisa di
posisi yang dipertahankan ? sehingga walau Cuma 5 orang yang perlu
dipertahankan , apakah bosmu bisa bilang ‘semua boleh dipecat’ asal anda tidak?
Perusahaan tidak bisa tahan kalau tidak punya anda ? Kalau iya, ini yang
namanya punya kompentensi.

Kesempatan bukan karena kita cinta Tuhan sekali tetapi pada orang yang skillful
(cakap).Bukan melihat kita kristen atau bukan.Makanya kita harus bangun ini kompentensinya.

 

2. Kompentensi  Visi

Mimpi Yusuf menjadi Raja. Dia bisa melihat ke depan bahwa suatu hari dia jadi
raja.Dia sudah yakin, bahwa berkas-berkas saudaranya akan tunduk kepada
berkas-berkas Yusuf. Begitu keyakinann diri nya yang kuat , malah yang
dialaminya adalah dibuang ke sumur. Yusuf bisa berpikir “ bukankah jadi Raja
nanti , kenapa jadi budak dan dipenjara ? ” ; Walau dia mengalami tantangan
yang berat, dia masih percaya suatu hari dia menjadi raja. Waktu kita mengalami
yang tidak enak, masih percayakah anda Tuhan akan mengangkatmu ketempat yang
tinggi? Satu perkara hanya dengan ‘percaya’.

Apa yang dapat anda pandang jauh ke depan ? apa yang anda pandang dalam waktu 5 tahun,
10 tahun ? Jika kita tidak mempunyai itu kita belum mempunyai Visi.

Yusuf adalah orang yang benar –benar menempel bersama Tuhan. Ayo intropeksi
diri kita,berapa kali kita berdoa sehari ?

3 kali waktu makan , 2 kali lagi bangun pagi dan tidur malam ? ini tidak cukup,sebenarnya
minimum itu 10% dari 24 jam, 2 jam dan 24 minit.

 

 

3. Kompentensi Mentalitas

Kej 37 : 28
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari
dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua
puluh syikal perak
. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

20 Syikal perak itu harga budak tua dan cacat, padahal Yusuf cakap dan sehat.
Ini Tuhan sedang menghancurkan Ego Yusuf. Bersyukurlah jika anda mengalami
ketidakstabilan dalam perubahan untuk naik. Persiapan Tuhan untuk anda sedang
terjadi, Perubahan karakter terbaik adalah pada waktu dibawah. Orang yang
diatas, susah dididik, itu karena Kesombongan/pridenya.

 

Apa yang terjadi pada Yusuf ? Dia difitnah, dipenjara, dan dilupakan.

Kej 40 : 23

23 Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan
dilupakannya.

 

Komplitlah semua penderitaannya. Bagaimana dengan kita ? Kalau tidak mengalami yang lebih
berat dari Yusuf, bersyukurlah

Kalau kita tidak mengalami ini semua tetapi masih marah-marah sama Tuhan, malulah.

Mari memiliki kompentensi mentalitas.

 

4. Kompentensi Sumber daya manusia ( penambahan)

Yusuf adalah pekerja yang hebat. Dia adalah orang memiliki hikmat luar biasa.

 

Kej 41 : 37 Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.

 

Bayangkan satu usul dari Yusuf , dipandang baik sama Raja, bagaimana dengan anda di
kantor? Dipandang baik atau tidak?

Kalau kita garam dan terang, seharusnya usul kita dipertimbangkan, seperti Romo
Mangunwijaya, usulnya di pertimbangkan dan mempengaruhi keputusan pemerintah.Kalau
belum ,berarti kita belum di pertimbangkan/dihitungkan. Mungkin kita lupa dan
berhenti belajar. Orang yang berhenti belajar dia tidak bisa mendapatkan *improvement  kemajuan dalam hidupnya.

Kalau kita tidak tingkatkan kompentensi kita , maka kita akan jatuh turun
meskipun kita sudah belajar atau di posisi tertentu.

 

5. Kompentensi Kepemimpinan

Ini penting sekali. Anda perlu diasah sekali untuk memimpin dengan Raja diatas
Raja.

Kej 41 : 38  Lalu berkatalah
Firaun kepada para pegawainya: “Mungkinkah kita mendapat orang seperti
ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?”

 

Raja saja menaksir pada Yusuf. Raja
bisa mengangkat anda saat Dia begitu menaksir sama anda. Bisakah kita diincar
Tuhan pada saat Tuhan datang kedua kaliNya?

Kalau anda tidak bisa benar-benar ditaksir oleh Tuhan Raja diatas segala
Raja,waktu kedatanganNya yang kedua Kali,
anda tidak ada bersama –sama Dia , dan sebab orang- orang yang mempunyai
multi kompentensi inilah yang akam memerintah bersama Tuhan. Amin?

Tags:
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.