Holiness by grace

Hidup dalam anugerah perjanjian baru

Apakah kita sekarang hidup di dalam perjanjian lama atau perjanjian baru? Meskipun kita hidup dalam zaman perjanjian baru belum tentu kehidupan kita telah meninggalkan perjanjian lama. Contoh: hukum perjanjian lama seperti hutang mata ganti mata, sakit hati, benci dan dendam adalah bukti bahwa kita masih hidup dalam perjanjian lama. Ada darah yang dicurahkan dan korban yang dipersembahkan untuk merubah Perjanjian lama ke perjanjian baru, yaitu melalui salib.

 

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Tokoh-tokoh perjanjian lama sangat iri dengan kehidupan kita sekarang. Mengapa? Dalam perjanjian lama manusia harus melakukan banyak hukum, jika tidak mereka akan dihukum. Pada jaman perjanjian baru, semua hukum yang diharuskan pada perjanjian lama telah diambil oleh Tuhan Yesus dengan darah-Nya yang tercurah sehingga kita hidup dalam perjanjian baru dimana Tuhan yang mengerjakan semua hukum yang Ia tulis dalam perjanjian lama. Hukum perjanjian lama / Taurat tidak pernah dihapuskan, melainkan dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Setiap firman Tuhan yang keluar, tidak bisa dihapuskan/ diubah. Tapi karena manusia lama diberikan hukum perjanjian lama dan tidak ada yang bisa menggenapinya, maka turunlah Yesus yang menggenapi seluruhnya di dalam hidup-Nya.

Selanjutnya Akan kita bahas tentang dasar Vital dalam kehidupan ke kristenan kita yang harus kita mengerti yaitu Perbedaan Hukum dan Grace

 

Cerita perjanjian baru tidak dimulai pada kitab Matius. Rencana Tuhan merencanakan sebuah perjanjian yang baru, dimulai dari kitab Jeremiah 31:31 lalu dikutib oleh nabi Yehezkiel 36:25-31

 

Yehezkiel 36:25-31

“Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru ,dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu. Aku akan melepaskan kamu dari segala dosa kenajisanmu dan Aku akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya, dan Aku tidak lagi mendatangkan kelaparan atasmu. Aku juga memperbanyak buah pohon-pohonanmu dan hasil ladangmu, supaya kamu jangan lagi menanggung noda kelaparan ditengah bangsa-bangsa. Dan kamu akan teringat-ingat kepada kelakuanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena kesalahan-kesalahanmu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji.”

 

Di ayat yang ke 26-27, Roh Tuhan sudah ada di dalam hidup setiap orang yang bertobat dan mengakui Yesus Tuhan, masuk dalam konteks new covenant. Batin adalah hati dan hati adalah nama lain untuk Roh. Roh kita adalah roh manusia dan ketika kita lahir baru, Tuhan akan memberikan roh-Nya untuk diam dalam kita.

“Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku”: yang membuat kita untuk hidup taat melakukan firman Tuhan adalah Roh Kudus.

Ayat 28: Waktu kita taat, Tuhan akan mejadi Allah kita dan kita akan menjadi umat-Nya. Bukan hanya ketika kita percaya. Percaya saja tidak cukup! Bukti bahwa kita adalah anak Tuhan dan tuhan adalah bapa kita adalah Ketaatan. Point ini yang hilang dalam anugerah.

Ayat 29: Ketika kita taat melakukan perintah Tuhan maka ada kekuatan di dalam diri kita yang mampu menolak kenajisan, dosa dan kesalahan. Tetapi waktu kita tidak taat, meskipun kita punya iman, kita tetap punya kemampuan tetapi lemah. Sehingga alkitab menulis Roh itu kuat tetapi daging itu lemah. Iman dan kekuatan untuk melakukan sesuatu adalah dua hal yang berbeda. Iman hanyalah dasar.

 

Perjanjian baru tidak membuat seseorang untuk mengabaikan firman Tuhan, tetapi memampukan untuk melakukannya.

Perjanjian baru artinya grace. Apakah artinya ketika Tuhan telah melakukan semuanya sehingga kita tidak perlu berbuat apa-apa? Apakah artinya kita hanya diam dan percaya saja?

Ekstrim satu berkata Tuhan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di dunia (Pertanyaannya: kenapa masih ada pemerkosaan, kekerasan, kejahatan dsb?). Extrim yang lain berkata Tuhan tidak berkuasa karena dunia dikuasai oleh Setan dan Setan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di muka bumi (lalu bagaimana bisa ada orang bertobat?). Jadi yang mana yang benar? Kekudusan di dalam anugerah – Holiness by Grace. Tuhan Yesus absolut dalam segala kuasa, tapi dalam kejadian Ia berkata” berkuasalah di bumi”. Tuhan sudah memberikan kuasa kepada kita. Jatuh dalam dosa? Maka terjadilah pemulihan dalam perjanjian baru yang disebut new covenant.

 

Roma 8:1-4

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh , yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita , yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Tuhan mengerjakan bagi kita bukan jadi pemalas, tapi justru semakin produktif.

 

1 Korintus 15:10

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku

Ini yang benar! Paulus berkata: kalaupun aku telah menerima, kasih karunia, anugerah keselamatan, dsb, tetapi aku tidak hanya duduk diam, tetapi aku bekerja dengan sangat giat. Kalau kita telah menerima kasih karunia, kita bisa melakukan sesuatu bahkan bisa melampau kekuatan ktia. Contoh: pelayanan.

Galatia 2:20

Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Tidak pedulu seberapa rohaninya kita, we are still in flesh. Kita tetap hidup dalam daging, dan daging ini yang harus dikuasai. Nafsu bukan untuk dibunuh karena itu bukan prinsip biblical.Apa jadinya ketika kita membunuh nafsu makan = mati, membunuh emosi = tidak bisa ber expresi/jadi zombie. Nafsu harus dikuasai dan bukan dibunuh.

 

Galatia 2:21

Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Kesadaran akan kehidupan Tuhan di dalam kita seharusnya mengalahkan kesadaran diri. Terlalu banyak hamba Tuhan mengajarkan citra diri. Sebetulnya kita tidak punya citra diri

 

Kejadian 1:26
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Ketika Tuhan menciptakan manusia pertama, mereka tidak mempunyai citra. Tuhan yang memberikan citra-Nya. Yang kita punya bukan citra kita. Sehingga kalau ada orang yang menjelekan kita, janganlah tersinggung.. Image kita hanya satu yaitu gambar pribadi Yesus.

Dari sadar diri menjadi sadar Tuhan.

Sadar bahwa ada Tuhan di dalam dirimu, yang membuat pencitraan di dalam dirimu. Sehingga ketika dipuji tidak besar kepala, dihina tidakmenjadi kecewa.

 

Filipi 2:12-13

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar , bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Disinilah terjadi perang antara doktrin grace dan doktrin salvation.

Grace berkata kita tidak perlu bekerja apa-apa,Tuhan berikan semuanya. Tapi Paulus yang sama berkata, tetap kerjakanlah keselamatannmu dengan takut dan gentar. Disini terdapat porsi yang berbeda pengertiannya.

Saving by grace

 

Efesus 2:5

Telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan

Kita diselamatkan karena kasih karunia dan bukan perbuatan. Jadi yang dikatakan bahwa kita tidak perlu mengerjakan apapun adalah grace untuk saving / salvation

 

Efesus 2:8

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman ; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman ; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Sebelumnya “by grace/kasih karunia”, sekarang “iman”. Saving grace adalah kasih karunia untuk sebuah keselamatan. Bahkan untuk keselamatan tidak cuma-cuma. Harus ada faith kepada apa yang Tuhan katakan. The power of grace moved by faith.

 

Grace hanya bekerja kalau kita punya iman dan Iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan.

 

Jadi Efesus 2 berkata bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman. Ini adalah pemberian Tuhan untuk keselamatan. Tetapi di Filipi yang dikatakan “kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar” bukanlah untuk saving grace tapi untuk membuat iman keselamatan/percaya tetap menjadi milikmu.

Jadi kalau ada diantara kita yang mau melakukan sesuatu dengan berkorban untuk kemuliaan Tuhan, that’s not us. Tuhan yang mengerjakan segala sesuatu di dalam kita baik keinginan maupun kemampuan untuk mengerjakannya.

Waktu kita melakukan perintah Tuhan, itu taat sekaligus hidup dalam kekudusan. Oleh sebab itu disebut Holiness by Grace. Holiness adalah sanctification yang artinya dikhususkan hanya untuk 1 hal. Pada waktu kita memilih untuk mengkhususkan hidup kita kita untuk Tuhan, kita membutuhkan bantuan faith/iman dan pada waktu kita taat mengerjakannya, besar kemungkinan untuk kita gagal. Itu sebabnya kita butuh grace.

 

Lukas 1:31-35

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. “Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu r dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki v pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. “Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Sepertinya kita mendapatkan kasih karunia Allah. Kenyataannya Maria hamil diluar nikah dan resikonya adalah mati. Jangan kita berfikir bahwa mendapatkan kasih karunia Allah adalah hal yang enak dan kita sukai. Kasih karunia dalam hidup kita bukan untuk mencapai apa yang kita inginkan saja, tetapi untuk mencapai apa yang Tuhan inginkan melalui hidup kita.

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.